Thursday, January 24, 2013

0 MAKANAN TELAH TIBA, RAKYAT BERPESTA 3


Polemik demi polemik telah terhembus dengan lembut, rakyat menghirup dan membiarkannya berlalu karena hanya hembusan yang sejuk. Apalagi dengan kondisi Nusa Tenggara Barat yang semakin kacau dan tidak stabil. Dan semua itu telah menyengsarakan rakyat. Hanya rakyatlah yang menjadi imbas dari pemain lembut dari pejabat. Misalnya; harga tembakau yang turun drastis pada tahun 2012 dan rakyat hanya bisa ikat kepala dan pasrah. Namun pabrik rokok semakin gencar dan puas akan hal tersebut. Tertawa akan kemenangan yang begitu besar. Rokok-rokok yang sudah siap di konsumsi semakin mahal walau tembakau turun dengan drastis. Peristiw ini menjadi cambuk bagi rakyat NTB untuk mendukung gubernus NTB yang masih duduk di tahta rakyat.

Peristiwa turunnya harga tembakau ini, membuat rakyat semakin terombang-ambing, rugi berpuluh-puluhan juta bahkan ratusan juta. Sungguh cambuk yang mematikan. Rakyat kini harus berpikir seratus kali untuk menanam tembakau lagi, karena trauma dengan kerugian yang begitu besar menimpanya, pukulan yang membuat rakyat harus menderita, sedangkan pemerintah hanya menanggapinya dengan sepele, berkelit seperti tidak memiliki beban terhadap masalah yang dihadapi rakyat. Dengan tegas merasa sedih namun tertawa dibalik kursi empuk. Kesedihan pemerintah hanya bualan semata, yang penting lidah ngomong dengan bijaksana.

Saat ini, rakyat hanya dijadikan sebagai umpan yang lezat bagi para pemancing, mereka membungkusnya dengan baik dan berharap ikan besar memakannya. Sungguh kasihan dan tak memiliki perasaan terhadap nasib rakyat. Beberapa bulan yang lalu, sebuah peristiwa tragis yang memilukan, rakyat di buat takut dan berserakan. Sedangkan para pemain tertawa dengan membusungkan dada. Rakyat menjadi bahan percobaan yang asik dan menarik, padahal rakyat lah yang memberikan amanat agar menajdi pemimpin yang mampu melindungi rakyat, kok malah rakyat yang ditakuti. Peristiwa-peristiwa ini bukan hanya sekedar peristiwa yang sepele namun memiliki dampak yang signifikan terhadap ketakutan rakyat.

Tidak hanya sekedar itu, Bandara International Lombok (BIL) sampai saat ini hanya sekedar bangunan yang tumbuh dengan rapuh dan itu pun sudah beberapa kali perbaikan. Beberapa pejabat menggunakan jabatannya untuk bermain agar mendapat jatah, tidak mempedulikan fisik BIL yang harus segera terbangun dengan kokoh. “kantong terisi, rakyat memberi” itulah slogan yang pas buat kondisi Indonesia secara umum dan NTB secara khusus, wabil khusus lagi adalah Lombok. Kalau menjelaskan permaslahan maka tak akan pernah habis sampai kiamat.

Pemilu rakyat yang sebentar lagi melanda, menjadi moment yang tepat untuk menjadikan rakyat tertawa dibalik kesengsaraan, moment pemelihan hanya sebuah simbul belaka. Sebuah pemborosan Negara besar-besaran, dan itu pun menggunakan uang dari rakyat. Entah kapan rakyat harus menanggung beban dipundaknya dengan perbuatan para penguasa yang tidak bertanggung jawab, jawaban satu-satu yang memungkinkan adalah kiamat, karena dengan kiamat tidak ada orang lagi yang berbuat seenaknya.

Permasalahan yang paling menonjol saat ini adalah pembangunan irigasi yang belum maksimal, air terbuang dengan sia-sia, kemduian rakyat harus menunggu musim hujan agar bisa menanam padi dan sebagainya. Ini terjadi, khususnya di Lombok tengah, Lombok tengah yang memiliki bandungan tidak bisa dikelola dengan baik, airnya mengalir ke Lombok barat, dan Lombok barat menjadi subur. Lombok tengah hanya sebagai penyedia lahar kesuburan bagi lombok barat. Dan hal ini adalah masalah kecil bagi pemerintah karena selama ini, itu yang terjadi. Pembuatan irigisai tidak pernah terurus dengan baik, dan para pemegang kebijakan hanya mondar-mandir menikmati pasilitas yang mewah dari rakyat.

Generasi muda yang dijadikan sebagai garda depan, malah memamfaatkan keadaan dengan mengatasnamakan perubahan demi rakyat. Pro rakyat terus didengungkan agar mendapat tempat di hati rakyat. Para pemuda atau generasi bangsa malah mengikuti alur pembuat kebijakan. Mereka menyeru ketika tak ada isi perut dan kangker (kantong kering). Perubahan hanya sekedar suara yang keluar tanpa makna, peristiwa-peristiwa masa lalu tentang sejarah gerakan mahasiswa hanya sebuah sejarah yang berlalu. Kini, generasi baru muncul dengan wajah baru yang lebih lembut dan penuh harapan, membuat rakyat harus tertipu dan penuh percaya.

Dunia ini, seolah-olah menangis akan kondisi diri yang dipenuhi dengan kebohongan para penghuni. Entah sampai kapan harus menahan sabar atas masalah yang dihadapinya. Kini, tinggal bagaimana generasi muda menjadi penerang sejati bagi rakyat, agar permasalahan rakyat terselesaikan dengan cepat. Para koruptor-koruptor segera dibersihkan dan para penguasa yang menggunakan jabatannya dengan segera dipecat dari jabatannya, agar rakyat tak menerima bebas yang dibuatnya (pejabat yang tak bertanggungjawab).


Kini, aku menangis
Di huni para perusak
Di injak oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab
Sungguh orang-orang yang tak tau terima kasih
Hanya menerima dan tak bisa memberi
Biarlah aku yang menjadi saksi
Agar semuanya terbukti dengan adil
Dan tak ada lagi kebohongan.


Post a Comment

komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau

Simak juga Post Sarjana Muda 45 Minggu ini

Hidup hanyalah sekedar jalan-jalan untuk menikmati kehidupan, hidup hanyalah sekedar hembusan nafas untuk melangkah menikmati jeruji Tuhan, hidup hanyalah gambaran Tuhan akan kehidupan yang lebih abadi. Oleh karena itu…, tak perlu rebut, tak perlu risau, tak perlu bingung, tak perlu galau, tak perlu merasa tertipu, tak perlu merasa bahwa hidup ini tak adil, tak perlu memberontak, tak perlu bangga, tak perlu sombong. Yang perlu kita lakukan adalah menikmati setiap proses yang ada, karena proses akan menentukan bahwa jalan-jalan dibumi yang kita lakukan sukses atau gagal. (Surga ataukah Neraka).

Data Pengunjung

Popular Posts

My Archive RLM

 

Negara Pengunjung RLM


PUTRA NTB MENULIS
SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Statistic RLM

LOGO

LOGO
PUTRA LOMBOK MENULIS "BATUJAI"

Translate