Saturday, January 26, 2013

0 Kiriman Sasak Tulen


Hampir tujuh bulan sudah aku meninggalkan rumah dengan penuh harapan, berjuang untuk mendapatkan cita-cita. Agar bisa merubah dan membaggakan orang tua, bangsa dan Negara. Perjalanan ini seolah-olah telah membuat ku semakin berpikir dan dewasa, jauh dari kasih sayang orang tua maupun yang lainnya. Berteduh di rumah orang dengan menjalankan hidup yang penuh tanda Tanya. Semangat dan komitmen menjadi tenaga yang kuat yang tercipta dari sebuah isak tangis keluarga, agar aku bisa menjadi orang yang tak bisa di bodohi sama orang lain, begitu pun dengan kawan-kawan ku, se-iya dan se-kata terus saling memberi dan memperingati agar masa lalu yang suram tidak terulang kembali.

Perjuangan bagi orang begitu mudah karena komitmennya selalu teguh dan dijalankan, namun perjuangan itu akan sulit jika komitmen telah luntur, berubah sesuai dengan jarum jam yang berjalan. borkomitmen belum tentu menjadi pijakan yang kuat dalam menjalani rintangan kehidupan, setiap detik selalu berubah dan tak beraturan. Tidak berkomitmen juga belum tentu menjadi buruk namun bisa menentukan target yang tepat ketika tak ada janji yang mengikat. Lebih baik tidak berkomitmen dari pada berkomitmen namun berubah setiap detik. Semua ini memang aneh dan inilah yang aku rasakan saat ini. komitmen ku telah telah diracuni dengan bubuk-bubuk dunia yang penuh dengan misteri. Tak ada yang pasti kecuali kepastian_Nya.

Penyesalan selalu datang terlambat, namun proses yang akan dijalani selalu terpikirkan lebih awal sehingga lebih baik gagal karena mencoba dari pada mencoba untuk gagal. Menjalani apa adanya namun terus berkarya walau tidak dipandang sama orang lain adalah hal yang sedang aku lakukan saat ini, aku tak peduli apa kata orang, namun yang aku pedulikan adalah apa yang bisa aku perbuat untuk diri ku sendiri dan keluarga ku, karena itu semua adalah amanah yang telah aku buat sendiri. Mungkin bagi anda sebuah proses sudah tidak berguna lagi dalam dunia saat ini, namun proses begitu berharga bagi aku yang hanya seoarang anak petani. Hidup yang penuh dengan keterbatasan.

Dan kini baru aku mengenal mu (dunia)?
Terima kasih telah mengijinkan aku untuk menginjak mu.


By; Sasak Tulen


Post a Comment

komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau

Simak juga Post Sarjana Muda 45 Minggu ini

Hidup hanyalah sekedar jalan-jalan untuk menikmati kehidupan, hidup hanyalah sekedar hembusan nafas untuk melangkah menikmati jeruji Tuhan, hidup hanyalah gambaran Tuhan akan kehidupan yang lebih abadi. Oleh karena itu…, tak perlu rebut, tak perlu risau, tak perlu bingung, tak perlu galau, tak perlu merasa tertipu, tak perlu merasa bahwa hidup ini tak adil, tak perlu memberontak, tak perlu bangga, tak perlu sombong. Yang perlu kita lakukan adalah menikmati setiap proses yang ada, karena proses akan menentukan bahwa jalan-jalan dibumi yang kita lakukan sukses atau gagal. (Surga ataukah Neraka).

Data Pengunjung

Popular Posts

My Archive RLM

 

Negara Pengunjung RLM


PUTRA NTB MENULIS
SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Statistic RLM

LOGO

LOGO
PUTRA LOMBOK MENULIS "BATUJAI"

Translate