Sunday, January 27, 2013

0 Selamat Jalan Cinta


Deraian demi deraian air mata kini menjadi saksi bisu, menetes perlahan namun menyiksa, cerita cinta yang telah lama kita bina menjadi debu yang berguguran. Entah apa yang telah membuat ini semua menjadi perpisahan, padahal kita telah mengukir cinta yang kita jalani dalam sebuah kertas yang suci. Kini, semuanya menjadi bisu, semua berpaling seolah tak ingin ini terjadi, namun mereka berguman penuh dengan penghinaan. Aku hanya bisa tersenyum walau luka sangat perih, terbuka bagaikan kena sayatan pisau yang haus akan darah. Walau kini, engkau telah pergi namun bayangan mu masih menyisakan cerita indah saat kita bersama dahulu. Mungkin hati tak bisa merelakan kepergian mu, namun ini akan membuat aku semakin tersiksa.

Lembaian tangan mu masih ku ingat, begitu indah dan mengagumkan, membuat aku harus meneteskan air mata yang tak berdosa. Kini, kau mungkin sudah bahagia, tertawa dan tersenyum penuh cahaya, bersama orang-orang terpilih dan gagah perkasa. Aku selalu menatap langit, berharap bintang berkumpul menjadi satu dan membentuk wajag mu, bulan tersenyum memberikan kabar gembira kepada ku, namun ini adalah khayalan yang tak akan pernah pasti. Aku hanya bisa berdoa dan berharap bisa melihat mu kembali dalam wajah yang indah, senyum yang menawan, tutur kata yang penuh dengan kesopan, serta lembutnya tangan mu bagaikan bidadari.

Biarkanlah semua ini menyatu dalam diri ku, menjadi kenangan indah yang akan aku bawa selamanya, dan akan aku ucapkan ketika aku bertemu dengan mu dan meminta mu untuk tidak meninggalkan aku. Izinkanlah aku mengukir nama mu dengan indah dalam hati ku, mempolesnya dengan hati-hati agar tak salah, mewarnainya dengan sisa tinta cinta yang aku miliki, dan membentuknya menjadi sebuah nama yang abadi, terus ku bawa sampai mati. Walau kini, engkau telah pergi, tak akan ku nodai cinta kita, cinta sejati yang pernah kita bincang dibawah pohon nan sejuk, dengan hembusan angin yang membisikkan tentang ikatan suci cinta kita.

Sekarang, aku hanya bisa merelakan mu, pergi untuk selamanya, bersandar pada tanah yang penuh kegelapan, ditemani kain putih yang suci dan hewan-hewan liar yang suka kepada mu. Disini, aku duduk terdiam, menunggu panggilan Tuhan agar bisa melihat mu. Sedih…,sedih…dan sedih…, adalah kebiasaan yang tak hilang, rindu akan sosok lembut mu yang selama ini menemani ku. ingin aku bangkit dari luka ini, namun kau lemah kan aku dengan banyangan mu yang selalu menghantui, datang di setiap aku sedang tidak terjaga. Terus membangunkan ku sehingga tetesan air mata terus terjatuh melewati pipi ku dan membasahi bumi.



Kini aku merindukan mu “CINTA”

By; Nink51h



Post a Comment

komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau

Simak juga Post Sarjana Muda 45 Minggu ini

Hidup hanyalah sekedar jalan-jalan untuk menikmati kehidupan, hidup hanyalah sekedar hembusan nafas untuk melangkah menikmati jeruji Tuhan, hidup hanyalah gambaran Tuhan akan kehidupan yang lebih abadi. Oleh karena itu…, tak perlu rebut, tak perlu risau, tak perlu bingung, tak perlu galau, tak perlu merasa tertipu, tak perlu merasa bahwa hidup ini tak adil, tak perlu memberontak, tak perlu bangga, tak perlu sombong. Yang perlu kita lakukan adalah menikmati setiap proses yang ada, karena proses akan menentukan bahwa jalan-jalan dibumi yang kita lakukan sukses atau gagal. (Surga ataukah Neraka).

Data Pengunjung

Popular Posts

My Archive RLM

 

Negara Pengunjung RLM


PUTRA NTB MENULIS
SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Statistic RLM

LOGO

LOGO
PUTRA LOMBOK MENULIS "BATUJAI"

Translate