Saturday, February 9, 2013

0 MAKANAN TELAH TIBA, RAKYAT BERPESTA 9


Salah satu dampak negative bagi rakyat yang bisa terpengaruh dengan janji para calon, baik dari tingkat bawah sampai tingkat atas adalah hilangnya rasa amanah yang sudah didapatkan. Para calon yang sudah terpilih merasa bahwa apa yang dijanjikan sudah mereka berikan sebelum mereka terpilih. Misalnya dengan bantuan-bantuan materi maupun bantuan-bantuan yang bersifat pisik. Pemberian itu pun menjadi tolak ukur bagi para pemenang untuk melancarkan misi selanjutnya. Entah itu misi secara pribadi maupun misi untuk mempertahankan kedudukan sebagai calon pemenang. Ada beberapa bagian yang saya pelajari selama ini dalam melihat rakyat sebagai calon pemilih, antara lain;

A.    Pemilih yang kalah.

Rakyat adalah sumber kemenangan bagi para calon, baik dari tingkat bawah sampai tingkat atas, tanpa rakyat maka calon tidak bisa menang dan tidak bisa menjadi wakil dari rakyat. Pemilih yang kalah adalah pemilih yang tidak dapat apa-apa dari sang calon, biasanya pemilih ini dengan gencarnya mencari simpati calon dan mendukungnya secara penuh agar mendapatkan imbalan sesuai dengan hasil kerjanya. Sosialisasi terus dilakukan sebagai bukti bahwa dukungannya adalah yang utama tanpa berpikir tentang imbalan yang akan didapatkannya.

Update informasi menjadi bagian terpenting agar tidak ketinggalan informasi, namun ketika calon yang diunggulkan telah menang dan imbalan tidak didapatkan, pemilih ini kecewa dan merasa bahwa pejuangannya sia-sia. Apa yang diharapkan tidak sesuai kenyataan. Sehingga caci maki terhadap calonnya yang telah menang selalu terlontarkan. Dan untuk pemilihan tahun selanjutnya pasti akan memusuhinya. Pemilih yang seperti ini bukan hanya merugikan rakyat yang lain melainkan telah merugikan dirinya sendiri. Sehingga salah satu alasan calon yang sudah terpilih hilang amanahnya adalah pemilih yang seperti ini.

B.      Pemilih yang menang.

Pemilih yang menang adalah pemilih yang mendapatkan imbalan sesuai dengan hasil kerjanya. Jika kerja sedikit maka imbalannya pun sedikit, namun jika kerja banyak untuk mendapatkan suara maka imbalannya pun banyak. Pemilih yang seperti ini persis sama dengan pemilih yang kalah namun bedanya hanya pada imbalan yang didapatkan. Tentu saja bahwa pemilih seperti ini juga akan merugikan diri sendiri dan rakyat banyak. Jika salah milih maka semuanya akan mejadi salah. Dan alasan yang kedua bagi para calon pemenang adalah pemilih yang seperti ini. imbalan sudah didapatkan sehingga pemenang berhak melakukan apa saja yang diingikan agar mendapatkan kekuatan penuh untuk pemenangan pemilihan selanjutnya maupun melanjutkan misi untuk mengembalikan nilai mata uang yang telah dikeluarkan sebelumnya.

C.    Pemilih netral.

Pemilih netral adalah pemilih yang biasa-biasa saja. Tidak menjadi pemilih yang kalah dan pemilih yang menang. Karena pemilih yang netral hanya melaksanakan kewajibannya sebagai seorang rakyat (wajib memilih). Tidak peduli siapa pun yang menang namun memilih dengan hati nurani, biasanya para pemilih yang seperti ini melihat calon dari media dan gaung namanya dimasyarakat. Pemilih yang seperti ini selalu berhati-hati dalam memilih, mereka berharap jangan sampai calon yang dipilih meninggalkan amanah yang diberikan, kesejahteaan rakyat menjadi utama dalam pikiran sempitnya. Namun alasan yang memiliki persen paling banyak dalam meninggalkan amanah adalah pemilih yang seperti ini.

Rakyat memang memiliki keunikan dalam memilih, berbagai macam cara dilakukan tanpa berpikir bahwa itu adalah yang terbaik. Sehingga para calon bertindak dengan kekuatan yang sudah didapatkannya, tidak berpikir lagi dari mana mereka berasal, oleh siapa dan untuk siapa mereka bertindak, sehingga banyak para pemenang terhipnotis dengan uang merah dan hijau serta menjadi tersangka kasus korupsi, dan ini sudah terbukti dengan banyaknya para pemenang yang telah menyalahgunakan kekuasaanya sebagai lading yang subur dalam menanam padi.

Post a Comment

komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau

Simak juga Post Sarjana Muda 45 Minggu ini

Hidup hanyalah sekedar jalan-jalan untuk menikmati kehidupan, hidup hanyalah sekedar hembusan nafas untuk melangkah menikmati jeruji Tuhan, hidup hanyalah gambaran Tuhan akan kehidupan yang lebih abadi. Oleh karena itu…, tak perlu rebut, tak perlu risau, tak perlu bingung, tak perlu galau, tak perlu merasa tertipu, tak perlu merasa bahwa hidup ini tak adil, tak perlu memberontak, tak perlu bangga, tak perlu sombong. Yang perlu kita lakukan adalah menikmati setiap proses yang ada, karena proses akan menentukan bahwa jalan-jalan dibumi yang kita lakukan sukses atau gagal. (Surga ataukah Neraka).

Data Pengunjung

Popular Posts

My Archive RLM

 

Negara Pengunjung RLM


PUTRA NTB MENULIS
SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Statistic RLM

LOGO

LOGO
PUTRA LOMBOK MENULIS "BATUJAI"

Translate