Sunday, February 3, 2013

0 Ingatan Yang Tak Mau Keriput


Sejak lahir kau didik aku dengan penuh kasih sayang, sopan santun dan penuh harapan karena aku adalah anak laki-laki satu-satunya, kau mengajarkan aku tentang Tuhan, kau mengajarkan aku tentang hidup, sebuah kehidupan yang yang penuh tantangan. Kau mengajarkan aku kebahagiaan, kau mengajarkan aku kesengsaraan agar aku mengerti arti sulitnya hidup. Kau mengajarkan aku tanpa pernah putus asa, walau dalam keadaan yang begitu pahit. Tak sedikitpun rasa lelah yang pernah kau keluhkan, hanya senyuman penuh kebahagiaan yang engkau berikan. Dan waktu itu aku tak mengerti akan simbol seyuman bahagian yang engkau berikan. Aku menyaksikan itu semua dengan tanpa tanda tanya dan aku masih ingat sampai sekarang. Perjuangan yang membuat aku harus mengerti akan pentingnya jiwa pemberani dan putus asa.

Wajah yang penuh semangat, kekarnya badan dalam menempuh tantangan, kuatnya kaki dalam menempuh jarak yang jauh dari keramaian dunia, namun tak sedikit pun keluhan yang harus membuat ku menangis, hal tersebut kian membuat ku semakin tangguh dan penuh keberanian. Kasih sayang mu kini telah membuat aku mengerti dan engkau sosok sejati yang aku kenal sebagai seorang anak. Seorang anak yang baru lahir dan tidak mengerti apa-apa tentang perjuangan ssejati, seorang anak yang selalu meminta belas kasih mu agar engkau selalu mendidik ku, seorang anak yang selalu butuh kasih sayang mu, dan seorang anak yang akan selalu menjaga mu. Dan kini, aku semakin mengerti.

Tumbuhnya aku semakin dewasa, membuat aku mengerti akan apa yang engkau ajarkan, memiliki prinsif yang tegas dan tak boleh putus asa, bimbingan dan asuhan mu, tiada balasan yang bisa aku berikan untuk menebus kebaikan mu selain doa dan harapan semoga Allah membalasnya dengan kebaikan sebanyak-banyaknya. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat kasih sayangnya kepada mu, semoga Allah selalu memberikan nikmat sehat kepada mu, umur mu dipanjangkan dan selalu berjalan dijalan Allah, karena engkau adalah segalanya bagi ku, tanpa mu aku tak akan pernah ada dan terlahir kedunia ini, tanpa mu aku tak akan pernah mengerti akan kasih sayang mu dan tanpa mu aku tak akan pernah bisa tumbuh dewasa seperti saat ini.

Semenjak aku tumbuh menjadi anak yang dewasa, telah mendapatkan banyak pelajaran berharga, pelajaran yang tak akan pernah bisa aku lupakan. Sungguh ini semua tidak akan terjadi tanpa pertolongan Allah kemudian bantuan mu kepada ku. Inilah nikmat yang sangat agung, nikmat hidayah. Ketika aku menjadi anak mu dan dibawah bimbingan mu. Dan kini, aku selalu merasa bahagia sebagaimana dulu sewaktu masih kecil kami sangat senang apabila menyambut kedatangan mu pulang setelah bergelut melawan pahitnya dunia luar, dunia yang penuh pencarian dunia. Sungguh tiada kebahagiaan dunia yang melebihi kebahagiaan berjalan bersama mu. Sosk yang telah melahirkan aku.

Aku sadar bahwa aku adalah seorang anak yang masih belia. Kami belum banyak makan asam garam kehidupan. Kami juga tidak mengalami pahit getirnya hidup yang pernah engkau lalui, walau itu semua tak pernah kau keluhkan. Bahkan hanya senyuman yang engkau berikan pertanda bahwa tak terjadi apa-apa. Dan kini, aku sudah semakin mengerti akan hal tersebut karena bimbingan mu yang penuh dengan kesabaran. Senyuman yang dulu engkau berikan kini akan aku balas dengan senyuman yang akan membuat mu bahagia, tak akan pernah aku putus asa demi meraih impian ku untuk mu, untuk membuat mu bahagia karena itu yang engkau inginkan. Menjadi sosok yang tak kalah dan ditertawakan oleh dunia, dan aku semakin tegar menghadapi ini semua.

Kini, Pengorbanan mu tak akan pernah aku sia-siakan, pengorbanan itu akan aku tumbuhkan dihadapan mu, karena pengorbanan mu bagaikan tetesan air hujan yang membasahi bumi. Memberikan kedamain bagi alam smesta, memberikan kesuburan dan anugrah dari Yang Maha Esa. Kasih sayang mu akan aku abadikan untuk selamanya dan akan aku ajarkan pada generasi ku kelak, agar menjadi generasi yang pemberani dan penuh kasih sayang, karena engkau telah mengajarkannya kepada aku. Tekad ku kini sudah bulat, menjadi pemenang dari yang menang dan menjadi yang terbaik dari yang terbaik agar apa yang pernah engkau tiupkan secara lembut ditelingaku, mata menjadi saksi, dan tak akan pernah aku sia-siakan.

Ayah, ibu…, engkau adalah inspirasi terbesar dalam hidup ku, kalian adalah penunjuk arah hidup ku, patwah mu sebagai senjata yang ampuh, membuat ku menjadi sosok yang pemberani tanpa pantang menyerah untuk menggapai impian ku. terima kasih yang tak terhingga atas jasa-jasa mu kepada ku. semoga Allah selalu melindungi dan melimpahkan nikmat yang tak terhingga kepada mu…I LOVE YOU…!!!



Post a Comment

komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau

Simak juga Post Sarjana Muda 45 Minggu ini

Hidup hanyalah sekedar jalan-jalan untuk menikmati kehidupan, hidup hanyalah sekedar hembusan nafas untuk melangkah menikmati jeruji Tuhan, hidup hanyalah gambaran Tuhan akan kehidupan yang lebih abadi. Oleh karena itu…, tak perlu rebut, tak perlu risau, tak perlu bingung, tak perlu galau, tak perlu merasa tertipu, tak perlu merasa bahwa hidup ini tak adil, tak perlu memberontak, tak perlu bangga, tak perlu sombong. Yang perlu kita lakukan adalah menikmati setiap proses yang ada, karena proses akan menentukan bahwa jalan-jalan dibumi yang kita lakukan sukses atau gagal. (Surga ataukah Neraka).

Data Pengunjung

Popular Posts

My Archive RLM

 

Negara Pengunjung RLM


PUTRA NTB MENULIS
SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Statistic RLM

LOGO

LOGO
PUTRA LOMBOK MENULIS "BATUJAI"

Translate