Dititik yang hampa
Aku hanya bisa
berdiri dan terdiam
Merenung dan
terkadang air mata harus jatuh
Merunduk dan
berkata tanpa kata
Sungguh, rasanya
perih dan sakit
Ingin menjerit
namun tak bisa
Ingin bergerak
namun terikat
Ingin berlari dan
menjauh
Namun tali begitu
kuat mengikat ku
Sungguh, aku tak
tahan
Dengan semua rasa
ini
Begitu pahit dan
menyiksa dengan pelan
Dan hanya bisa
menahan dan menahan
Walau terus teriris
Dan semua hanya
membisu
Menonton dengan
tawa bahagia
Membawa luka
_________________________________
_________________________________
Duhai malam
Biarkanlah aku
masuk dalam keindahan mu
Tarik aku dan bawa
aku sedalam mungkin
Jangan biarkan aku
tersiksa
Jangan kau jatuhkan
rintik hujan
Sebagai tanda kau
menangis
Jangan kau pejamkan
cahaya mu
Sebagai tanda kau
ingin pergi dari ku
Sungguh, aku tak
kuat lagi
Apakah aku harus
terbang dengan sayap patah
Apakah aku harus
berlari dengan kaki yang picang
Ataukah, aku harus
merangkak dengan badan tak berdaya
Sungguh, ini tak
adil
Kenapa, kenapa ini
semua
Kenapa aku harus
berdiri dititik yang hampa
Apakah jebakan mu
tak mebuat kau tertawa
Melihat kemenangan
mu ini
Sekali lagi, jangan
kau tertawa dan menangis
Biarlah nyanyian
malam menghibur ku
Agar lingkaran ini
berputar dan segera terbuai
Agar aku bisa
bergerak dan berteriak memanggil mu
Dan aku hanya butuh
waktu saja
Agar semua ini
berubah.
Post a Comment
komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau