Futri…,
futri adalah seorang anak yang tegar,
tak pantang menyerah dalam menjalani hidup walau tertatih-tatih. Masa depannya
direnggut oleh keadaan yang begitu pahit karena keterbatasan ekonomi. orang
tuanya meninggal dunia sejak futri berumur enam tahun, sejak itu futri hidup
dalam kesendirian, futri semakin terpukul batinnya. Hari-hari yang dulu ia
lewati selalu ada senyuman dan kebahagiaan namun kini ia harus menjalaninya
penuh dengan rasa sedih. Kerinduan terhadap sang orang tua terus memuncak
ketika malam-malamnya, bayangan orang tuanya datang menghampiri dan membuat air
mata yang bening harus membasahi pipi futri. Tak hanya sekedar itu, kehidupan
yang tak menentu membuat futri harus tegar, rezeki Tuhan terkadang datang walau
hanya sekedarnya saja dan tak menghampiri sama sekali.
Dunia yang begitu asik dan penuh dengan hiburan
adalah dunia yang tak pernah ia kenal, dunia yang ia kenal adalah dunia
kesederhanaan, penuh perjuangan dan sapaan Tuhan setiap hari. Dunia remaja yang
jarang ditempuh dewasa ini. namun keadaan sedikit berubah ketika futri
menemukan sedikit kebahagiaan bersama keluarga sederhana ibu laras. Dua anak
ibu laras (laras dan sari) mengisi hari-harinya futri dengan tawa dan canda,
kemudian disusul dengan sosok pemuda yang membuat futri selalu tersenyum. Pemuda
yang begitu sayang dan perhatian sama futri. Pertemuan futri dengan pemuda itu
membuat futri tidak kesepian lagi namun tak melupakan segala sesuatu yang
menjadi amanahnya dari kedua orang tuanya sebelum meninggal dunia.
Namun kebahagiaan-kebahagiaan itu tak bertahan
lama ketika orang-orang yang disanyangi futri harus menjauh dan meninggalkannya
untuk selamanya. Hal tersebut membuat futri, laras dan sari merasa terpukul. Terlebih
pada laras yang telah ditinggal oleh ibundanya tercinta. Dan mereka harus siap menjalani hidup tanpa ada yang akan menjaga
mereka, mereka harus bersiap-siap menghadapi para pemangsa dunia yang tak
mengenal pri-kemanusiaan.
Post a Comment
komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau