Begitu banyak kisah yang manis dan pahit di dunia
ini, mulai dari pemerkosaan, pembunuhan, pelecehan seksual, kerusuhan, tawuran
antar pelajar, aborsi, pengorbanan sang ibu dan lain sebagainya, sampai pada
penuntutan seorang anak kandung ke meja hijau, sebuah berita terbaru yang saya
tonton beberapa hari yang lalu, seorang anak kandung yang menuntut ibunya
kepengadilan hanya karena sebuah pohon yang ditebang ibunya untuk digunakan
sebagai penyanggah rumah yang sudah tua. Ibu tersebut mengaku bahwa pohon yang
ditebang ibu berada ditanah miliknya begitu juga sebaliknya. Namun siapa yang
benar, peristiwa itu masih ditelusuri kebenarannya.
Sungguh lucu negeri ini, begitu banyak peristiwa
yang terjadi dan membuat itu semua bikin tertawa, sedih dan malah menjadi
bingung dengan mengeluarkan pertanyaan dengan awalan mengapa, bagaimana, siapa,
apa dan kenapa? Namun yang paling membuat saya bingung adalah aborsi,
pemerkosaan dan korupsi. Tiga hal peristiwa yang meramaikan media masa saat
ini.
1.
Aborsi
Aborsi dalam bahasa latinnya adalah abortus yang
artinya berhentinya masa kehamilan sebelum berusia 20 minggu sehingga
menyebabkan kematian pada janin, sebuah langkah untuk mencoba mendahului Tuhan
dan berharap menjadi pemenang dalam langkah tersebut. Berita-berita akhir-akhir
ini juga banyak mempublikasikan atau menyiarkan tentang penemuan-penemuan
banyi, dan dua pasangan yang sedang diwawancarai oleh salah satu media masa di
kepolisian secara langsung, dua pasangan tersebut ditangkap oleh kepolisian
karena melakukan aborsi terhadap janin yang ada didalam perutnya.
Apalagi dengan penemuan bayi yang sudah tidak
bernafas lagi disebuah tong sampah deket jambatan. Ditemukan oleh seorang
tukang ojek yang mencium ada bau amis ditong sampah tersebut, saat melihatnya,
ternyata ada seorang bayi mungil yang sudah tidak bernafas lagi, saat diotopsi,
bayi tersebut terdapat beberapa luka dibadan dan dikepalanya. Penghuni negeri
ini memang terkadang woooooooooww.
Dalam
benak saya, jika orang-orang yang telah melakukan itu, jika mereka tidak
menginginkan hal tersebut, kenapa tidak melakukan dengan profesional? Kondom sudah
banyak dijual dimana-mana atau kenapa tidak dikeluarkan diluar saja? Apakah sesulit
itu? Tapi satu-satunya solusi dalam hal tersebut adalah ikatan suci, kenapa
harus melakukan hal tersebut diluar pernikahan? Namun saya rasa kita semua tahu
jawabannya. Namun apakah yang melakukan itu harus menjadi bodoh karena nafsu
yang tidak bisa ditahan?
hizbut-tahrir.or.id
1.
Pemerkosaan
Inilah pengaruh dari budaya barat yang masuk ke Indonesia,
budaya bebas dan metropolitan yang terlalu bebas dalam menjalani kehidupan. Pemerkosaan
bukanlah hal yang tabu bagi kita semua, bagaikan sebuah restoran yang menyajikan
makanan enak dan sedang tersebar dimana-mana, diliput oleh media dan menjadi
konsumsi bagi public. Salah satu penyebab dari adanya tersebut adalah munculnya
tehknologi canggih di Indonesia, dunia internet yang menyediakan apa saja yang
diinginkan oleh semua kalangan generasi. Misalnya; beberapa bulan yang lalu,
oknum DPR ditangkap media sedang asik nonton video porno, banyak generasi
melakukan hubungan di internet, apalagi berita terbaru saat ini, seorang gadis
yang diperkosa beramai-ramai setelah berkenalan di facebook.
Inilah
dunia hiburan, dunia yang menyajikan segala sesuatu yang diinginkan. Inilah dunia
tekhnologi, dunia yang mampu memberikan segalanya buat seluruh kalangan generasi
di Indonesia ini. baik dari bisnis online di internet (halal) sampai penipuan (haram),
itu semua bisa dilakukan. Sungguh aneh dan lucu serta super membingungkan namun
itulah kenyataan yang harus dihadapi saat ini, sebuah kenyataan yang seharusnya
bisa dicegah oleh orang-orang hebat yang sedang duduk pada tahta, namun apakah
mereka asik menontonnya? aku juga bingung.
dicerahkan.blogspot.com
1.
Korupsi
Begitu guncangnya indonesia dengan dua
permasalahan saat ini, permasalahan pertama adalah masalah harga daging dan
permasalahan yang muncul lagi adalah bawang merah dan bawang putih, tadi malam
ILC di TVONE mengadakan diskusi masalah tersebut, sebuah diskusi yang membuat
saya ingin tertawa melihat para pemain elit berdebat bagaikan anak kecil yang
sedang bertengkar. Ada yang bertahan dan tidak mau disalahkan, ada yang merasa
terkucilkan karena kurang dapat stock daging, bawang merah dan bawang putih dan
ada yang merasa bahwa permainan itu hanya sebuah permainan yang menarik bagi
para pelaku-pelaku tertentu hingga membuat rakyat Indonesia merasa resah dan
semakin miskin.
Perdebatan itu pun membuat beberapa elit politik
merasa panas dengan omongan-omongan yang ada, sehingga mengatakan bahwa “mari
kita sama-sama turun kepasar untuk melihat kenyataan” waduuuuuuuhhhh…, capek
dehhhh. Aneh namun nyata…!!!
Korupsi
bagaikan kebiasaan malah sudah menjadi kebiasaan para elit politik saat ini,
sebuah kebiasaan yang melekat dan tidak bisa ditinggalkan karena dunia yang
serba uang. salah satu penyebab dari hal tersebut adalah ketika kampanye, para
calon menghabiskan uangnya demi kemenangannya, demi misi bagaikan sebuah drama yang
sedang dimainkan, “depan asik belakangan tidak asik”. Peristiwa kampanye pun
menjadi peristiwa berhamburan uang, orang cepat pasti dapat begitu juga
sebaliknya.
Post a Comment
komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau