Sudah lima bulan berjalan aku meninggalkan rumah
tercinta, rumah yang selalu menjadi ingatan setiap saat, sehingga terkadang
membuat ku ingin pulang agar kerinduan akan suasana rumah terobati. Apalagi minggu-minggu
ini, aku sering bermimpi bertemu dengan kedua orang tua ku, mimpi itu membuat
ku semakin ingin pulang. Hidup merantau walau ingin menuntut ilmu memang tidak
mudah, merasakan kegelisahan dan kerinduan yang terdalam, hal tersebut menjadi
mimpi buruk bagi orang-orang merantau namun akan menjadi salah satu kekuatan
terbesar dalam menggapai harapan yang dicita-citakan.
Merantau ternyata tidak seperti apa yang aku
banyangkan selama ini, hidup di pulau orang dengan menemukan sebuah kondisi
baru serta pengalaman baru yang akan membuat kita semakin dewasa dalam
berpikir. Lebih banyak bergaul dengan orang-orang baru dan lebih happy
ketimbang sebelumnya, namun semua itu jauh diluar dugaan saya. Memang benar
bahwa merantau akan membuat kita lebih mendapatkan pengalaman namun bagi orang
yang tidak pernah merantau sama sekali akan merasakan hal yang berbeda,
kerinduan terhadap orang tua, lingkungan rumah dan yang lainnya serta jauh dari
kasih sayang orang tua.
Salah satu yang lagi saya kuatkan saat ini
adalah kerinduan terhadap orang tua, saudara dan orang-orang tercinta yang
selama ini mengajarkan saya arti sebuah kehidupan, kehidupan yang harus
ditempuh dengan semangat agar apa yang saya cita-citakan dapat saya gapai. Sebuah
pendidikan yang luar biasa saya dapatkan dari keluarga tercinta. Apalagi pendidikan
dan kasih sayang yang saya dapatkan dari ibunda tercinta, semua itu tak akan
pernah aku lupakan dan aku selalu berharap serta merdo’a semoga suatu saat
nanti, aku bisa membuat mereka tersenyum tanpa air mata lagi. Dan mereka hanya
akan menjalankan ibadah tanpa harus memikirkan beban, dengan apa mereka harus
mengisi kekuatan untuk melaksanakan ibadah. Amin.
Bagaimana pun tegarnya seorang perantau, munafik
jika mengatakan tidak merindukan situasi rumah. Dengan alasan pengalaman yang
saya rasakan sendiri. Orang-orang yang merantau dan tidak pernah ingat sama
orang tua dan situasi rumah adalah orang-orang yang hanya memikirkan
kepentingan kehidupan perutnya sendiri. Tidak pernah berpikir akan kasih sayang
dan kerinduan orang tua terhadap dirinya.
Inilah kehidupan, kawan…
Jauh dari kasih sayang orang tua…
Jauh dari lingkungan…
Jauh dari persahabatan…
Walau menemukan sahabat baru…
Merenggut bagai waktu yang tak mau berhenti…
Bagai petir yang menyambar bumi…
Bagai penyakit yang mematikan…
Namun, inilah kehidupan, kawan…
Kehidupan yang harus ditempuh…
Demi impian dan cita-cita…
Seperti ayah yang selalu bilang…?
Kejarlah mimpi mu agar engkau tidak
dibodoh-bodohkan
Dan jika engaku sudah mendapatkannya…?
Jangan membodoh-bodohkan…
Karena ilmu bukan seperti lidah tak bertulang…
Bercabang, bagaikan pohon yang banyak rantingnya…
Post a Comment
komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau