Sebentar lagi pesta rakyat akan dimulai, pesta
besar-besaran yang akan diikuti oleh seluruh rakyat Indonesia, menentukan siapa
yang akan menjadi jagoan Indonesia untuk selanjutnya. Adegan-adegan yang menarik dan asik untuk di
tonton setiap lapisan masyakat dibingkai dengan rapi, dipoles, diukir dan
diperhatikan gerak demi gerak tangan agar mendapatkan hasil yang indah dan
memuaskan. Para pembuat dan penyedia hiburan berlomba-lomba memenangkan hati
tuannya agar dijadikan sebagai tempat mengekspresikan kelihaiannya bermain
drama. Merekayasa dengan penuh tutur bahasa yang indah agar para penonton
bersorak dengan gembira.
Para penonton hanya mampu tertawa bahagia,
bertepuk tangan dengan rekayasa drama yang begitu menarik, kemudian kembali
pulang kerumah masing-masing. Puas disuguhkan mereka pun yakin bahwa itulah
drama yang terbaik dari beberapa drama yang ada. Yang pada akhirnya mereka
harus terhipnotis dan menjadi penonton setia. Sedangkan para pemain merasa
puas, dan terus berkreasi menjadi yang terbaik, tanpa peduli bahwa para
penonton harus pergi mengemis dijalanan untuk mendapatkan uang untuk menonton
drama yang dibuatnya. Tak peduli begitu banyak orang yang sudah dibodohinya,
yang ada hanya pilihan para pononton bahwa dramanya yang terbaik sehingga
menjadi drama nomor satu di dunia.
Tahun 2014 menjadi penentu, siapa yang akan
menduduki tahta dan menjadi nomor satu di Indonesia ini. ancang-ancang partai
politik untuk memenangkan pemilihan sudah dihembuskan, baik secara langsung maupun
secara tidak langsung. Mengambil hati rakyat dan menjadikan mereka sebagai penggemuk
partai agar tetap berdiri kokoh. Sekali lagi, rakyat menjadi penonton yang
setia, menjadi pelaku yang harus siap dimainkan namun harus rela menerima
bayaran apa adanya. Karena pelaku bukanlah pemain yang mampu bermain melainkan
pekerja yang siap diperintah untuk melakukan perintah dari para pemain. Setelah
selesai, pulang dengan kerelaan hati walau harus sakit hati karena itulah
kemampuan para pelaku.
Dewasa ini, sudah begitu banyak tumbuh para
pemain ulung, licin bagaikan belut. Apalagi dengan munculnya partai-partai baru
yang membuat masyarakat harus menentukan pilihannya dengan tepat, jika tidak
maka hancurlah Negara ini dengan tumbuhnya para-para koruptor yang semakin hari
semakin merajalela dan banyak. Kemudian, apakah selalu rakyat yang menjadi
korban dari semua ini?. entah sampai kapan rakyat harus terlantar di Negara sendiri.
Biarlah para generasi muda yang memiliki jiwa pembrani bukan pengecut yang menjawabnya.
Melihat masa lalu adalah hal yang baik karena
guru-guru kita pasti mengajarkan kita tentang kita harus masa lalu kita sebagai
pelajaran, dengan bahasa gaulnya adalah “refleksi”. Dua periode sudah kemengan
presiden SBY dibawah payung DEMOKRAT. Kemengan ini menjadi cermin bagi rakyat Indonesia
untuk memilih presiden yang baru dan pro terhadap rakyat bukan pro terhadap
kantong kosong yang harus segera di isi. Coba deh kita kembali pada pemilihan
SBY waktu berdampingan dengan dengan JK, kemengan itu tidak semerta-merta
membalikkan telapak tangan. Padahal datang dari sebuah parta baru yang lahir
kemarin sore namun mampu mengalahkan partai yang sudah bisa berlari dan berdiri
tegak, yakni; GOLKAR DAN PDI-P.
Waktu itu, Demokrat mampu membuktikan diri
sebagai partai yang unggul dan menjadi partai nomor satu. Pemilihan kedua pun
seperti itu, Demokrat mampu menggeser partai-partai politik yang lain dengan
hasil yang sangat memuaskan. Sehingga harus bangga karena kembali dipercaya
oleh rakyat Indonesia memimpin negera tercinta ini. namun, gesekan-gesekan politik
terus dihadapinya (demokrat), apalagi dengan munculnya di media tentang
kader-kader partai Demokrat yang melakukan korupsi besar-besaran. Sehingga rakyat
bertanya pada dirinya sendiri, apakah aku akan kembali memilih partai demokrat
sebagai pemimpin di Negara ini? ataukah partai baru?.
Salah satu partai baru yang kini muncul adalah
partai NASDEM. Partai yang begitu apik dan bijaksana dalam bertutur kata di
media. Media pun begitu hebat dalam menyuguhkan sosok calon pemimpin di Negara ini.
sekarang yang menjadi pertanyaan saya adalah; apakah media yang hebat atau para
pemain dalam partai politik?. Partai NASDEM, partai yang mungkin akan mengukir ulang
sejarah kemenagan partai Demokrat. Lebih baik atau malah lebih buruk cara
memimpin Negara ini. karena jika sejarah terulang maka rakyat Indonesia tidak
akan pernah sejahtera dan hidup dengan bahagia de Negara sendiri.
Post a Comment
komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau