Bodoh, bagaimana sih bodoh itu, apa dia punya
bentuk, atau punya kaki, atau punya kepala, ataukah punya semuanya. Mungkin jawabannya
ia atau tidak?, berarti kalau saya menulis seperti ini dan bertanya seperti
ini, apakah saya tergolong orang bodoh?, ataukah saya memojokkan diri saya
sendiri?. Bodoh bukanlah sebuah turunan yang diturunkan oleh Allah SWT namun
penafsiran orang terhadap orang akan diri orang tersebut. Maksudnya, saya juga
gak tau, berarti saya orang bodoh dong, jika saya tidak tahu maksudnya?.
Mari kita simak sebuah
hadis yang diriwayatkan oleh imam Tirmizi, yang artinya:
Maksudnya : Orang yang
cerdik ialah orang yang selalu menghitungkan dirinya dan dia suka beramal untuk
bekalan sesudah mati sedangkan orang yang lemah (tidak cerdik) ialah orang yang
selalu mengikuti hawa nafsunya dan hanya banyak berangan-angan kepada Allah
(untuk mendapat kebahagiaan dan pengampunan tanpa beramal soleh)
Dari hadits diatas tersebut, manakah yang
tergolong sama kita, apakah kita termasuk orang-orang cerdik atau kita termasuk
orang lemah (tidak cerdik/bodoh)?.
Sadar atau tidak sadar, terkadang kita terlalu
melemahkan diri, memaki diri, malah menganggap diri kita paling bodoh didunia
ini , padahal kita memiliki kemampuan untuk melakukan apa yang kita inginkan
atau menggapai impian kita. Tinggal bagaimana kita mengelola dengan baik dan
melaksanakannya. Ada orang bilang No Action Comen Only (NACO). Orang-orang NACO
hanyalah orang-orang yang takut berbuat namun ketika dimintai komentar ia
paling pinter dan bahasa tinggi padalah tidak pernah melakukan apa yang ia katakana.
Dan ini sama saja dengan bohong. Kemudia ada lagi No Action Tolking Only (NATO)
alias raos doang (hanya bisa ngomong)
Post a Comment
komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau