Aku berteriak memanggil
mu dengan bangga
Aku bersuara dengan
penuh kebahagiaan
Karena kau telah
duduk bertahta
Pada singgasana
yang penuh dengan rasa
Aku menjunjung mu
dengan tenaga
Agar kau bagga dan
bersahaja
Aku kini telah
terhina
Rasa bagga telah
kau abaikan
Suara aku telah kau
sepele kan
Berjuta amanah kini
telah sirna
Melebur menjadi
debu yang berserakan
Terbawa oleh angin
yang berterbangan
Aku kini akan
bernyanyi
Mendendangkan nada dengan
penuh kelembutan
Memainkan music dengan
gaya yang kau inginkan
Agar kau bahagia
berada di tahta
Agar kau bangga dan
bersahaja
Namun semua itu tak
bermakna
Bagaikan kotoran
yang berguna
Menjijikkan dan
pembawa bencana
Terhina bagaikan
manusia penuh dosa
Padahal kau
terlahir dari sana
Aku junjung tinggi
kau hanya bisa terdiam
Berpaling tanpa
rasa hormat
Malah mengejek
dengan memalingkan muka
Seolah-olah sudah
berkuasa
Menjadi raja yang
tak terkalah kan
Rasa bangga kini
tak berguna
Rasa kagum kini
menjadi sirna
Rasa hormat kini
telah tiada
Rasa peduli kini menjadi
bencana
Kini, aku akan bersuara
agar kau terus tertawa
ha...ha...ha...ha...ha..
Post a Comment
komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau