Thursday, January 10, 2013

0 JURUS JITU PENGAMEN DAN PEDAGANG ASONGAN


Ini merupakan kisah nyata yang saya alami waktu perjalanan menuju pare-kampun inggris, waktu itu saya bersama teman-temen naik bis yang menuju Surabaya. Badan kami tersa pegal karena tidak pernah puas intrihat. Dengan itu, kami ingin sekali merebahkan badan untuk beristirahat agar tidak capek dan pusing ketika naik BIS, naun ada saja maslah yang kami hadapai. Terutama ketika berada dalam bis. Baik dari kepadatan penumpang, bau yang tidak sedap dan pedagang yang berjualan naik turun pada bis maupun pengamen yang yang selalu ada disetiap perjalanan kami naik BIS. Bis berhenti dan naik pengamen serta pedaganag asongan, begitu terus selanjutnya. Di saat saya mencoba untuk tidur, dan terlelap beberapa menit. Saya gak tau bahwa di dalam BIS sudah ada pengamen yang sedang bernyanyi pakai bahasa jawa. Entah apa artinya, namun sedikit asik untuk di dengar, itulah yang membuat saya bangun lagi dan gak bisa istirahat.

Setelah selesai, saatnya pengamen untuk minta upah atas lagu yang dinyanyikan. Satu persatu diminta uangnya. Pas giliran saya, saya sengaja tidur agar tidak diminta
“mas ngamen” kata-kata pertama pada saya, namun saya pura-pura tidak tahu.
“mas ngamen” nada suara yang semakin keras. Namun aku masih saja pura-pura tidak tahu, berharap pengamen itu pergi dan saya bisa istirahat.

“mas ngamen” dengan nada yang semakin tinggi dari nada kedua tadi, aku pun semakin kaget dan takut. Yang akhirnya kau memberikannya “logam seribuan warna putih”. Setelah itu baru dia pergi. Dalam hati aku merasa kesal dan heran, kok gini ya, pengamen yang ada disini. Lo gak dikasih minta dengan maksa. Gak wajar sekali. Sambil wajah cemberut penuh dengan kekesalan.

Beberapa selang waktu kemudian, aku encoba tidur dan melupakan kejadian yang telah aku alami barusan, namun walau begitu capek, mataku tidak bisa terpejam. BIS berhenti karena ada penumpang yang ingin naik. Beserta dengan beberapa pedagang asongan yang membawa nasik, minuman dan beberapa makanan snack. Begitu terus selajutnya. Mebuat aku jadi semakin pusing dan badanku terasa remuk.

Yang lebih anehnya lagi, pedagang asongan yang naik terakhir kalinya di BIS.
“nasi, kacang, air. Nasi, kacang air, tahu. Begitu terus di ucapkannya” mondar mandir dari belakang namun gak ada yang beli sama sekali. Mungkin dalam hati sang pedagang merasa kesal karena tidak ada yang beli dan mondar mandir di BIS. Dan akhirnya entah dari mana pedagang itu mendapatkan ide.

Dari depan ia melempar dagangan satu persatu kea rah penumpang sampai ke penumpang yang di belakang dan nada yang bringas, pedagang itu mengatakan,
“mas, bayar, cumen dua ribu rupiah. Mas,. Bayar, cumen dua ribu rupiah”. Sampai pada penumpang yang dibelakang.

Dalam hati. Sungguh ini adalah jurus jitu sangat hebat. Bisa di andalkan ketika waktu berdagang di dalam BIS. Asieeeeeeeeek,,,,hehehehhehehheheh……!!!!!!

Post a Comment

komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau

Simak juga Post Sarjana Muda 45 Minggu ini

Hidup hanyalah sekedar jalan-jalan untuk menikmati kehidupan, hidup hanyalah sekedar hembusan nafas untuk melangkah menikmati jeruji Tuhan, hidup hanyalah gambaran Tuhan akan kehidupan yang lebih abadi. Oleh karena itu…, tak perlu rebut, tak perlu risau, tak perlu bingung, tak perlu galau, tak perlu merasa tertipu, tak perlu merasa bahwa hidup ini tak adil, tak perlu memberontak, tak perlu bangga, tak perlu sombong. Yang perlu kita lakukan adalah menikmati setiap proses yang ada, karena proses akan menentukan bahwa jalan-jalan dibumi yang kita lakukan sukses atau gagal. (Surga ataukah Neraka).

Data Pengunjung

Popular Posts

My Archive RLM

 

Negara Pengunjung RLM


PUTRA NTB MENULIS
SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Statistic RLM

LOGO

LOGO
PUTRA LOMBOK MENULIS "BATUJAI"

Translate