Dunia kini telah menagis, meneteskan air mata
penuh ketidak relaan, terkadang berteriak, terkadang bergoyang seakan-akan
ingin ingin menelan para penghuni agar binasa, karena tak sanggup melihat para
penghuni yang telah Menipu dan memperdaya selama hidupnya. Tidak pernah
berpikir akan kebaikan dunia yang diberikan kepadanya, namun dunisa selalu
bersabar dan terus bersabar, walau terkadang memberikan peringatan kecil kepada
para penghuni, peringatan kecil itu menjadi sebuah bencana besar bagi para
penghunia, misalnya; banjir, gempa bumi, gunung meletus dan lain sebagainya. Namun
itu tidak pernah disadari seutuhnya, peringatan kecil itu akan berakhir ditelan
waktu sehingga. Kemudian aktivitas biasanya dilanjutkan kembali, aktivitas yang
sedikit membuat terganggu sehingga kenikmatan Tuhan belum puas dirasakan.
Dunia ini
telah menenggelamkan para penghuninya, kalau kita bertanya, apakah begitu
kejamkah dunia ini sehingga harus membuat penghuninya menjadi mangsa yang sehat?
Sesungguhnya dunia dicipta untuk melayani dan dilayani, akan tetapi para
penghuni sendiri yang tak tau diri, Egois bahwa para penghuni paling sempurna. Paling
berkuasa dan paling tahu apa yang harus dilakukan, tidak pernah menyadari bahwa
itu adalah peringatan yang sesungguhnya bagi para penghuni. Bencana alam terjadi bukan karena usia dunia yang
sudah tua, namun itu semua karena ulah para penghuni yang seenaknya dan tak
pernah mau berhenti. Peringatan-peringtan kecil hanya sebuah mainan menarik
yang harus dimamfaatkan bukan untuk ditakuti agat bertaubat. Sehingga kucuran
dana semakin besar dan ada kesempatan untuk menjadi besar.
Para penghuni hanya
ingin dilayani oleh dunia, tetapi tidak ingin melayani dunia, karena dunia
bukan untuk dilayani oleh para penghuni, apakah dunia adalah budak? bencana
tercipta karena manusia lupa dan dunia merasa jenuh akan perbuatan
manusia, hingga Tuhan Yang Maha
Esa Murka. Namun keMurkaanNya itu adalah bagian
kecil yang diberikan kepada para penghuni dunia, akan ada saatnya dunia ini betul-betul
hancur berkeping-keping sehingga tak ada satu pun para penghuni dunia bisa
selamat. Berteriak minta tolong namun dunia sudah tidak sanggup lagi untuk
menolong para penghuninya. Dan tibalah saat para penghuni dunia kembali
padaNya.
Surga dan neraka adalah warisan
Bagi Hamba Yang percaya dan tidak percaya kepadaNya
Iman dan taqwa menjadi bekal
Agar mendapat tempat yang aman
Tak tersiksa, tak menderita
Kaya dan miskin adalah contoh yang nyata
Agar mereka bisa memberi dan menerima
Perbedaan yang berarti sama
Bahwa mereka sebenarnya tiada memiliki apa-apa
Agar mereka bisa memberi dan menerima
Perbedaan yang berarti sama
Bahwa mereka sebenarnya tiada memiliki apa-apa
Hanya jiwa yang mengerti jiwanya
Hanya Jiwa yang sadar dapat mengerti jiwanya
Bahwa jiwa tidak selamanya didunia
Bahwa usia telah berkurang dalam dunianya
Hanya Jiwa yang sadar dapat mengerti jiwanya
Bahwa jiwa tidak selamanya didunia
Bahwa usia telah berkurang dalam dunianya
Para penghuni dunia
kelak akan menerima balasan yang nyata, balasan yang penuh dengan keadilan,
semua berbicara member saksi yang benar dan tak ada sedikit pun keraguan atas
saksi tersebut, tangan, mata, kepala, telinga, dan semua anggota tubuh akan
menjadi saksi yang akan membawa para penghuni dunia kearah kebahagiaan yang
abadi dan kesengsaraan yang kekal. Jika malam yang damai pada waktu didunia Tenggelam
oleh judi kehidupan, lalai dalam aman dan menjadi pemimpin yang selalu
menghianati orang-orang yang dipimpinnya serta terbuai mimpi misteri memabukkan
maka tak ada yang bisa menyelamatkan masuk pada siksaan yang berat kecuali
Kebesaran dan Keangungan Tuhan.
Sisi kehidupan dunia
yang bijak telah terabaikan dengan nafsu yang membara, sehingga para penghuni
dunia lupa dengan titah yang diberikan sebelum melihat dunia, para penghuni
telah terjebak bersama seri yang tak lagi nyata, semuanya dibuat sesuai dengan
kehendak, diam dan penuh kehati-hatian agar tak terlihat. keasikan bertasbih
sudah hilang, berzikir kepada Allah telah berkurang yang ada hanya nafsu belaka
dalam bebas tanpa kebebasan. Dengan bibir yang bergetar tajam dan hati yang
telah menjadi batu, ditemani seribu bisu buah kealfaan pada kebaikan. Syaitan telah
menjadi raja dan para penghuni telah menjadi budak, padahal manusia memiliki
derajat yang tinggi disisiNya.
Sayap-sayap gila berdansa mengganggu semesta
Berpesta pora dengan bebas dan merdeka
tak perduli mengukir sejarah di tempat terhina
tak pernah berhenti mencipta dilema
Berpesta pora dengan bebas dan merdeka
tak perduli mengukir sejarah di tempat terhina
tak pernah berhenti mencipta dilema
Jiwa turun kedunia karena wanita
Karena wanita jiwa mengerti arti bahagia
Wanita dicipta untuk jiwa agar memahami arti cinta
Dgn cinta jiwa mengerti bahwa jiwa adalah seorang hamba
Karena wanita jiwa mengerti arti bahagia
Wanita dicipta untuk jiwa agar memahami arti cinta
Dgn cinta jiwa mengerti bahwa jiwa adalah seorang hamba
Cinta bukan memiliki akan tetapi hanya ingin
dimiliki
Biarlah cinta yang membawa jiwa kepada pemiliknya
Hanya Tulus dan Ikhlas yang membuat cinta itu bermakna
Karena Cinta telah cukup untuk cinta
Biarlah cinta yang membawa jiwa kepada pemiliknya
Hanya Tulus dan Ikhlas yang membuat cinta itu bermakna
Karena Cinta telah cukup untuk cinta
Oh, Pantaskah aku bertamu dengan ini?
Tanpa busana kebanggaan yang melekat pada diri
Akankah jiwa dihormati dan tidak dipandang setengah hati
Kukatakan padamu bahwa tuanku seorang pemurah hati.
Tanpa busana kebanggaan yang melekat pada diri
Akankah jiwa dihormati dan tidak dipandang setengah hati
Kukatakan padamu bahwa tuanku seorang pemurah hati.
Kemewahan
tidak membuat jiwa mulia
Tanpa busana pun manusia bisa menjadi mulia
Bukankah jiwa datang tanpa harta?
Dan tahukah kamu harta apa yang paling mulia?
Tanpa busana pun manusia bisa menjadi mulia
Bukankah jiwa datang tanpa harta?
Dan tahukah kamu harta apa yang paling mulia?
Sungguh kau manusia
yang berdosa.
Post a Comment
komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau