Dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia, para
generasi muda banyak yang berguguran bersimbah darah, sebuah perjuangan suci
dan mati sahid dalam medan perang. Sejarah-sejarah tersebut kemudian banyak di
angkat dalam cerita rakyat, media selalu memberikan gambar perjuangan rakyat
merebut kemerdekaan indonesia. Sehingga rakyat menjadi mengerti dan memahami
bagaimana keringat dan darah para pejuang dalam merebut kemerdekaan. Peristiwa-peristiwa
itu pun menjadi cermin bagi rakyat dalam melanjutkan perjuangan, indonesia
terus berjuang untuk membangun indonesia yang memiliki wibawa di mata dunia, dan
kemudian indonesia mampu melakukan hal tersebut terlihat dari kerja sama
indonesia saat ini dengan Negara-negara lain, bahwa indonesia bukanlah
indonesia yang dulu yang masih dikuasai oleh para penjajah.
Orde Lama adalah sebutan bagi masa pemerintahan
Presiden Soekarno di Indonesia. Orde Lama berlangsung dari tahun 1945 hingga
1968. Dalam jangka waktu tersebut, Indonesia menggunakan bergantian sistem
ekonomi liberal dan sistem ekonomi komando. Di saat menggunakan system ekonomi
liberal, Indonesia menggunakan sistem pemerintahan parlementer . Presiden
Soekarno di gulingkan waktu Indonesia menggunakan sistem ekonomi komando. Setelah
turunnya presiden soekarno dari tumpuk kepresidenan maka berakhirlah orde lama.
kepemimpinan disahkan kepada jendral soeharto mulai memegang kendali.
Pemerintahan dan menanamkan era kepemimpinanya sebagai orde barukonsefrasi
penyelenggaraan sistem pemerintahan dan kehidupan demokrasimenitipberatkan pada
aspek kestabilan politik dalam rangka menunjang pembangunannasional.
untuk mencapai titik-titik tersebut dilakukanlah
upaya pembenahan system keanekaragaman dan format politik yang pada prinsipnya
mempunyai sejumlah sisiyang menonjol.yaitu; Adanya konsep difungsi ABRI, Pengutamaan
golongan karya Manifikasi kekuasaan di tangan eksekutif, Diteruskannya sistem
pengangkatan dalam lembaga lembaga pendidikan pejabat, kejaksaan depolitisan
khususnya masyarakat pedesaan melalui konsep masca mengembang (flating mass), Karal
kehidupan pers.
Konsep diafungsi ABRI pada masa itu secara
inplisit sebelumnya sudah ditempatkan oleh kepala staf angkatan darat. Mayjen
A.H. Nasution tahun 1958 yaitu dengan konsep jalan tengah prinsipnya menegaskan
bahwa peran tentara tidak terbatas pada tugas profesional militer belaka
melainkan juga mempunyai tugas-tugas di bidang sosial politik dengan konsep
seperti inilah dimungkinkan dan bahkan menjadi semacam Kewajiban Jikalau
Militer Berpartisipasi Di Bidang Politik Penerapan, konjungsi ini menurut penafsiran
militer dan penguasa orde baru memperoleh landasan yuridi konstitusional di
dalam pasal 2 ayat 1 UUD 1945 yang menegaskan majelis permusyawaratan rakyat.
Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan
Presiden Soeharto di Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk
kepada era pemerintahan Soekarno. Orde Baru hadir dengan semangat “koreksi
total” atas penyimpangan yang dilakukan Orde Lama Soekarno. Orde Baru
berlangsung dari tahun 1968 hingga1998. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi
Indonesia berkembang pesat meski hal ini dibarengi praktek korupsi yang
merajalela di negara ini. Selain itu, kesenjangan antara rakyat yang kaya dan
miskin juga semakin melebar.
Masa Jabatan Suharto Pada 1968, MPR secara resmi
melantik Soeharto untuk masa jabatan 5 tahun sebagai presiden, dan dia kemudian
dilantik kembali secara berturut-turut pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993,
dan 1998. Presiden Soeharto melakukan pergerakan untuk kensenjangan antara
rakyat kaya danmiskin dalam berbagai bidang dan peningkatan antara lain; Politik
dramatis mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan yang
ditempuh Soekarno pada akhir masa jabatannya. Salah satu kebijakan pertama yang
dilakukannya adalah mendaftarkan Indonesia menjadi anggota PBB lagi. Indonesia
pada tanggal 19 September 1966 mengumumkan bahwa Indonesia “bermaksud untuk
melanjutkan kerjasama dengan PBB dan melanjutkan partisipasi dalam
kegiatan-kegiatan PBB”, dan menjadi anggotaPBB kembali pada tanggal 28
September 1966, tepat 16 tahun setelah Indonesia diterima pertama kalinya.
Pada tahap awal, Soeharto menarik garis yang
sangat tegas. Orde Lama atau Orde Baru. Pengucilan politik – di Eropa Timur
sering disebut lustrasi- dilakukan terhadap orang-orang yang terkait dengan
Partai Komunis Indonesia. Sanksi criminal dilakukan dengan menggelar Mahkamah
Militer Luar Biasa untuk mengadili pihak yang dikonstruksikan Soeharto sebagai
pemberontak. Pengadilan digelar dan sebagian dari mereka yang terlibat
“dibuang” ke Pulau Buru. Sanksi nonkriminal diberlakukan dengan pengucilan
politik melalui pembuatan aturan administratif. Instrumen penelitian khusus
diterapkan untuk menyeleksi kekuatan lama ikut dalam gerbong Orde Baru. KTP
ditandai ET (ekstapol).
Orde Baru memilih perbaikan dan perkembangan
ekonomi sebagai tujuan utamanya dan menempuh kebijakannya melalui struktur
administratif yang didominasi militer namun dengan nasehat dari ahli ekonomi
didikan Barat. DPR dan MPR tidak berfungsi secara efektif. Anggotanya bahkan
seringkali dipilih dari kalangan militer,khususnya mereka yang dekat dengan
Cendana. Hal ini mengakibatkan aspirasi rakyat sering kurang didengar oleh
pusat. Pembagian PAD juga kurang adil karena 70% dari PAD tiap provinsi tiap
tahunnya harus disetor kepada Jakarta, sehingga melebarkan jurang pembangunan
antara pusat dan daerah.Soeharto siap dengan konsep pembangunan yang diadopsi
dari seminar Seskoad II 1966 dan konsep akselerasi pembangunan II yang diusung
Ali Moertopo. Soeharto merestrukturisasi politik dan ekonomi dengan dwitujuan,
bisa tercapainya stabilitas politik pada satu sisi dan pertumbuhan ekonomi di
pihak lain. Dengan ditopang kekuatan Golkar ,TNI, dan lembaga pemikir serta
dukungan kapital internasional, Soeharto mampu menciptakan sistem politik
dengan tingkat kestabilan politik yang tinggi.
Eksploitasi sumber daya Selama masa
pemerintahannya, kebijakan-kebijakan ini, dan pengeksploitasian sumber daya
alam secara besar-besaran menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang besar namun
tidak merata di Indonesia. Contohnya, jumlah orang yangkelaparan dikurangi
dengan besar pada tahun1970-andan1980-an. Warga Tionghoa Warga keturunan
Tionghoa juga dilarang berekspresi. Sejak tahun 1967, warga keturunan dianggap
sebagai warga negara asing di Indonesia dan kedudukannya berada di bawah warga
pribumi, yang secara tidak langsung juga menghapus hak-hak asasi mereka.
Kesenian barongsai secara terbuka, perayaan hari raya Imlek, dan pemakaian
Bahasa Mandarin dilarang, meski kemudian hal ini diperjuangkan oleh komunitas
Tionghoa Indonesia terutama dari komunitas pengobatan Tionghoa tradisional
karena pelarangan sama sekali akan berdampak pada resep obat yang mereka buat
yang hanya bisa ditulis dengan bahasa Mandarin. Mereka pergi hingga ke Mahkamah
Agung dan akhirnya Jaksa Agung Indonesia waktu itu memberi izin dengan catatan
bahwa Tionghoa Indonesia berjanji tidak menghimpun kekuatan untuk memberontak
dan menggulingkan pemerintahan Indonesia.
Satu-satunya surat kabar berbahasa Mandarin yang
diizinkan terbit adalah Harian Indonesia yang sebagian artikelnya ditulis dalam
bahasa Indonesia. Harian ini dikeloladan diawasi oleh militer Indonesia dalam
hal ini adalah ABRI meski beberapa orang Tionghoa Indonesia bekerja juga di
sana. Agama tradisional Tionghoa dilarang. Akibatnya agama Konghucu kehilangan
pengakuan pemerintah. Pemerintah Orde Baru berdalih bahwa warga Tionghoa yang
populasinya ketika itu mencapai kurang lebih 5 juta dari keseluruhan rakyat Indonesia.
Dewasa ini, dimana indonesia dan semua Negara berada
pada dunia globalisasi yang diprakasai oleh Negara barat, indonesia semakin
memiliki kekuatan politik. Indonesia sudah diakui oleh Negara-negara lain
sebagai indonesia yang merdeka seutuhnya. Pesatnya kemajuan dunia, baik dari
teknologi maupun pembangunan fisik bangsa serta yang lainnya, menjadikan
indonesia terus berbenah agar tidak ketinggalan zaman, pembanguna fisik terus
dilakukan dan teknologi terus dikembangkan, walau teknologi dikuasai oleh Negara
lain. Namun itu tak berarti bahwa Negara lain lebih pinter dari pada indonesia.
Salah satu contoh bahwa orang indonesia pernah menjadi presiden di Negara Singapore
yakni Yusuf Bin Ishak, tidak hanya itu, presiden amerika serikat (Barack Obama)
pernah sekolah di indonesia.
Terus,
kenapa rakyat indonesia semakin memburuk? Kemiskinan menjadi bagian terbesar
bagi indonesia, para elit politik makin banyak namun rakyat semakin banyak yang
sengsara? Apa yang terjadi sesungguhnya dengan indonesia? Padahal indonesia
memiliki prestasi yang cemerlang?
Pertanyaan-pertanyaan yang sulit untuk dijawab. Indonesia
telah merdeka namun rakyat masih belum merasakan kemerdekaan indonesia
seutuhnya. Indonesia hanya dijadikan sebagai lahan yang subur bagi Negara lain.
Kekayaan alam dan laut dikuras habis oleh Negara lain. Pemelihan presiden hanya
sebagai symbol belaka, sebuah permainan kecil bagi para elit politik saat ini. Negara
lain membeli, rakyat indonesia dijual habis-habisan sehingga rakyat semakin
sengsara. Dan Pemilu sebentar lagi akan dilaksanakan, semoga rakyat jeli dalam
memilih pemimpin yang pro terhadap rakyat bukan pro terhadap kantong kosong.
Mungkin bagi
anda sejarah ini adalah sejarah yang tidak perlu dibahas lagi, namun satu hal
yang terpenting bahwa kita tidak boleh melupakan sejarah, apakah anda faham
mati tentang sejarah kemerdekaan indonesia? Dan saya katakana bahwa anda
mungkin faham dan tidak, begitu juga dengan saya.
Post a Comment
komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau