Tujuan hidup setiap manusia memliki jalan yang berbeda-beda, tidak akan
pernah sama namun tujuan yang ingin dicapai tidak akan pernah berbeda walau
memiliki bentuk yang berbeda dari hasil tujuan hidup itu sendiri. Namun dalam
sebuah instansi, organisasi, dan lain sebagainya memiliki dalam tujuan yang
sama dalam bentuk memajukan dan membesarkannya, tidak mungkin sebuah instansi
maupun yang lainnya, lembaganya akan hancur. Dengan keinginan itulah semua
dibentuk dalam satu wadah sehingga memiliki tujuan yang sama namun secara
hakiki kita sebagai manusia memiliki pemikiran yang berbeda dan tujuan yang
berbeda pula.
Dalam mencapai tujuan yang baik demi masa depan yang cerah, tentu saja
tidak semudah membalikkan telapak tangan. Berbagai proses harus dijalani dan
rencakan dengan matang, karena perencanaan lah yang akan menentukan
keberhasilan seseorang. Bercerita tentang sebuah motivasi dalam hidup, sudah beribu-ribu
motivasi yang pernah kita temukan, saat kita mendengar belum tentu masuk
sebagai bahan pertimbangan kita karena tidak ada hikmah yang kita dapatkan. Namun
ada yang bisa secara reflek mendapatkan ide brilian dari hal tersebut sehingga menjadi
mudah baginya untuk mendapatkan kesuksesan. Terus apa yang harus kita lakukan?
Illustrasi tentang pentingnya tujuan hidup saya dengar pada sebuah
presentasi bisnis multi
level marketing (MLM). Narasumber saat
itu adalah orang yang sudah sukses di bisnis MLM dan masih memegang posisi
tinggi pada salah satu perusahaan terkenal. Pada awal presentasinya, dia
bertanya kepada ratusan peserta yang hadir. "Apa sasaran hidup Anda?"
Dia menunjukkan beberapa illustrasi dengan menjelaskannya begitu detail. Ia
mengajukan beberapa pertanyaan, "Apakah Anda ingin punya rumah besar?
Apakah Anda ingin punya mobil? Apakah Anda ingin berlibur ke Eropa? Apakah Anda
ingin anak Anda kuliah di luar negeri?" Apakah Anda ingin punya waktu yang
luang? Apakah Anda ingin punya
uang yang cukup ketika Anda pensiun? Apakah Anda ingin punya
uang cukup untuk biaya pengobatan Anda?" Hampir semua peserta yang hadir
mengangguk. Narasumber kemudian mengajukan satu pertanyaan lagi, "Apakah
ada yang tidak ingin hal-hal yang baru saya sampaikan?" Tidak ada yang
tunjuk tangan.
Tentu sasaran hidup yang dimaksudkan narasumber tadi bukanlah sasaran
hidup yang paling penting. Ada yang menganggapnya sebagai
hal yang paling rendah dari daftar tujuan hidup. Namun, adanya tujuan hidup membuat Anda dan saya punya semangat; ada
vitalitas. Kita mempunyai motivasi dan energi untuk menjalani hidup kita
sehari-hari. Ada 'driving force' yang membuat kita melakukan sesuatu. Semakin
tinggi sasaran hidup semakin besar motivasi kita. Sebaliknya, semakin rendah
sasaran hidup semakin kecil motivasi kita. Tanpa sasaran hidup, motivasi
kita luntur; kita kehilangan gairah hidup. Tidak ada sukacita menyertai
aktifitas kita setiap hari. Irama jalan kita juga akan dipengaruhi oleh sasaran
hidup kita. Tapi, bagi mereka yang mempunyai tujuan hidup, ada semangat, ada
energi yang besar dan tentu ada pengharapan.
Tidak salah kalau pada saat ini Anda dan saya kembali merenungkan apa sasaran hidup kita masing-masing? Bila Anda belum menikah, mungkin perlu dipikirkan ulang apa makna hidup lajang? Adakah manfaatnya? Apakah hidup sendiri sampai tua merupakan pilihan terbaik? Bila berkeluarga, apa tujuan berkeluarga? Apakah berkeluarga hanya merupakan wadah untuk memuaskan hasrat tubuh? Ataukah keluarga hanya merupakan sarana untuk meneruskan keturunan?. Dalam hal pekerjaan, apa yang mau diraih dari pekerjaan? Apakah pekerjaan sekedar hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup saja? Apakah tujuan bekerja hanya untuk mendapatkan posisi tinggi di sebuah perusahaan? Adakah tujuan yang lebih baik dan lebih mulia dari itu? Apakah Anda dan saya harus terus mengerjakan pekerjaan saat ini tanpa pernah mempertimbangkan opsi lain, yang mungkin lebih cocok dengan natur Anda dan saya? Segudang pertanyaan bisa dibuat.
Yang penting
sekarang adalah memikirkan ulang apa sasaran hidup kita? untuk apa Anda dan
saya hidup di dunia yang sementara ini? Apakah hanya memuaskan hasrat pribadi? Atau
adakah tujuan-tujuan lain yang lebih berguna bagi sesama? Sangat penting
menjawab pertanyaan mendasar ini, "Apa sasaran hidup Anda dan saya?" Semoga
Anda memilikinya. Bila belum, cobalah memikirkan kembali dan merumuskan sasaran
hidup Anda. Bila tidak punya ide, silahkan membaca sasaran hidup saya pribadi.
Kemudian, Anda rumuskan untuk Anda.
Itulah presentasi yang pernah aku
dengar pertama kali waktu aku datang ke mataram, aku di ajak oleh sahabat ku untuk
mengikuti seminar MLM di Hotel Lombok Raya, dan pertama kali aku menginjak
hotel lombok raya bersama sahabat ku (Hazim). Dan merupakan motivasi pertama
ketika pertama kali menginjak mataram.
“Terkadang kita tidak butuh untuk mengetahui orang-orang yang hebat dan sukses, namun kita butuh bagaimana cara atau
proses yang dilakukan orang-orang sukses dalam meraih kesuksesannya itu”
Post a Comment
komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau