Apa sih cinta, kenapa hadir dalam diri manusia,
kenapa hadir sebagai pembawa kebahagiaan, kenapa hadir sebagai pebawa
kesengsaraan, kenapa, kenapa dan kenapa?. Itulah terkadang yang ada dibenak
kita. Ketika bahagia cinta di puji, ketika menyakitkan cinta di caci malah gak
mau mengenal cinta. Apa sih bedanya cinta dengan manusia, kenapa cinta yang
harus disalahkan, kenapa tidak orang yang memberikan cinta yang harus
disalahkan. Atau kenapa orang yang memberikan cinta yang dibenarkan dan cinta
yang disalahkan. Bingung dan bingung.
Masalah adalah musuh dari cinta. Ataukah
temennya cinta. Mungkin kita tidak tau? Namun mari kita berpikir sejenak untuk
merenungi, jalan mana yang terbaik untuk mengenal cinta. Kata orang cinta
adalah kasih sayang, kata orang lagi, cinta adalah anugrah dan kata orang lagi,
cinta adalah sesuatu yang indah dan tidak boleh dimainkan. Saya rasa semuanya
benar, tergantung bagaimana kita mengartikan cinta sesuai dengan pengalaman
masing-masing. Namun yang jelas bahwa, sebenarnya menurut saya bahwa cinta tak
boleh diartikan sesuai dengan pengalaman kita masing-masing karena cinta bukan
datang dari pengalaman melainkan sudah ada sejak kita belum lahir yang
dititipkan kepada manusia oleh Allah SWT. Bicara tentang cinta adalah bicara
tentang salah satu nikmat kehidupan, yaitu nikmatnya mencintai dan dicintai.
Islam sebagai agama yang paling sempurna telah mengatur segalanya tentang
percintaan, seperti tercantum dalam beberapa hadist tentang cinta.
Kita tahu bahwa tuntunan hidup kita di dunia ini
ada tiga, yaitu Al-Qur’an, hadist, dan ijtihad. Selain di dalam Al-Qur’an,
peraturan dan adab cinta dalam Islam telah diajarkan oleh Rasulullah. Berikut
adalah beberapa dari sekian banyak hadit tentang cinta yang diberikan Nabi
Muhammad SAW.
Rasulullah SAW bersabda: Cintailah kekasihmu
sewajarnya karena bisa saja suatu saat nanti ia akan menjadi orang yang kamu
benci. Bencilah sewajarnya karena bisa saja suatu saat nanti ia akan menjadi
kekasihmu. (HR. Al-Tarmidzi)
Sesungguhnya orang-orang yang saling mencintai,
kamar-kamarnya di surga nanti terlihat seperti bintang yang muncul dari timur
dan bintang barat yang berpijar. Lalu ada yang bertanya, “Siapa mereka itu?”.
Mereka adalah orang-orang yang mencintai karena Allah SWT. (HR. Ahmad)
Perumpamaan orang-orang beriman dalam rasa
saling mencintai, saling mengasihi, saling berkasih sayang adalah seperti satu
tubuh yang ketika satu anggota tubuh itu ada yang mengeluh, maka seluruh tubuh
merasa mengadu dengan terus terjaga tidak bisa tidur dan merasa panas. (HR.
Muslim)
Kalau kita menghayati hadist tentang cinta
diatas, apakah kita akan betul-betul mengerti akan cinta?. Ataukah kita memang
tidak pernah mengerti secara mendasar tentang cinta?. Ataukah kita hanya
mengatas-nama-kan cinta sebagai pilar kita untuk mendapatkan wanita maupun
laki-laki atau yang lainnya?. Mudah-mudahan kita tidak seperti itu. Karena
cinta sangat berharga untuk kita nilai sebagai suatu hubungan antara dua insan
yang saling menyukai.
Tidak ada salahnya jika saya mengajak
sahabat-sahabati untuk lebih indah lagi dalam mengartikan cinta dan mengaplikasikannya.
Jangan sampai kita nodai terus-terusan sehingga kita betul-betul buta dalam
mengenal cinta. Berpikir jernihlah dalam mengatas-nama-kan cinta yang kita
miliki.
Semoga tulisan ini bermamfaat bagi saya maupun
yang membacanya. Terima kasih atas waktunya untuk membaca tulisan ini.
Post a Comment
komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau