Apakah aku harus tertawa, ha..ha….ha.., ataukah aku harus
bilang wow...!!!!. Mungkin jawabannya bisa iya atau tidak. Karena ketika bosan dan
galau melanda semuanya menjadi serba aneh, perasaan bahagia dengan cepat
menghilang dari diri kita bagaikan angin yang menghembus tanpa jejak. Rasa galau
atau bosan adalah salah satu bentuk dari ketidak sukaan kita terhadap sesuatu, datang
tanpa di undang pergi pun tanpa di antar (jaelangkung). Rasa ini terkadang
menghayutkan, kita terbawa deras entah kemana. Seolah-olah kita tidak bisa
berbuat apa-apa, berteriak pun gak bisa.
Bosen dan galau menjadi langganan, bagaikan penjual sayur
yang datang kerumah kita setiap minggu. Membawa barang dagangan dengan berbagai
macam. Bosen dan galau juga seperti itu, entah hari ini dengan keadaan sekitar,
di tambah lagi dengan orang-orang yang mencintai kita, tidak peduli dengan
kita. Sehingga membuat kita menjadi jenuh dan akhirnya galau melanda pada kita.
Sungguh rasa yang menyiksa ketika pada puncaknya. Bawaannya selalu menjadi
berbeda, marah dan bingung serta yang lainnya bercumpur menjadi satu. (es campur
donk).
Padahal rasa bosen dan bgalau sebenarnya sangat sederhana,
tergantung bagaimana kita menempatkannya sebagai posisi yang menarik untuk
dikaji. Kita hanya terbawa arus dan tidak bisa menyelamatkan diri, kita
berharap ada orang lain yang menyelamatkan kita. Nah dari sini apakah kalian
sudah punya banyangan?. Saya rasa kalian punya bayangan. Mungkin logikanya
seperti ini. “Ketika anda sedang membeli baju dan barang-barang yang lainnya di
pinggir jalan kota, karena kebetulan disana harga yang murah dan tidak bikin
kantong kering alias kangker. Di saat mau beranjak pulang, terlihat seorang
nenek yang mau menyebrang dijalan raya. Dengan kondisi yang tidak tepat, banyak
kendaraan yang mondar mandir. Nenek itu berjalan dengan pelannya. Ketika melihat
seperti itu, suasana bingung muncul, cemas dan takut bercampur menjadi satu,
rasanya ingin menjadi pahlawan kesiangan. Dalam hati anda berkata “mudah-mudahan
ada orang lain yang menolong nenek itu”. Karena anda juga takut menyebarang dan
menolong nenek tersebut. Namun lama kelamaan nenek itupun dapat menyebrang
dengan selamat. Karena nenek itu sudah terbiasa.
Yang pada intinya adalah ketika kita sedang dilanda bosen
dan galau, jsngsn pernah merasa bahwa kita itu sendiri, banyak orang yang care
sama kita, banyak orang yang akan membantu kita untuk menyelesaikan masalah
sehingga kita tidak akan terseret jauh dalam ke-bosen-an dan ke-galau-an. Berpikir
positif aja demi tidak terlanda oleh bosen dan galau. Akan tetapi sebagai
manusia yang tidak terlepas dari salah dan dosa itu semua adalah wajar kita
hadapai namun bagaimana kita mengurangi dan mengatasinya agar tidak terus-terusan
menjangkit pada kehidupan kita. Jangan sampai kegiatan yang bermakna yang harus
kita lakukan menjadi terabaikan. Dan jangan sampai menyesal nantinya.
Hidup memang indah namun mampukah kita menjalaninya
dengan indah?. Hidup memang bermakna, namun apakah kita mau mengambil makna
dari hidup itu sendiri?.
Nah, sekarang apakah galau masih melanda. I think, You must
say, “I’m not galau” or “galau, go to hell”, so..i don’t care with galau….again..
!!!!.....forever....!!!!
Post a Comment
komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau