Ilustrasi Gambar; foto.news.viva.co.id
Aksi penolakan kenaikan harga BBM terus terjadi
sampai malam ini, bahkan aksi ini mungkin akan terus berlanjut sampai satu
minggu ke depan. Dibalik aksi kenaikan harga BBM, sidang paripurna kenaikan pun
sedang berlangsung dengan hangat, namun sidang ini sungguh lucu, bagai adu
mulut tentang pembantaian kepentingan yang ada dibalik kenaikan harga BBM. Kalau
saya bayangkan, sidang paripurna tidak jauh beda dengan apa yang pernah saya
lakukan dalam membahas AD/ART penentuan calon Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa
Islam Indonesia.
Sidang paripurna kenaikan harga BBM ini, saya
ingat dengan lagunya Iwan Fals, yakni “Wakil Rakyat” dalam sebuah bait “hanya tahu nyanyian lagu setuju”, dalam hal ini,
tempat lucunya yang saya pantau adalah, banyak anggota fraksi yang berbicara “jika sudah tidak dapat kesepakatan bersama lebih baik
voting, ketua. Siapa yang tidak setuju diharap berdiri”, hal ini seolah-olah sudah direkayasa bagai
sebuah kesepaatan yang sudah dibahas terlebih dulu, siapa yang sepakat, tidak
dapat keuntungan, siapa yang setuju dapat keuntungan tinggi sehingga rakyat
tetap tidak akan mendapat keuntungan sama sekali.
Inilah
yang dinamakan politik alokasi anggaran dana APBN. dari berita MetroTV secara
terang-terangan mendapatkan informasi yang diluar dugaan masyarakat indonesia
bahwa anggaran APBN termasuk dalam kenaikan BBM adalah sebuah manipulasi para
elit politik, sehingga perfraksi mendapatkan untung yang lebih banyak, bahkan sampai
50 s/d 100M, pantasan saja, bahwa para pengesah BBM tidak memperdulikan demo
yang terjadi karena ada keuntungan yang lebih besar.
Sebelum
rapat dimulai, deal or no deal sudah terjadi bahwa BBM sudah memiliki
keuntungan masing-masing yang dibagi secara profesional. dan ini sudah di
iyakan oleh seorang mantan DPR, AKBAR FAIZAL dan SEBASTIAN SALANG (KOORDINATOR
FORMAPPI) yang memang mengetahui seluk beluk hak tersebut namun sayangnya tidak
bisa dibuktikan.
Kebenaran
ataukah ini sebuah politik baru, saya pun tidak tahu. so..., WAIT ANG SEE...
Demo Di Depan Gedung DPR RI
1 comment
itulah dunia hasil pilihan tanpa di barengi dengan ketaatn dan takut akan pencipta
Post a Comment
komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau