Menteri Perdagangan (Gita Wirjawan) akhirnya
resmi mengundurkan diri sebagai menteri perdagangan mulai Februari 2014, hal
ini dilakukannya untuk fokus terhadap Konvensi Partai Demokrat sebagai Bakal
Calon (Balon) Presiden 2014-2019 dan dia
merasa optimis untuk bisa menang konvensi. Pro-Kontra opini pun bermunculan,
karena selain banyak menyisakan pekerjaan yang belum diselesaikan, baru-baru
ini terdapat kasus beras impor illegal dari Vietnam.
Sedangkah Dahlan Iskan dan Irman Gusman, tidak
tergiur dengan lankah yang dilakukan oleh Gita, bahkan mengatakan, walaupun
menjadi peserta konvensi dalam partai Demokrat, belum tentu saya menjadi
pemenang atau terpilih menjadi Calon Presiden, (Dahlan Iskan). (Sumber Inspirasi:
Koran Tempo; edisi Sabtu dan Minggu, 1-2 Februari 2014).
“masyarakat
pada dasarnya membutuhkan aplikasi yang nyata, tidak membutuhkan teori yang
hebat dari para intelektual atau elit politik Indonesia saat ini, mengundurkan
diri atau tidak sama sekali bukanlah hal yang krusial dan tidak perlu
dibesar-besarkan dan menjadi konsumsi hangat para media.”
Sejalan dengan ini semua, rakyat Indonesia sudah
terlalu lama menunggu figur-figur yang mampu berbuat terbaik bagi bangsa dan Negara,
kemelut yang krusial (bencana alam dan lainnya) selalu saja terjadi diakhir kepemerintahan,
dan diawal pemilihan presiden, para calon dari berbagai partai, terus menebar
pesona, baik melalui media online (facebook, twitter, dan yang lainnya) maupun
media televisi. Dan hal tersebut, sudah tidak luar biasa lagi, karena masyarakat
Indonesia sudah jemu dengan ulah-ulah para calon untuk melirik hati mereka.
Post a Comment
komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau