Onani
yang kita kenal selama ini adalah bebau negatif, yakni melampiaskan nafsu
dengan memainkan alat kelamin dengan segala cara, baik dilakukan oleh
perorangan maupaun lebih untuk mencapai tujuan kepuasaan bersama. Dewasa ini,
onani menjadi salah satu kebiasaan yang sering dilakukan oleh kaum laki-laki
maupun perempuan untuk mendapatkan kepuasaan secara sendiri-sendiri. Tidak
jarang, tempat-tempat pelampiasan onani diberbagai kota besar diseluruh belahan
dunia telah tersedia dan terfasilitasi dengan mewah, guna terciptanya tempat
yang nyaman dan aman.
kata
Onani dalam istilah bahasa Arab menggunakan kata Istimna yang artinya usaha
untuk mengeluarkan sperma
atau mani. Menurut keterangan yang ada di Injil, istilah Onani
berasal dari nama anak Judas yang bernama Onan. Ia disuruh olah ayahnya untuk
menyetubuhi istri kakaknya, karena ia tidak berani dan birahinya telah memuncak
sehingga Ia memuskan dirinya dengan mengelurkan sperma dengan tanganya sendiri
sehinngga istilah Onani merupakan penisbatan terhadap Onan. Onani merupakan
aktifitas extra yang biasa dilakukan oleh kawula muda untuk memenuhi hasrat yang
telah terpendam dan tidak mampu untuk disalur secara sah sehingga mengambil
cara alternative dengan Onani.
Onani
tidak hanya terjadi pada laki-laki saja namun perempuan juga bisa melakukan
onani yaitu biasanya dengan mengosok-gosok arena bidril atau klitoris dengan
sentuhan erotis sehingga timbulah kenikmatan. Namun intensitas perempuan tidak
sebanyak yang biasanya dilakukan oleh laki-laki., Menurut penelitian di Jerman,
99% laki-lakim pernah melkukan Onani. Jika dilihat dari pandangan seksiologi
onani merupakan hal yang wajar karena adanya dorongan hormone testosterone yang
sedang meluap-luap diumur 17-20-an. Namun dalam pandangan medis ada keuntungan
dan kelebihan yang dihasilkan akibat melakukan aktifitas Onani. Sebenarnya
menurut ahli seksiologi Onani jika dilakukan secara teratur dan tidak
berlebihan seperti satu atau dua kali dalam seminggu dapat mencegah kanker
prostat. Namun jika Onani dilakukan dengan secara berlebihan over dosis maka
akan menimbulkan resiko pada hari esok.
Akan
tetapi dalam kesempatan ini, saya akan mencoba mengolah sedemikian rupa, sesuai
dengan apa yang ada dalam benak ku, membalikkan keadaan yang negatif menjadi
sebuah pemikiran positif. Memadukan beberapa teori pengembangan dan
pemberdayaan yang selama ini diterapkan oleh pemerintah dalam hal kesejahteraan
masyarakat.
Untuk
mengawalai tulisan ini, saya akan memberikan gambaran pengertian teori onani
dalam upaya pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.
Teori
onani merupakan teori yang menggambarkan sentuhan secara langsung untuk
meningkatkan orientasi yang berdasarkan pada nafsu aktivitas masyarakat melalui
pengembangan dan pemberdayaan untuk mencapai tujuan secara maksimal dan
berlangsung secara terus menerus. Atau, Teori onani adalah suatu aktiviatas
masyarakat dalam mewujudkan kehidupan yang layak guna memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari, baik perorangan maupaun kelompok yang disuport melalui
program-program pemberdayaan dan pengembangan, dan berlangsung secara terus
menerus.
Dengan
berlandaskan pengertian diatas, kita dapat memahami bahwa onani merupakan hal
yang dapat dijadikan sebagai teori dalam upaya pengembangan dan pemberdayaan
masyarakat guna meningkatkan kemandirian masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari.
Bagian
kata onani sendiri memiliki makna yang harus kita pahami secara positif agar
tidak mengandung arti negatif yang selama ini menjangkit dipikiran kita.
O
= Orientasi, orientasi terdiri dari dua sisi, sisi masyarakat dan sisi
pemerintah, orientasi pemerintah dititik beratkan kepada tujuan kesejahteraan
masyarakat, orientasi masyarakat adalah hasil dari tujuan tersebut. Jadi
orientasi dalam hal ini adalah peninjauan untuk menentukan sikap pemerintah
terhadap masyarakat untuk mengenal lebih jauh bagaimana permasalahan sosial
yang selama ini menjadi momok yang menakutkan, sehingga tercipta sebuah solusi
cerdas untuk mengatasi permasalahan sosial itu sendiri.
N
= Nafsu, secara sederhana nafsu adalah dorongan hati yang kuat untuk melakukan
hal yang tidak baik, akan tetapi untuk mencegah makna negatif dari tulisan ini
agar lebih kepada nilai-nilai positif dalam pengembangan dan pembedayaan, maka
nafsu adalah dorongan kemanusiaan untuk menunjukkan sikap amanah yang tinggi
dalam upaya pengembangan dan pemberdayaan masyarakat guna mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
A
= Aktivitas, tentu saja, aktivitas adalah kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat yang diprogramkan oleh pemerintah sebagai bentuk ikatan yang kuat
antara pemerintah dengan masyarakat (pemegang kebijakan dengan rakyat),
aktivitas ini dilandaskan pada nilai-nilai kemanusiaan, amanah, jujur, adil,
dan yang lainnya. dengan demikian, aktivitas tidak hanya pada aktivitas
pribadi, melainkan pada aktivitas-aktivitas yang bermanfaat untuk meningkatkan
kebutuhan hidup sehari-hari.
N
= Nilai, secara sederhana, nilai tidak bisa diukur, baik itu nilai kejujuran,
nilai keadilan, nilai kemanusiaan, dan nilai-nilai yang lainnya. akan tetapi,
Kluckhohn (mulyana, 2004:1)mendefinisikan Nilai adalah konsepsi (tersurat atau
tersirat, yang sifatnya membedakan individu atau ciri-ciri kelompok) dari apa
yang diinginkan, yang memengaruhi tindakan pilihan terhadap cara, tujuan antar
dan tujuan akhir.
I = Interkoneksi (hubungan satu sama lain), hubungan
satu sama lain merupakan sifat sosial masyarakat, masyarakat yang satu dengan
masyarakat memiliki hubungan, baik dalam hubungan kemanusiaan, hubungan
perdagangan, hubungan budaya, dan hubungan-hubungan yang berlandaskan pada sisi
manusia itu sendiri. Pemerintah sebagai mandat rakyat memiliki hubungan yang
erat, baik dalam upaya pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan dan
pengembangan maupun yang lainnya.
Dengan
demikian, onani tidak selama kita tafsirkan bermakna negatif, namun bisa
bermakna positif ketika makna itu kita maknai menjadi hal yang positif. Onani
bisa menjadi salah satu cara pemerintah untuk mewujudkan masyarakat menjadi
masyarakat yang mandiri dan berdaya saing dalam kancah internasional maupaun
kancah nasional, baik itu, petani, nelayan, pengusaha dan yang lainnya.
sentuhan-sentuhan secara langsung kepada petani, nelayan, pengemis, pemulung
dan permasalahan-permasalahan sosial lainnya melalui program pembedayaan dan
pengembangan.
Manfaat Teori Onani bagi
Pertumbuhan Kemandirian Masyarakat
Sekali
lagi; perlu kita camkan bersama bahwa ketika onani masih kita anggap sebagai
hal yang negatif, maka; ketika anda membaca tulisan ini, anda terlebih dahulu
membuang makna negatif tersebut dan mengarahkannya kearah makna yang positif,
guna menyamakan persepsi agar kita sama-sama mencapai yang sama. Hal ini saya
maksudkan sebagai bentuk menghilangkan prasangka buruk terhadap sesuatu yang
selama ini kita anggap buruk, namun ketika kita maknai dengan baik, akan
menjadi sesuatu yang lebih baik. Dengan catatan bahwa ‘tidak selamanya sesuatu
itu buruk, dan tidak selamanya sesuatu itu baik’.
Teori
onani didasarkan pada kepuasan seseorang akan sentuhan-sentuhan yang diciptakan
melalui berbagai macam keadaan. Ketika onani dianggap sebagai bentuk pelampian untuk
mencapai kepuasan diri bukan kelompok, maka dalam hal ini, kita akan menciptakan makna kepuasan bersama
melalui berbagai macam kegiatan yang akan dilakukan. Baik dari tingkat
keluarga, kelompok, hingga pada keseluruhan masyarakat Indonesia. dengan
demikian, untuk mencapai kepuasaan bersama, tentunya, kita harus memiliki
berbagai macam konsep yang matang guna mencapai tujuan yang diinginkan. Konsep
tersebut kemudian ditawarkan melalui berbagai macam program pemberdayaan dan
pengembangan masyarakat.
Dalam
Teori Onani, ada beberapa unsur yang harus diperhatikan; pertama, semangat; semangat tiada henti sebelum mencapai
keberhasilan adalah hal yang tercipta tanpa sadar, keberhasilan yang ada
didepan mata mengundang gairah aktivitas yang semakin tinggi. Kedua, kekuatan; tentunya, kekuatan diri
adalah sumber keberhasilan dalam melakukan sesuatu, kekuatan fisik maupun
kekuatan daya pikir akan menghasilkan semangat aktivitas yang tinggi, sehingga
masa depan yang jauh akan semakin merapat.
Ketiga, kondisi;
unsur yang ketiga ini adalah unsur krusial yang harus diperhatikan. Kondisi
dalam beraktivitas membutuhkan kecerdasan berpikir guna meminimalisir
dampak-dampak besar maupun kecil, yang diakibatkan oleh ketidakwaspadaan diri
terhadap lingkungan. Dan, Keempat, waktu; waktu yang salah dalam beraktivitas,
baik secara perorangan maupun kelompok akan mengakibatkan hasil yang tidak
memuaskan, misalnya; menanam padi didaerah yang kering disaat musim panas
adalah hal yang mustahil untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Oleh karena itu,
waktu yang tepat adalah keberuntungan yang maksimal.
Keempat unsur tersebut menjadi pondasi dasar
yang harus diperhatikan dalam upaya mencapai kepuasaan (hasil) yang maksimal, semangat,
kekuatan, kondisi dan waktu harus dikonsepkan sedemikian rupa, dan bisa menjadi
bagan strategi dalam menciptkan ekonomi yang lebih baik. akan tetapi, evaluasi
tidak boleh dilupakan, evaluasi menjadi bagian terakhir untuk membangun
keberhasilan yang berlangsung secara terus menerus. Tolak ukur keberhasilan
harus dibandingkan dengan hasil-hasil yang sudah didapatkan, hal tersebut
dilakukan dalam rangka penelitian keberhasilan dan motivasi untuk meningkatkan
hasil yang lebih baik lagi.
Tentunya;
Pemerintah merupakan salah satu penggerak utama dalam hal ini, karena selain sebagai
wakil rakyat, pemerintah juga berkewajiban mengembangkan dan memberdayakan
masyarakat sesuai dengan amanat UU yang ada. pendukung penggerak utama adalah
generasi muda, generasi yang memiliki kekuatan dan semangat yang tinggi untuk
mengawali kesejahteraan guna kemandirian masyarakat secara utuh.
Post a Comment
komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau