Sumber Gambar; shelf3d.com
Cerita, berita dan hiburan media memang tak
pernah habis untuk rakyat, bahkan setiap media berebut untuk menawarkan
berbagai macam tontonan untuk menarik perhatian rakyat Indonesia untuk meningkatkan
rating, guna menarik para pengusaha besar untuk mengiklankan iklannya agar
produk yang ditawarkan bisa dikenal dan menjadi kebutuhan wajib bagi rakyat Indonesia.
salah satu siaran televise saat ini yang cukup menarik perhatian publik adalah Suka-Suka
Uya (SUSUU), sebuah siaran yang mendatangkan para artis Indonesia untuk
dihipnotis dan bersedia untuk dipublikasikan dihadapan rakyat Indonesia.
Yang menarik dari siaran ini adalah kemampuan
uya kuya untuk menghipnotis orang dan memberikan informasi pribadi, baik
tentang cinta maupun tentang kehidupan yang dijalani. Uya kuya mampu
menghipnotis peserta secara relaksasi, tidak dihipnotis secara utuh. Namun, masih
banyak orang yang meragukan dari acara Suka-Suka Uya (SUSUU) tersebut. Hal menarik
lain adalah keuntungan yang didapatkan oleh tamu (artis), mulai dari ketenaran
sampai pada harga yang ditawarkan dalam sekali tayang.
Tentu kita semua masih ingat ketika uya kuya
ditantang oleh rakyat indonesia untuk menghipnotis para pejabat pemerintah,
bahkan di facebook banyak group yang menawarkan rakyat indonesia untuk
mendukung uya kuya hipnotis para pejabat pemerintah untuk mengungkap segala
tindak yang merugikan Negara. Namun hal tersebut hanyalah sebuah group yang tak
mampu membuat uya kuya mau untuk melakukan hal tersebut, dan sampai saat ini,
kita semua tidak pernah mendengar statmen uya kuya akan hal tersebut.
Tgl Surat
|
20
Desember 2013
|
No. Surat
|
/K/KPI/12/13
|
Status
|
Peringatan Tertulis
|
Stasiun TV
|
PT Cipta TPI (MNC TV)
|
Program
|
Siaran "Suka Suka Uya"
|
Deskripsi Pelanggaran
|
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
Pusat berdasarkan kewenangan menurut Undang-Undang No.32 tahun 2002 tentang
Penyiaran (UU Penyiaran), pengaduan masyarakat, pemantauan, dan hasil
analisis telah menemukan wawancara dengan narasumber yang tidak dalam
kesadaran penuh pada Program Siaran “Suka Suka Uya” yang ditayangkan oleh
stasiun MNC TV.
Pasal 27 ayat (4) Standar Program Siaran KPI 2012 secara jelas mengatakan Lembaga Penyiaran tidak boleh menyiarkan wawancara dengan narasumber yang sedang tidak dalam kesadaran penuh. KPI Pusat menilai Program “Suka Suka Uya” kerap menampilkan wawancara terhadap narasumber yang tidak dalam kesadaran penuh dengan sejumlah pertanyaan yang memperburuk keadaan narasumber, mengungkapkan terperinci aib dan/atau kerahasiaan, menimbulkan dampak buruk terhadap keluarga terutama anak-anak dan remaja serta menjadikan kehidupan pribadi narasumber bahan tertawaan dan/atau bahan cercaan. Kami minta agar saudara tidak menampilkan hal-hal sebagaimana telah disebutkan di atas dan memperhatikan ketentuan jam tayang siaran serta menjadikan P3 dan SPS KPI tahun 2012 sebagai acuan utama dalam penayangan sebuah program siaran. |
Menurut saya; media sebagai salah satu sumber
informasi memang memiliki peran penting dalam pertumbuhan indonesia, namun
dewasa ini, media secara penalaran saya, tidak berpihak pada rakyat, melainkan
berpihak pada orang-orang berduit, dan artis-artis terkenal. Rakyat hanyalah tukang
konsumsi yang setia dan secara sadar bahwa rakyat memang dituntut untuk menjadi
pengkonsumsi setia agar media mampu bertahan dan bersaing. Karena tanpa
kesetiaan rakyat, media bukanlah apa-apa. Oleh karena itu, penting sekali untuk
memberikan tayangan yang bermutu dan membangun semangat rakyat. Bukan berarti
selama ini media tidak bermutu, namun alangkah lebih baiknya untuk meningkatkan
kembali media yang berpendidikan bukan media yang memberikan hiburan-hiburan yang
bersifat melalaikan rakyat indonesia, termasuk generasi muda indonesia.
Post a Comment
komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau