Ku tulis sebuah
kerinduan yang mendalam
Tak tertahan
bagaikan bom yang siap meledak
Mengeluarkan suara
yang dahsyat
Memcah gendang telinga
setiap pendengar
Dan melumat setiap
yang terkena
Dan tak tersisa
“gila” sungguh gila
Rindu ini mencekam
seluruh pikiran ku
Terpendam, bagaikan
batu didasar bumi
Seandainya, angin
dipagi hari yang sejuk
Bisa membawa rindu
ini
Dan membisikkan
ditelinga mu
Kau pasti akan tahu
Kemudian berlari
dan mendekap ku
Seandainya, burung
camar mau menyampaikannya
Akan aku tulis
beribu bait syair rindu untuk mu
Disetiap tidur ku
Dan disetiap bangun
ku
Agar disetiap
ingatan mu
Ada diri ku dalam
pandangan mu
Seandainya
Aku lebih cepat
menyadari
Tentang hadir mu
sebagai bunga ku
Tak akak ku biarkan
setiap kumbang terbang diatas mu
Tak akan aku
biarkan semut-semut mendaki
Pada tangkai indah
mu
Karena semua itu
membuat ku cemburu
Dan pernah aku
ceritakan pada mu
Seandainya
Aku bisa berbisik
ditelinga mu lagi
Dan ku akan katakan
Hati ini telah
rapuh
Maukah kau
menyatukannya lagi?
Menjadi utuh
Sehingga tak
sedikit pun retakan yang terlihat
Jiwa ini sepi
Maukah kau menjadi
peneman setia?
Agar hampa menjadi
ramai
Kaki ini lemah
Maukah kau menjadi
tongkat?
Agar aku tegar
berjalan
Dunia ku
seolah-olah terus menangis
Maukah kau
membuatnya tersenyum?
Aku ingin kau hadir
disisiku
Agar aku bisa
melihat indahnya senyum mu
Serta menghapus air
mata ku,begitu juga aku
Duhai engkau,
belahan jiwa ku
Rasakan lah rindu
ini yang menggebu
Rasakanlah air mata
ini menetes dipipiku
Rasakanlah jiwa ini
yang sepi tanpa mu
Rasakanlah rasa
yang ingin bersama rasa mu
Duhai pujaan hati
ku
Bersediakah engkau
ku bawa dalam mimpi gelap ku?
Agar mimpi ku terbentuk
cahaya yang terang?
Bersediakah engkau
ku bawa dalam hari ku yang kelam?
Agar hari ku
menatap dengan keindahan?
Bersediakah engkau
menjadi peneman setia ku?
Agar bahagia abadi
selamanya?
Maukah engkau?
Post a Comment
komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau