Menjadi bagian dari lingkungan baru adalah
sesuatu yang sangat berharga ketika mendapatkan berbagai macam pengalaman yang
berharga, sahabat baru, suasana baru, semuanya serba baru, sehingga pikiran
terus terkontaminasi, berkunjung dari tempat yang satu menuju tempat yang lain.
Gairah hidup pun terasa baru ketika melihat pandangan-pandangan baru yang
menarik dan unik untuk dicoba, dilihat dan dirasakan. Tentu saja semua itu
telah menghadirkan sebuah rasa perbedaan dalam diri, sebuah perbedaan yang akan
mengntarkan kita untuk lebih dewasa dalam berpikir, yang artinya bahwa
pengalaman akan mendewasakan kita.
Sebagai manusia yang memiliki keinginan yang tak
terbatas, terkadang kejenuhan adalah sebuah penghalang untuk menggapai impian
yang pernah kita ucapkan ketika ditanya oleh guru SD. Waktu ditanya, mungkin
anda mengatakan ingin menjadi polisi, dokter, ilmuan, guru, dan lain sebagainya
dengan alasan ingin berguna bagi bangsa dan Negara. Sehinga cita-cita itu
menumbuhkan semangat yang kuat didalam diri anda, sebuah kekuatan semangat yang
tersimpan didalam jiwa anda, walau pada waktu itu anda tidak mengetahui maksud
cita-cita itu sendiri dan pada waktu anda tumbuh menjadi lebih dewasa, baru
anda mengetahui apa yang pernah anda ucapkan pada waktu itu.
Kejenuhan merupakan tamu dalam kehidupan anda,
sebuah tamu yang akan memberikan anda pengetahuan tentang kejenuhan itu sendiri.
Terkadang disaat kita jenuh, tingkat kesadaran positif didalam diri anda harus
kalah dengan kejenuhan, sehingga kekuatan berpikir negatif lebih tinggi dari
pada berpikir positif, misalnya; anda kedatangan tamu A dan B, tamu A dan B
berencana memberikan anda sebuah solusi dalam meraih masa depan yang cerah,
tamu A mempersentasikan idenya dengan begitu bagus dan anda merasa terhipnotis
dengan ide tersebut. Sedangkan disaat tamu B mempersentasikan idenya, anda
merasa bahwa ide tersebut biasa-biasa saja, tak ada pengaruh yang anda rasakan
sehingga anda lebih percaya kepada tamu A. yang artinya bahwa anda lebih
menginginkan ide tamu A ketimbang B.
Ilustrasi di atas adalah sebuah ilustrasi
sederhana yang akan membuat anda mudah memahaminya. Sebuah ilustrasi yang
menggambarkan bahwa terkadang kita terlalu mudah dalam menilai sesuatu,
misalnya dalam hal ini adalah kejenuhan, misalnya anda mengatakan “aku jenuh
dengan semua ini, aku ingin sesuatu yang baru” namun disaat anda menemukan yang
baru, anda juga merasa jenuh dengan hal tersebut, karena manusia tidak pernah
puas dengan apa yang dicapai.
Inilah sebuah singkatan dari kata Jenuh yang
akan saya gambarkan buat anda. JENUH (Jerumus, Emosional, Negatif, Uringan (bermalas-malasan),
Hasrat).
Jerumus
Salah satu musuh besar manusia dalam hidup
menuju keridhoanNya adalah syaitan, sehingga dari awal kehidupan manusia,
mereka semua sudah bertekad untuk menjerumuskan manusia dari jalan kebenaran
sehingga masuk dalam perangkapnya yang nikat didunia ini, namun diakhirat
nanti, ornag-orang yang sudah terjerumus oleh syaitan maka akan menikmati
dahsyatnya api neraka. Biasanya dalam kejenuhan manusia, syaitan begitu ampuh
bisikannya, sehingga disaat seperti itulah syaitan terkadang menjadi pemenang
dalam menyesatkan manusia kejalan yang sesat.
Jenuhnya manusia terkadang bisa berbuat apa
saja, tidak pandang bahwa itu adalah perbuatan salah maupun benar, haram maupun
halal dan sebagainya. Sehingga kita harus berhati-hati ketika dalam keadaan
jenuh.
Emosional
Emosi biasanya lahir ketika anda merasakan kejenuhan
dalam hidup atau ketika anda merasa marah dengan kejenuhan itu sendiri,
emosional bukan berarti emosi secara fisik namun sebuah ego yang muncul ketika
kita merasakan sesuatu yang tidak kita inginkan. Misalnya; ketika anda merasa
terkurung dengan keadaan, sehingga dengan keadaan tersebut anda tidak mampu
berbuat apa-apa, yang pada akhirnya marah pada diri sendiri.
Negatif
Negatif bukan berarti anda SGM (Sinting, Gila
Dan Miring) akan tetapi suatu keadaan yang jauh dari anda yang sebenarnya.
Misalnya; chois adalah seorang cowok yang memiliki kepribadian yang tegas,
selalu berpikir positif dengan masalah yang dihadapi, tidak pernah putus asa
dan tak pantang menyerah, namun dengan datangnya musibah yang sangat berat
menimpanya, kepribadiannya tersebut hilang bagai ditelan bumi. Murung dan
selalu fesimis dengan harpan yang diimpian selama ini, sehingga orang-orang
yang mengenal chois selalu berkata “kepribadian mu yang sekarang adalah
kepribadian yang buruk, mana chosi yang aku kenal dahulu”.
Uringan
(Bermalas-Malasan)
Anda sudah tentu tahu dampak kalau anda terus
uringan-uringan setiap hari, kebawaannya tidak ingin beraktivitas, mengunci
diri dikamar dan tabu akan hal-hal baru yang hadir dalam kehidupan ini. oleh
karena itu, secara singkat jauhkan diri anda dari sifat uringan atau
bermalas-malasan ini.
Hasrat
Hasrat adalah suatu keinginan atau kemauan tertentu yang
dapat diulang-ulang. Kemauan merupakan salah satu fungsi hidup
kejiwaan manusia, dapat diartikan sebagai aktifitas psikis yang mengandung
usaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan suatu tujuan. Tujuan adalah
titik akhir dari gerakan yang menuju pada sesuatu arah. Adapun tujuan kemampuan
adalah pelaksanaan suatu tujuan-tujuan yang harus diartikan dalam suatu
hubungan. Misalnya, seseorang yang memiliki suatu benda, maka tujuannya bukan
pada bendanya, akan tetapi pada mempunyai benda itu”, yaitu berada dalam relasi
(hubungan), milik atas benda itu.
Seseorang yang
mempunyai tujuan untuk menjadi sarjana, dengan dasar kemauan, ia belajar dengan
tekun, walaupun mungkin juga sambil bekerja. Dalam istilah sehari-hari, kemauan
dapat disamakan dengan kehendak dan hasrat. Kehendak ialah suatu fungsi jiwa
untuk dapat mencapai sesuatu yang merupakan kekuatan dari dalam dan
tampak dari luar sebagai gerak-gerik.
Namun dalam masalah
ini, hasrat yang tinggi ketika anda dalam menghadapi masalah “jenuh” maka semuanya
akan pudar. Oleh karena itu jika anda sudah memahami arti dari semua itu, saya
yakin bahwa anda tidak akan merasa pesimis malahan akan membuat anda semakin
optimis dalam menghadapi hidup yang kejam ini.
Post a Comment
komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau