!!!...Aku Sibuk, Ah…!!!
Pada malam perjalanan rani menuju secretariat yang
biasa ia kunjungi bersama temen-temen ceweknya. Rani adalah salah satu anggota
yang sangat aktif, selalu antusias ketika ada agenda-agenda yang diadakan. Karena
kesibukan baginya adalah hal yang utama karena akan menghilangkan kebosanan yang
ada dalam dirinya selama ini. sejak itu, rani menjadi lebih sering berdiskusi
bersama senior-seniornya, yang ia rasa lebih pinter, dewasa dan bijaksana dalam
bertindak maupun berkata. Rani berharap dengan berdiskusi, rani akan
mendapatkan ilmu yang akan membuatnya sedikit berpikir kritis. Karena kesibukan
itu, rani menjadi lebih semangat. Di kelas, rani selalu unjuk tangan dan
temen-temennya heran kepadanya. Biasanya ia pendiam dan selalu bengong namun
perubahan 190 derajat.
Suatu malam, rani pergi bersama temennya untuk
mengikuti diskusi tentang “Gender”, pembicaraan yang menjadi kesukaannya. “Wik,
kamu dah siap”, rani melihat dewi yang masih memperbaiki kerudungnya. “bentar
lagi, an”, jawab dewi. “aku tunggu di luar ya”. Tegas rani. “ya”. Karena sudah
menunjukkan setengah delapan dan waktu diskusinya sudah mulai, rani kelihatan
terburu-buru namun dewi masih belum keluar. “wik, ayok dong, kita dah telat nih”.
Teriak rani menyuruh dewi cepat-cepat. “ah kamu ini gak sabaran banget”, jawab
dewi sambil melihat rani yang sudah tidak sabaran menghidupkan motornya dan
cepet-cepet sampai secretariat.
Rani dan dewi pun berangkat, keluar dari gerbang
dengan mengegas motornya dengan pelan, setelah sampai dijalan raya. Wiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinnnngg….gas
motornya dikencangkan, kemudian dewi memukul pundah rani sambil menyuruhnya
pelan-pelan. “kamu ini, memakai motor kayak cowok aja”, guman dewi. Disaat rani
mengegas motornya dengan kencang, tiba-tiba HP_nya jatuh. Ia segera mengerem
motornya sampai-sampai kepala dewi kena sama kepala rani yang memakai helm. “wik,
HP ku jatuh, ambilin donk”, pinta rani. Dewi pun turun dan mengamil HP_nya rani
yang sudah pisah menjadi tiga. “ini HP mu”. Rani pun menghidupkan motornya dan
bergegas menuju secretariat. Ketika ia sampai, mereka sudah terlambat lima
belas menit dan orang-orang sudah mulai diskusi. Di isi oleh seorang senior
muda yang gagah dan bersih. Rani dan dewi duduk sambil mengucapkan salam kepada
mereka dan dijawab dengan serentak.
Rani memperbaiki HP_nya, memasang batre dan
kasing yang sudah lepas. Saat dihidupkan, HP_nya eror dan tidak bisa membaca
nomor yang ada di HP_nya. Namun ia tak pedulikan karena ada pandangan baru
baginya. Seorang pembicara muda yang gagah dan bersih menjadi tontonan yang
asik, dan lupa niat awalnya. Telpon dan SMS silih berganti, namun selalu rani
rijek dan tidak membaca SMS yang masuk. Dari sekian nomor yang memanggilnya,
salah satunya telpon dari mamanya. Saking kesel karena rani menganggap telah
mengganggu pandangannya, rani pun membalas SMS dan telpon yang masuk di HP_nya.
Dengan ucapan “
aku sibuk, ah”. Termasuk nomor mamanya. Mamanya heran dan tertawa
terbahak-bahak membaca SMS dari anaknya. Tumben di SMS seperti itu. Karena selama
ini mamanya tahu bagaiman tingkah laku anaknya. Yang selalu manja dan tidak
pernah bilang sibuk. Beberapa kali di SMS karena mamanya penasaran namun rani
hanya menjawab “
aku sibuk, ah”, jangan ganggu. Kemudian mamanya SMS lagi. “Ini mama
sayang”. Saat rani membacanya, rani kaget dicampur bingung. Namun pandangannya
tidak pernah luput dari narasumber muda yang gagah dan bersih itu. Kemudian rani
membalas SMS mamanya, “maaf ma, rani betul-betul lagi ada acara, gak bisa
digannggu, nanti rani telpon ya, ma”. Kemudian mamanya tersenyum bahagia
mendengar jawaban dari anaknya yang manja itu.
__@_END_@__
!!!…Penafsiran
Yang Salah..!!!
Seorang mahasiswi yang sedang membaca pamphlet dimading
kampusnya. Dari atas sampai bawah terus dibacanya. Pas dipojok bawah kanan, ia
melihat ada pengumuman terbaru. “New Info Jurusan A”, terpampang dengan tulisan
besar dibagian pertama. Dalam benaknya, kebetulan nih, aku juga jurusan A, jadi
bisa ikut. Namun salahnya adalah ia tidak membaca yang bertuliskan (catatan : yang
boleh ikut hanya Pengurus HMJ Jurusan A). setelah itu ia bergegas menuju
perpustakaan dan mencari beberapa refrensi untuk makalahnya. Setelah selesai ia
kemali menuju kos dan membayangkan kepergiannya besok hari minggu bersama
temen-temnnya.
Penantian selama dua hari kini telah tiba. Hari minggu
pagi yang penuh dengan tanda Tanya. Persiapannya pun sudah lengkap. Dari baju
untuk mandi sampai persiapan motor yang sudah oke untuk dipakai. Singkat cerita.
Saat tiba ditempat lokasi. Ia melihat pemandangan yang bebitu ramai dan tidak
melihat temen-temennya ada disana. Ia mencari, berjalan sambil melihat
sana-sini. Namun tak ada satu pun juga. Ia sms temen-temenya, tak ada satu pun
yang menjawab. Jengkel dan marah menggantikan perasaan bahagianya. Kemudian beberapa
selang waktu, ia melihat temennya yang sedang duduk bersama orang yang ia tidak
kenal. Membuat sebuah lingkaran seperti orang diskusi. Ia pun mendekati dan
bertanya.
“ton, temen-temen yang lain mana?”
“lo, kok kamu ada disini, san?”, Tanya toni.
“makanya, temen-temen yang lain mana, kok gak
datang?” santi bertanya lagi pada toni.
“maksud mu, aku gak ngerti. Kami sedang
mengadakan rapat sambil membicarakan agenda sama HMJ ne?”
“kemarin kan, aku baca pamplet di madding,
disana tertulis ada pertemuan sambil jalan-jalan dipante ini?”
Semua pengurus HMJ tertawa melihat santi yang
sedang kebingungan. Karena salah penafsiran tentang info itu
“ini kan kita lagi pertemuan, kamu tu salah
penafsiran san, makanya baca dengan baik dan sampai habis biar kamu gak jadi
kayak gini?”
“maksud mu, ton?”
“memang disana kami membuat info baru, akan
tetapi bukan buat seluruh mahasiswa, hanya untuk pengurus HMJ aja.”
“masak sih. Berarti aku salah dong?”, mukanya
santi merah dan langsung membalikkan muka kebelakang karena malu sama orang-orang
yang ada didepannya.
“ya udah, kamu gabung aja bersama kami”, pinta
toni.
Dengan muka yang merah, santi mencoba
membalikkan badannya lagi dengan mencoba membuang rasa malu yang ada dalam
benaknya dan duduk bersama mereka sambil menundukkan kepalanya.
__@_END_@__
!!!...Registrasi…!!!
Pendaftaran mahasiswa baru menjadi ajang yang
asik bagi mahasiswa yang duluan masuk kuliah, kesempatan ini menjadi hal yang
menarik, karena akan muncul generasi-generasi baru yang cantik-cantik dan
tampan-tampan. Persiapan-persiapan pun dibuat dengan matang dan tak ada
kesalahan. Pemampangan spanduk organisasi intra maupun ekstra menjadi penghias
kampus. Setelah selesai pendaftaran dan pengumuman kelulusan, mahasiswa baru
harus siap-siap menghadapi OSPEK. Karena hal ini sudah menjadi kewajiban yang
harus diikuti oleh setiap mahasiswa baru. Selesai ospek, persipan kedua
dimulai. Pendaftaran untuk masuk organisasi. Mahasiswa dituntut untuk aktif
agar tidak kaku. Itulah yang didapatkan Susi, seorang mahasiswi yang cukup cantik
dan sering gonta ganti pacar jika sudah bosan.
Susi yang sedang bingung mau masuk organisasi
mana, karena banyak yang menawarkannya untuk masuk organisasi namun tidak
dihiraukannya. Karena ada salah satu ketua yang membuatnya kepikiran terus dan
ingin mencari tahu dimana organisasinya membuka pendaftaran.
“hay, kamu mahasiswa baru ya?”
“ya, emangnya kenapa”, jawab susi sedikit sinis.
“galak amat sih dek?”, ledek cowok itu.
“biasa aja. Oh ya, boleh nanya gak kak?”
“tadi sinis, karang mau nanya, emang mau nanya
apa?”
“kenal sama kak rendi gak?”
“kenal, emangnya kenapa?”
“aku mau masuk organisasi ma dia” jawab susi.
“oh, ayo aku antar kamu ke rendi, kebetulan dia
sekarang sebagai penunggu pendaftaran”
“ma kasih ya kak.”
Mereka berdua berjalan menuju tempat
pendaftaran, rendi yang sedang sibuk mengurus mahasiswa baru yang sedang daftar
membuatnya lelah dan haus.
“hey kak rendi”, sambil tersenyum sayu kepada
rendi.
“hey juga, adek mau daftar?” Tanya rendi.
“ia nih kak, formulirnya mana?”
“bentar ya, kakak ambilin.” Rendi mengambil
formulir pendaftaran dan memberikannya kepada susi.
“dek, tau gak bedanya daftar dengan registrasi”,
Tanya rendi sambil bercanda.
“gak tau kak, emang apa bedanaya”, jawab susi
“lo daftar adek harus mengisi identitas adek di
formulir, kalau registrasi adek nulis identitasnya di hati kakak aja”, jawab
rendi sambil tersenyum.
“ah, kakak ini ada-ada aja, emang bisa?”
“ya bisalah.”
Sejak saat itu, rendi dan susi sering melakukan
komunikasi dan susi sering bertanya kepada rendi tentang bagaimana cara
perkuliahan yang baik. Dan setelah menyelesaikan pengukuhan terhadap anggota
baru organisasi, rendi dan susi pacaran. Susi yang selalu menjadi kader yang
aktif akhirnya menghilang gara-gara putus sama rendi dan tidak pernah muncul
lagi setiap ada diskusi yang diadakan.
__@_END_@__
cerita ini hanya semata-mata untuk mengibur,
maaf jika nama yang ada dalam cerita ini membuat anda tersinggung.
cerita ini hanya semata-mata untuk mengibur,
maaf jika nama yang ada dalam cerita ini membuat anda tersinggung.
Post a Comment
komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau