Tuesday, January 21, 2014

0 Theory Onani: Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat





 

Onani yang kita kenal selama ini adalah bebau negatif, yakni melampiaskan nafsu dengan memainkan alat kelamin dengan segala cara, baik dilakukan oleh perorangan maupaun lebih untuk mencapai tujuan kepuasaan bersama. Dewasa ini, onani menjadi salah satu kebiasaan yang sering dilakukan oleh kaum laki-laki maupun perempuan untuk mendapatkan kepuasaan secara sendiri-sendiri. Tidak jarang, tempat-tempat pelampiasan onani diberbagai kota besar diseluruh belahan dunia telah tersedia dan terfasilitasi dengan mewah, guna terciptanya tempat yang nyaman dan aman.

kata Onani dalam istilah bahasa Arab menggunakan kata Istimna yang artinya usaha untuk mengeluarkan sperma atau mani. Menurut keterangan yang ada di Injil, istilah Onani berasal dari nama anak Judas yang bernama Onan. Ia disuruh olah ayahnya untuk menyetubuhi istri kakaknya, karena ia tidak berani dan birahinya telah memuncak sehingga Ia memuskan dirinya dengan mengelurkan sperma dengan tanganya sendiri sehinngga istilah Onani merupakan penisbatan terhadap Onan. Onani merupakan aktifitas extra yang biasa dilakukan oleh kawula muda untuk memenuhi hasrat yang telah terpendam dan tidak mampu untuk disalur secara sah sehingga mengambil cara alternative dengan Onani.

Onani tidak hanya terjadi pada laki-laki saja namun perempuan juga bisa melakukan onani yaitu biasanya dengan mengosok-gosok arena bidril atau klitoris dengan sentuhan erotis sehingga timbulah kenikmatan. Namun intensitas perempuan tidak sebanyak yang biasanya dilakukan oleh laki-laki., Menurut penelitian di Jerman, 99% laki-lakim pernah melkukan Onani. Jika dilihat dari pandangan seksiologi onani merupakan hal yang wajar karena adanya dorongan hormone testosterone yang sedang meluap-luap diumur 17-20-an. Namun dalam pandangan medis ada keuntungan dan kelebihan yang dihasilkan akibat melakukan aktifitas Onani. Sebenarnya menurut ahli seksiologi Onani jika dilakukan secara teratur dan tidak berlebihan seperti satu atau dua kali dalam seminggu dapat mencegah kanker prostat. Namun jika Onani dilakukan dengan secara berlebihan over dosis maka akan menimbulkan resiko pada hari esok.

Akan tetapi dalam kesempatan ini, saya akan mencoba mengolah sedemikian rupa, sesuai dengan apa yang ada dalam benak ku, membalikkan keadaan yang negatif menjadi sebuah pemikiran positif. Memadukan beberapa teori pengembangan dan pemberdayaan yang selama ini diterapkan oleh pemerintah dalam hal kesejahteraan masyarakat.

Untuk mengawalai tulisan ini, saya akan memberikan gambaran pengertian teori onani dalam upaya pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.

Teori onani merupakan teori yang menggambarkan sentuhan secara langsung untuk meningkatkan orientasi yang berdasarkan pada nafsu aktivitas masyarakat melalui pengembangan dan pemberdayaan untuk mencapai tujuan secara maksimal dan berlangsung secara terus menerus. Atau, Teori onani adalah suatu aktiviatas masyarakat dalam mewujudkan kehidupan yang layak guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, baik perorangan maupaun kelompok yang disuport melalui program-program pemberdayaan dan pengembangan, dan berlangsung secara terus menerus.

Dengan berlandaskan pengertian diatas, kita dapat memahami bahwa onani merupakan hal yang dapat dijadikan sebagai teori dalam upaya pengembangan dan pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan kemandirian masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Bagian kata onani sendiri memiliki makna yang harus kita pahami secara positif agar tidak mengandung arti negatif yang selama ini menjangkit dipikiran kita.
O = Orientasi, orientasi terdiri dari dua sisi, sisi masyarakat dan sisi pemerintah, orientasi pemerintah dititik beratkan kepada tujuan kesejahteraan masyarakat, orientasi masyarakat adalah hasil dari tujuan tersebut. Jadi orientasi dalam hal ini adalah peninjauan untuk menentukan sikap pemerintah terhadap masyarakat untuk mengenal lebih jauh bagaimana permasalahan sosial yang selama ini menjadi momok yang menakutkan, sehingga tercipta sebuah solusi cerdas untuk mengatasi permasalahan sosial itu sendiri.

N = Nafsu, secara sederhana nafsu adalah dorongan hati yang kuat untuk melakukan hal yang tidak baik, akan tetapi untuk mencegah makna negatif dari tulisan ini agar lebih kepada nilai-nilai positif dalam pengembangan dan pembedayaan, maka nafsu adalah dorongan kemanusiaan untuk menunjukkan sikap amanah yang tinggi dalam upaya pengembangan dan pemberdayaan masyarakat guna mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

A = Aktivitas, tentu saja, aktivitas adalah kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat yang diprogramkan oleh pemerintah sebagai bentuk ikatan yang kuat antara pemerintah dengan masyarakat (pemegang kebijakan dengan rakyat), aktivitas ini dilandaskan pada nilai-nilai kemanusiaan, amanah, jujur, adil, dan yang lainnya. dengan demikian, aktivitas tidak hanya pada aktivitas pribadi, melainkan pada aktivitas-aktivitas yang bermanfaat untuk meningkatkan kebutuhan hidup sehari-hari.

N = Nilai, secara sederhana, nilai tidak bisa diukur, baik itu nilai kejujuran, nilai keadilan, nilai kemanusiaan, dan nilai-nilai yang lainnya. akan tetapi, Kluckhohn (mulyana, 2004:1)mendefinisikan Nilai adalah konsepsi (tersurat atau tersirat, yang sifatnya membedakan individu atau ciri-ciri kelompok) dari apa yang diinginkan, yang memengaruhi tindakan pilihan terhadap cara, tujuan antar dan tujuan akhir.

 I = Interkoneksi (hubungan satu sama lain), hubungan satu sama lain merupakan sifat sosial masyarakat, masyarakat yang satu dengan masyarakat memiliki hubungan, baik dalam hubungan kemanusiaan, hubungan perdagangan, hubungan budaya, dan hubungan-hubungan yang berlandaskan pada sisi manusia itu sendiri. Pemerintah sebagai mandat rakyat memiliki hubungan yang erat, baik dalam upaya pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan dan pengembangan maupun yang lainnya.

Dengan demikian, onani tidak selama kita tafsirkan bermakna negatif, namun bisa bermakna positif ketika makna itu kita maknai menjadi hal yang positif. Onani bisa menjadi salah satu cara pemerintah untuk mewujudkan masyarakat menjadi masyarakat yang mandiri dan berdaya saing dalam kancah internasional maupaun kancah nasional, baik itu, petani, nelayan, pengusaha dan yang lainnya. sentuhan-sentuhan secara langsung kepada petani, nelayan, pengemis, pemulung dan permasalahan-permasalahan sosial lainnya melalui program pembedayaan dan pengembangan.

Manfaat Teori Onani bagi Pertumbuhan Kemandirian Masyarakat

Sekali lagi; perlu kita camkan bersama bahwa ketika onani masih kita anggap sebagai hal yang negatif, maka; ketika anda membaca tulisan ini, anda terlebih dahulu membuang makna negatif tersebut dan mengarahkannya kearah makna yang positif, guna menyamakan persepsi agar kita sama-sama mencapai yang sama. Hal ini saya maksudkan sebagai bentuk menghilangkan prasangka buruk terhadap sesuatu yang selama ini kita anggap buruk, namun ketika kita maknai dengan baik, akan menjadi sesuatu yang lebih baik. Dengan catatan bahwa ‘tidak selamanya sesuatu itu buruk, dan tidak selamanya sesuatu itu baik’.

Teori onani didasarkan pada kepuasan seseorang akan sentuhan-sentuhan yang diciptakan melalui berbagai macam keadaan. Ketika onani dianggap sebagai bentuk pelampian untuk mencapai kepuasan diri bukan kelompok, maka dalam hal ini,  kita akan menciptakan makna kepuasan bersama melalui berbagai macam kegiatan yang akan dilakukan. Baik dari tingkat keluarga, kelompok, hingga pada keseluruhan masyarakat Indonesia. dengan demikian, untuk mencapai kepuasaan bersama, tentunya, kita harus memiliki berbagai macam konsep yang matang guna mencapai tujuan yang diinginkan. Konsep tersebut kemudian ditawarkan melalui berbagai macam program pemberdayaan dan pengembangan masyarakat.

Dalam Teori Onani, ada beberapa unsur yang harus diperhatikan; pertama, semangat; semangat tiada henti sebelum mencapai keberhasilan adalah hal yang tercipta tanpa sadar, keberhasilan yang ada didepan mata mengundang gairah aktivitas yang semakin tinggi. Kedua, kekuatan; tentunya, kekuatan diri adalah sumber keberhasilan dalam melakukan sesuatu, kekuatan fisik maupun kekuatan daya pikir akan menghasilkan semangat aktivitas yang tinggi, sehingga masa depan yang jauh akan semakin merapat.

Ketiga, kondisi; unsur yang ketiga ini adalah unsur krusial yang harus diperhatikan. Kondisi dalam beraktivitas membutuhkan kecerdasan berpikir guna meminimalisir dampak-dampak besar maupun kecil, yang diakibatkan oleh ketidakwaspadaan diri terhadap lingkungan. Dan, Keempat, waktu; waktu yang salah dalam beraktivitas, baik secara perorangan maupun kelompok akan mengakibatkan hasil yang tidak memuaskan, misalnya; menanam padi didaerah yang kering disaat musim panas adalah hal yang mustahil untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Oleh karena itu, waktu yang tepat adalah keberuntungan yang maksimal.

 Keempat unsur tersebut menjadi pondasi dasar yang harus diperhatikan dalam upaya mencapai kepuasaan (hasil) yang maksimal, semangat, kekuatan, kondisi dan waktu harus dikonsepkan sedemikian rupa, dan bisa menjadi bagan strategi dalam menciptkan ekonomi yang lebih baik. akan tetapi, evaluasi tidak boleh dilupakan, evaluasi menjadi bagian terakhir untuk membangun keberhasilan yang berlangsung secara terus menerus. Tolak ukur keberhasilan harus dibandingkan dengan hasil-hasil yang sudah didapatkan, hal tersebut dilakukan dalam rangka penelitian keberhasilan dan motivasi untuk meningkatkan hasil yang lebih baik lagi.

Tentunya; Pemerintah merupakan salah satu penggerak utama dalam hal ini, karena selain sebagai wakil rakyat, pemerintah juga berkewajiban mengembangkan dan memberdayakan masyarakat sesuai dengan amanat UU yang ada. pendukung penggerak utama adalah generasi muda, generasi yang memiliki kekuatan dan semangat yang tinggi untuk mengawali kesejahteraan guna kemandirian masyarakat secara utuh.


Post a Comment

komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau

Simak juga Post Sarjana Muda 45 Minggu ini

Hidup hanyalah sekedar jalan-jalan untuk menikmati kehidupan, hidup hanyalah sekedar hembusan nafas untuk melangkah menikmati jeruji Tuhan, hidup hanyalah gambaran Tuhan akan kehidupan yang lebih abadi. Oleh karena itu…, tak perlu rebut, tak perlu risau, tak perlu bingung, tak perlu galau, tak perlu merasa tertipu, tak perlu merasa bahwa hidup ini tak adil, tak perlu memberontak, tak perlu bangga, tak perlu sombong. Yang perlu kita lakukan adalah menikmati setiap proses yang ada, karena proses akan menentukan bahwa jalan-jalan dibumi yang kita lakukan sukses atau gagal. (Surga ataukah Neraka).

Data Pengunjung

Popular Posts

My Archive RLM

 

Negara Pengunjung RLM


PUTRA NTB MENULIS
SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Statistic RLM

LOGO

LOGO
PUTRA LOMBOK MENULIS "BATUJAI"

Translate