Tuesday, January 21, 2014

0 Plash Disk dan Pulsa



Ilustrasi Gambar; www.pricearea.com 



P L A S H   D I S K

sepasang suami istri sedang berada diruangan depan rumahnya, sang suami sedang asik-asikkan duduk sambil menikmati kopi disebelah istrinya, sedangkan sang istri sedang membuka laptopnya. Ketika laptopnya sudah terbuka, namun loadingnya begitu lelet, hingga membuat sang istri kesal bukan main. Setelah terbuka, masalah lain muncul secara beruntun, masalah tersbeut adalah virus, dan sang istri kesal dan ingin rasanya membanting laptopnya.

Sang istri        : pak…, kok laptopnya lelet dan banyak virusnya ya…?
Sang suami  : ibu sih…, terlalu banyak plash disk yang dimasukin, makanya banyak virus. Apalagi plash disk nya banyak virus.
Sang istri       : mas aja sudah banyak masukin aku virus, tapi kenapa virusnya gak mempan, apa virusnya bapak terlalu lemah ya…?
Sang suami  : ah ibu ini bisa aja…!
Sang istri       : lama-lama saya banting juga laptop ini…!
Sang suami  : kalo laptopnya aja mau dibanting, lama-lama bapak juga ibu banting nanti…?
Sang istri       : jika virusnya bapak gak mempan-mempan juga, gak hanya ibu banting, tapi plash disk bapak juga bisa saya potong…!
Sang suami  : kwkwkwkwkwkw… sang suami tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban istrinya.


P U L S A

Buk anti  baru pertama kali memiliki sebuah HP, walaupun HP yang dimiliki masih sederhana, namun karena baru pertama kali, ibu anti merasa kegirangan dan bahagia bukan main. Setiap bertemu dengan ibu-ibu, ia selalu menceritakan dirinya kalau dia sudah memiliki HP baru. Dan tidak jarang ibu-ibu tersebut merasa iri dan ingin menyaingi ibu anti, namun karena HP pada saat itu sangat mahal maka ibu-ibu tersebut tidak bisa menyaingi ibu anti.

Pada suatu hari, ibu anti ingin membeli pulsa, karena pulsa dari kartu perdananya sudah habis, ia pun pergi kerumah ibu ana yang ingin pergi kepasar, karena deket pasarlah satu-satunya penjual pulsa yang ada. akan tetapi masalahnya adalah ibu anti tidak tahu berapa dia mau beli pulsa, namun agar tidak malu-maluin, ibu anti memberikan ibu ana selembar uang kertas senilai Rp. 100.000.

Ibu ana         : berapa saya beliin pulsa, buk…?
Ibu anti          : terserah ibu mau beliin berapa…?
Ibu ana         : mentang-mentang punya HP baru…
Ibu anti          : gak juga buk…, biasa aja…!! Sambil tersenyum.

Ibu ana pun pergi kepasar untuk membeli keperluan dapur, sekaligus membelikan pulasa buat ibu anti, namun setibanya di pasar, ibu ana bingung, bagaimana rupanya pulsa yang mau dibeli? Dalam hati ibu ana berucap “Banyak atau gak ya pulsa itu, entar aku bawa pakai apa?” biarin dah entar bawa pakai apa saja, yang penting pulsanya terbeli.

Setelah selesai berbelanja keperluan dapur, ibu ana pun pergi ke tukang jual pulsa.

Penjual pulsa           : beli apa buk, ini ada HP baru, diskon 25%…!
Ibu ana                    : mau beli pulsa mas, kalau mau beli HP, uangnya gak cukup…!
Penjual pulsa          : mau beli berapa buk…?
Ibu ana                    : aku gak tahu, yang pasti uangnya Rp. 1000.000.
Penjual pulsa          : jadi aku harus isiin berapa nih, buk…?
Ibu ana                    : terserah dah mas…!
Penjual pulsa          : tunggu bentar ya buk, aku ambilin dulu…!

Ibu ana bingung karena mengira pulsa yang akan dibelinya berbentuk barang yang dibawa, sehingga ia mengira akan menggunakan karung atau plastik untuk membawa pulsa tersebut. Setelah penjual pulsa balik dengan membawa HP, ia pun mengisi pulsa sesuai dengan nomor yang dikasih leh ibu ana.

Ibu ana                    : mas, tadi kan aku sudah bilang, tidak mau beli HP karena tidak punya uang untuk membeli HP.
Penjual pulsa          : yoohhh…, siapa yang mau nawarin ibu HP…? Sambil tertawa dengan pelan karena takut ibu ana tersinggung.
Ibu ana                    : itu kan, mas. Emang bawa HP untuk siapa…?
Penjual pulsa          : kau mau isiin ibu pulsa…?
Ibu ana                    : saya mau beli pulsa, bukan diisiin…!
Penjual pulsa          : buk…, kalau kita beli pulsa, caranya harus diisiin lewat HP dulu baru pulsanya bisa masuk. Oh ya buk…, mana Nomor HP yang mau diisiin…?
Ibu ana                    : saya gak bawa mas…!
Penjual pulsa          : terus…, bagaimana caranya aku isiin ibu pulsa, jikalau tidak ada nomornya…?
Ibu ana                    : maaf mas…, tadi aku kira, pulsa yang mau saya beli bisa saya bawa sendiri, makanya saya tidak bawa nomornya.
Penjual pulsa          : hahahahahahahahaaa… ibu ini bisa-bisa aja.
Ibu ana                    : heheheheheee…, karena malu, ibu ana pun ikut tertawa untuk mengurangi rasa malunya.

Post a Comment

komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau

Simak juga Post Sarjana Muda 45 Minggu ini

Hidup hanyalah sekedar jalan-jalan untuk menikmati kehidupan, hidup hanyalah sekedar hembusan nafas untuk melangkah menikmati jeruji Tuhan, hidup hanyalah gambaran Tuhan akan kehidupan yang lebih abadi. Oleh karena itu…, tak perlu rebut, tak perlu risau, tak perlu bingung, tak perlu galau, tak perlu merasa tertipu, tak perlu merasa bahwa hidup ini tak adil, tak perlu memberontak, tak perlu bangga, tak perlu sombong. Yang perlu kita lakukan adalah menikmati setiap proses yang ada, karena proses akan menentukan bahwa jalan-jalan dibumi yang kita lakukan sukses atau gagal. (Surga ataukah Neraka).

Data Pengunjung

Popular Posts

My Archive RLM

 

Negara Pengunjung RLM


PUTRA NTB MENULIS
SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Statistic RLM

LOGO

LOGO
PUTRA LOMBOK MENULIS "BATUJAI"

Translate