Sunday, February 10, 2013

0 LAMPU LALU LINTAS


Apa ini ayok? siapa yang bisa sebut saya kasih seratus ribu, hehehe…,becanda grather.., eh kok grather sih? Sorry keseleo tangan, maksudnya becanda brather. Yang jelas itu adalah lampu lalu lintas yang menjadi pengatur bagi pengemudi, jika para pengemudi motor maupun mobil bahkan sepeda sekaligus atau dokar (cidomo) psti akan kebingungan siapa yang dulu jalan karena semuanya ingin jalan duluan, tidak mau didahului malah ingin mendahului terus agar tidak terlambat kerja atau aktivitas yang lainnya, sehingga tak jarang kejadian mengerikan terjadi setiap hari, gara-gara ingin mendahului namun tak ingin didahului. Namun karena adanya lampu lalu lintas ini menjadi teratur walau terkadang ada saja yang melanggarnya ketika ada kesempatan.

Tiga tanda lampu lalu lintas adalah simbol komunikasi yang paling efektif walau terkadang mereka hanya menganggap sekedar lampu lalu lintas saja. Namun asal anda tahu saja walau anda sudah mengetahuinya bahwa lampu lalu lintas itu adalah simbol komunikasi yang paling efektif dan terbukti keberhasilannya diseluruh dunia bukan hanya di indonesia saja. Terus apa kaitannya. Lampu lalu lintas dibuat oleh pemerintah untuk dijadikan sebagai pengatur lalu lintas, para polisi sebagai penanggungjawab utama sedikit tidak terlalu repot mengatur lalu lintas, coba deh bayangkan, jika lampu lalu lintas dalam sebulan ini tidak berpungsi, anda bisa bayangkan bagaimana keringat yang keluar dari para polisi bahkan akan dikatakan bahwa para polisi itu belum mandi sehingga semua pakaiannya basah ketika mengatur lalu lintas. Semuanya akan berubah secara drastic, bayak terjadi pelanggaran dan bayak terjadi kecelakaan yang akan merenggut nyawa para pengemudi. Apakah anda bisa bayangkan ini semua. apalagi, misalnya Jakarta. Waduh…, saya sendiri tidak bisa bayangkan.


Sebenarnya, apa sih maksud dari ilustrasi ini? apakah ada yang bermakna? sebenarnya ini hanya bayangan saja ketika saya mengemudi dan mencoba memotret nyala merah lampu lalu lintas. Dan terlintas dalam benak ku bahwa aku ingin mencoba menggali sedikit tentang lampu lalu lintas dengan mengkolaborasikan dengan apa yang ada dibenak ku selama ini yakni masalah yang selama ini muncul dipermukaan media yang membuat rakyat tidak percaya seutuhnya kepada pemerintah yang selama ini memperlihatkan kekanak-kanakkanya. Ini bukan saja menjadi masalah dalam ruang lingkup pemerintah malah momok yang menakutkan bagi masyarakat sebagai bagian dari indonesia raya ini.

Lampu lalu lintas (merah, hijau dan kuning). Merah berarti berhenti, hijau berarti jalan terus dan kuning berarti hati-hati. Tiga bagian simbol komunikasi yang paling efektif yang ikut menjaga nyawa manusia (dalam arti luas). Mungkin kalau hewan yang mengerti akan simbul itu ketika berlari akan ikut berhenti untuk menjadi hewan taat aturan. Lampu ini pun diatur sedemikian rupa agar tidak bertabarakan satu sama lain, selalu tepat dan tidak pernah meleset, jika meleset maka bukan lampu lalu lintas namanya. Kalau boleh saya mendiskripsikan maka merah berarti tanda taat, hijau berarti tanda jangan putus asa (semangat) dan kuning berarti tanda refleksi. Tanda-tanda ini merupakan sifat yang ada pada diri kita semua, anda, mereka bahkan mungkin diri saya sendiri.

Taat merupakan kepatuhan kita terhadap sesuatu maupun seseorang sehingga kita tunduk dan tidak pernah membantah kata-kata atau perintahnya. Semangat atau jangan pernah putus asa adalah hal yang harus dan wajib kita miliki agar apa yang kita impikan dapat kita wujudkan. Refleksi adalah bagian terpenting dari ketaatan dan semangat yang kita miliki agar tidak terulang kedua kalinya sesuatu yang tidak kita ingin sesali. Ketiga bagian ini menjadi satu rangkaian yang tidak terpisahkan sehingga pantas saja salah satu fungsi dari lampu lalu lintas adalah ikut serta dalam menjaga nyawa manusia dalam berkendaraan lalu lintas, lampu lalu lintas seolah-olah tak mau terjadi sesuatu pada setiap pengendarai hingga merenggut nyawa.

Kaitannya dengan apa yang ada dibenak ku seperti apa yang aku tulis diatas bahwa dibuat oleh pemerintah dan pemerintah pun begitu taat pada aturan ini, apalagi para aparat Negara yang menjaga keamaan rakyat (polisi dan lainnya), saking taatnya mereka tidak mau satu pun pengendara melanggarnya sehingga selalu berjaga-jaga saat bertugas. Namun yang menjadi masalahnya disini adalah lampu lalu lintas yang begitu sederhana yang hanya memiliki tiga bagian (merah, hijau dan kuning) begitu diatati oleh semua orang bukan hanya dari kalangan masyarakat bawah sampai tingkat atas. Sedangkan amanah yang begitu berat begitu mudah dihianati. Koropsi terjadi dimana-mana, baik dari tingkat desa sampai tingkat pusat. Amanah yang diberikan oleh lapisan masyarakat sebagai pemimpin. Pemimpin yang mampu mensejahterakan rakyat bukan mensejahterakan kantong kering.






Post a Comment

komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau

Simak juga Post Sarjana Muda 45 Minggu ini

Hidup hanyalah sekedar jalan-jalan untuk menikmati kehidupan, hidup hanyalah sekedar hembusan nafas untuk melangkah menikmati jeruji Tuhan, hidup hanyalah gambaran Tuhan akan kehidupan yang lebih abadi. Oleh karena itu…, tak perlu rebut, tak perlu risau, tak perlu bingung, tak perlu galau, tak perlu merasa tertipu, tak perlu merasa bahwa hidup ini tak adil, tak perlu memberontak, tak perlu bangga, tak perlu sombong. Yang perlu kita lakukan adalah menikmati setiap proses yang ada, karena proses akan menentukan bahwa jalan-jalan dibumi yang kita lakukan sukses atau gagal. (Surga ataukah Neraka).

Data Pengunjung

Popular Posts

My Archive RLM

 

Negara Pengunjung RLM


PUTRA NTB MENULIS
SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Statistic RLM

LOGO

LOGO
PUTRA LOMBOK MENULIS "BATUJAI"

Translate