Kau pulang kawan
Mungkin kau bangga
Namun aku tak
bangga
Aku hanya sedikit
tersenyum
Melihat tutur kata
yang terlontarkan dulu kala
Impian indah dalam
sebuah harapan
Kau pulang kawan
Mungkin kau bahagia
Namun aku tak
bahagia
Hanya saja mengenang
Sepeti raungan
singa saat mengejar mangsa
Disaat kelaparan
Kau pulang kawan
Mungkin kau tak
lupa
Namun aku akan lupa
Karena semua itu
membuat ku jera
Bagaikan banyi yang
tak bisa menangis
Hingga akhirnya
harus mati kelaparan
Kau pulang kawan
Bertemu dengan
orang-orang tercinta
Berpeluk dan
bersama
Hingga semuanya
terlupa
Bagaikan dedaunan
jatuh tak bermakna
Hanya akan jadi
sampah tak berguna
Kau pulang kawan
Bertemu dengan sang
tercinta
Merajut kasih penuh
bahagia
Hingga akhirnya
semua sia-sia
Padalah dulu begitu
menggebu
Bagaikan halilintar
menyambar dengan seru
Kau pulang kawan
Dengan semangat
yang ada
Namun bagi ku,
semangat itu telah tiada
Terhapus oleh waktu
yang membabi buta
Hingga kau tak bisa
bersuara
Kau pulang kawan
Dengan lambaian
tangan
Sebuah tanda kau
akan sampai
Namun kalah dengan
keadaan
Kau pulang kawan
Dulu kau melambai
dengan senyum bahagia
Namun kini, kau
melambai dengan senyum kekalahan
Dan kini
Terlontar dari
mulut ku yang bergurau
Kau telah kembali
pulang kawan
Meninggalkan jejak
yang tak tersisa
Walau semua jejak
telah terbungkus kain sutra
Kau pulang kawan
Namun, aku akan
tetap bertahan
Mengejar impian
sampai ku dapatkan
Tak pernah menyerah
hingga pada akhirnya
Pembuktian akan
tiba
Wait and see
Dan mari tertawa
Post a Comment
komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau