Sumber Gambar; luhemik.wordpress.com
Proses merupakan sejarah yang sudah berlalu, sedang
berlalu dan akan berlalu, baik yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan
sema sekali. Mengenali proses bak ‘jasmerah’ yang pernah diucapkan oleh
soekarno, ungkapan yang masih ternyiang ditelinga kita tentang arti sebuah
perjuangan yang tidak boleh dilupakan. Terkadang, saya, anda, kita semua lupa
akan proses yang pernah kita lalui, dikarenakan dengan berbagai macam benturan
yang kita hadapi. Baik itu, benturan yang bersifat pribadi maupun benturan yang
bersifat Tamu Allah. Walau proses tersebut masih teringat jelas namun kita enggan
untuk mengingatnya dan menjadikannya sebagai sebuah vitamin murni untuk
melangkah lebih baik.
Ketika waktu terus berjalan, tentunya kita tidak
menginginkan kesia-siaan, karena akan berdampak pada penyesalan, dimana
kesia-siaan akan menjadi virus yang terkadang mematikan bagi diri kita sendiri.
Sekali lagi, proses merupakan mobil pengantar yang siap mengantar kita kearah
tujuan yang kita inginkan. Senantiasa memberikan pengalaman-pengalaman baru
dengan kondisi yang baru pula, apalagi setiap proses memiliki makna tersendiri
jika kita mengingatnya dikala menempuh garis pinis. Ketika proses mengantar
kita pada kegagalan, maka akan ada amarah atau emosi yang akan keluar. Namun ketika
proses mengantarkan kita ke masa depan yang lebih baik, maka rasa syukur adalah
hal yang utama yang kita rasakan.
Ketika Edgar Allan Poe menjelang kematiannya
mengatakan ‘Tuhan, tolonglah jiwaku yang malang’ tentu ada proses yang
dialaminya hingga harus berkata demikian, apalagi hidup Poe tergolong penuh
misteri dan gejolak. Dan, misteri tentang Poe ini sebagian diciptakan oleh
dirinya sendiri. Berbeda lagi dengan kata Socrates, ‘Crito, aku berutang seekor ayam
pada Asclepius. Maukah engkau membayar utangku itu?’. Hutang tetaplah
hutang yang harus dipertanggungjawabkan, demikian ending dari proses yang
dialami oleh Socrates, dimana, kata-kata ini diucapkan sebelum kematiannya (saat
sakaratul maut). Bagaimanakah ending proses yang akan anda alami? Bersiap-siaplah
sebelum kesiapan anda tidak ada sama sekali.
Selain itu, proses merupakan bagian hidup yang
tidak bisa dipisahkan, proses akan terus berjalan bersama kita tanpa henti
walau kita ingin menghentikannya. Misalnya; ketika anda merasa jenuh dan bosan
dengan ketidakadilan yang anda dapatkan, mungkin kematian adalah salah satu
solusi yang mungkin anda pikirkan. Pertanyaannya adalah apakah proses anda akan
berakhir? ‘tidak’. Walaupun anda meninggalkan dunia ini, proses yang anda lalui
akan menjadi kenangan yang berharga maupun tidak berharga bagi orang lain, baik
itu untuk keluarga, saudara maupun orang lain. Winston Churchill misalnya,
seorang ahli strategi, orator, diplomat, dan politisi, keahliannya ini
menjadikannya sebagai salah satu tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah
dunia. Namun ketika menjelang kematiaannya ‘sakaratul maut’, dia mengatakan ‘saya
bosan dengan semua ini’.
Bagaimanakah proses yang anda alami? Mari kita
berbagi cerita kepada orang lain agar proses yang pernah kita alami, baik pahit
maupun manis bisa dipetik menjadi pelajaran bagi orang lain.
Sumber Gambar; www.ininana.com
Goodluck for you
Semoga Proses
Hidup Yang Kita Jalani Senantiasa Menjadi Vitamin Dalam Menjalani Hidup
Sehari-Hari.
Post a Comment
komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau