Assalamualaikum
warahmatullah hiwabarakuh…, semoga saja dipusa yang kedua ini, kita semua masih
terjaga dan lancar, masih diberikan nikmat sehat oleh Allah SWT serta limpahan
rahmat. Semoga saja, puasa dibagian
kedua ini menjadikan kita lebih sabar dan tangguh hingga puasa-puasa berikutnya
akan berjalan dengan baik. hati yang tenang jiwa yang bersih akan menghantarkan
kita semua menjadi pribadi-pribadi yang takut, tidak sombong, darmawan, dan
tentunya menjadi orang yang selalu bersyukur atas nikmat Tuhan.
Ramadhan
merupakan bulan yang sangat istimewa. Bulan yang ditunggu-tunggu pecinta surga.
Pernahkan kita berpikir mengapa demikian,? Hal tersebut karena pada bulan ini pintu-pintu
surga dibuka, pintu-pintu ibadah, amal, dan taqarrub (mendekatkan diri)
kepada Ilahi terbuka lebar, pintu-pintu neraka ditutup dan syaitan-syaitan
dibelenggu. Bulan dimana dijanjikan oleh_Nya rahmat (karunia), maghfirah
(ampunan), dan itqun min al-nar (pembebasan dari api neraka). Puasa akan
membangunkan hati Mukmin yang ‘tertidur’ merasa selalu diawasi Allah sehingga
mencegah kemungkaran.
Perut
yang kenyang dapat memandulkan perasaan sehingga menjadikan hati keras,
menyuburkan sikap liar, dan maksiat kepada Allah dan sesama manusia tetapi
dengan puasa kita dapat merasakan kelaparan sesama sehingga menimbulkan empati
bagi sesama dan solidaritas sesama muslim. Betapa indahnya bulan ini yang
merupakan wahana memupuk solidaritas antar umat manusia. Dan pada akhir bulan
keutamaannya disempurnakan dengan kewajiban membayar zakat fitrah sebagai
manifestasi puncak solidaritas sosial tersebut.
Semoga
kita tergolong orang-orang yang mampu menikmati keutamaan Ramadhan dan
memperoleh hikmahnya, khususnya hikmah lailatul qadar. Ciri utama diterimanya
puasa kita di bulan Ramadhan dan tanda terbesar akan keberhasilan kita meraih
lailatul qadar adalah berubahnya diri kita menjadi lebih baik daripada kondisi
sebelum Ramadhan.
Firman
Allah SWT yang bermaksud:
Wahai orang-orang yang beriman! diwajibkan ke atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan ke atas orang-orang yang terdahulu daripada
kamu, supaya kamu bertakwa. (al-Baqarah: 183)
Pemancingan Bebas
Puasa
Tak
heran ketika melihat orang-orang yang seenaknya ngorok tanpa ada rasa takut
sedikit pun, orang-orang yang memang sudah tidak biasa dan tidak pernah belajar
(bukan seuzon) namun inilah kenyataan yang saya alami ketika pergi mancing bersama
temen ku dikontrakan. Orang-orang dengan mudah dan gampangnya tidak menjalankan
puasa, menikmati rokok sambil memancing ikan.
Melarang
merokok ditempat pemancingan mungkin akan membuat omset pengelola pemancingan
sehingga mereka dengan bebas tanpa menghormati dan menghargai yang sedang
melaksanakan ibadah puasa. Tentunya hal ini adalah sebuah kebiasaan yang tidak
boleh dituruti sama pembaca. Karena sudah jelas bahwa ibadah puasa adalah bulan Allah.
Dalam sebuah hadis qudsi, Allah berfirman, “Semua amal bani Adam adalah
untuknya, kecuali puasa. Puasa adalah untuk-Ku, dan Aku sendiri yang akan
membalasnya.
Post a Comment
komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau