Gunung Purba "Yogyakarta"
Pertama kali yang kita harus syukuri adalah
nikmat hidup yang kita terima dari Allah SWT, sebuah nikmat yang tak dapat
dihargai walau dewasa ini sudah modern dan serba canggih, namun tak ada satu
pun manusia yang bisa menandingi kehebatan Tuhan, Tuhan yang Maha Kuasa. Sehingga
kita sebagai umatnya, kita harus selalu dan terus bersyukur kepada Allah SWT
karena telah diberi kesempatan untuk merasakan dan menikmati indahnya dunia
ini.
Keterbatasan bukanlah sebuah penghalang, sebuah
kata yang secara sederhana mudah diartikan namun begitu dalam dan panjang
maknanya. Sebagai manusia yang punya rasa syukur, tentunya keterbatasan bukan
untuk diprotes namun keterbatasan adalah sebuah ujian nyata yang diberikan
kepada seseorang untuk menjaga identitasnya sebagai manusia yang dijadikan khalifah
dimuka bumi ini.
Tentunya banyak sekali kriteria yang diartikan
oleh orang-orang tentang keterbatasan yang dimiliki oleh seseorang,
keterbatasan bukan hanya sekedar tidak punya tangan atau yang lainnya,
melainkan memiliki arti yang luas jika kita pandang secara universal, misalnya;
daya ingat yang kurang, suara yang rusak, tidak bisa berpikir dewasa, tidak
bisa melihat, tidak bisa berjalan, dan lain sebagainya.
Sekali lagi, jika kita memiliki rasa syukur yang
luar bisa, tertanam didalam diri kita dengan sempurna, seyogyanya keterbatasan
bukanlah suatu ukuran yang menjadikan kita tidak bisa berbuat apa-apa, seperti
orang-orang normal lainnya, serta bukan penghalang yang akan mengisolasikan
kita dengan dunia luar, dunia luar yang begitu indah jika kita pandang dengan
indah. Banyak cara yang bisa kita ciptakan, banyak cara yang bisa kita ubah
sebagai bentuk semangat hidup yang kuat, sebagai bentuk tanggung jawab pribadi
kita kepada nikmat Tuhan yang telah memberikan kita kesempatan untuk hidup
didunia ini.
Selain kita harus mensyukuri keterbatasan kita
sebagai ujian menuju manusia yang baik, tentunya kesempurnaan hidup juga harus
terus disyukuri, karena dengan kesempurnaan yang diberikan kepada kita, kita
bisa melakukan apa saja sesuai batas-batas dan kewajaran yang diajarkan oleh
agama islam, Agama yang diridhoi oleh Allah SWT. Kita sebagai umat yang cukup
akan segalanya, tentunya akan sia-sia ketika kita tidak manfaatkannya
sebaik-baik mungkin, keseia-siaan inilah yang akan kita sesali ketika kita kembali
kepadaNya.
Oleh karena itu, kita sebagai hamba atau umat
yang diberi kekurangan sebagai ujian yang nyata dan diberi kesempurnaan hidup,
marilah kita jadikan hidup ini lebih baik dan berguna, apalagi bulan puasa
tinggal menghitung jam. Semoga hidup ini, menjadi lebih baik dan tak ada yang
sia-sia, terutama dalam menjalankan puasa. Semoga Allah SWT memberikan kita
nikmat sehat sehingga kita bisa melaksanakan kewajiban kita dengan
sebaik-baiknya, karena sebaik-baik umat adalah orang-orang yang beriman dan
bertakwa kepada Allah SWT. Amin Ya Rabbal Alamin.
Post a Comment
komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau