Akhirnya, aktivitas memenehi kebutuhan dan
keinginan (makan, ngerokok, ngopi, minum serta hal-hal yang bisa membatalkan
puasa) harus dihentikan demi menjaga nilai-nilai, manfaat dan ke-abdol-an
puasa, agar puasa lebih bermakna dan tidak menjadi sia-sia. Terasa ringan dan
indah serta nikmat ketika mensyukuri apa pun keadaannya, tanpa berpikir akan
hal-hal buruk yang akan mengurangi nilai dari ibadah puasa itu sendiri.
Tentu saja bagi anda yang berpuasa bersama
keluarga akan terasa lebih bahagia ketimbang orang-orang yang sedang merantau,
mereka berjuang untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik namun harus
kehilangan kasih sayang dan kebersamaan bersama orang tua. Sedih dan rindu dan
hal-hal yang lain berpadu menjadi satu bagian, sehingga hal itu akan menjadi
ujian yang nyata bagi orang-orang yang merantau.
Akan tetapi selalu bersyukur menjadi kunci
keberkahan tersendiri, dan Alhamdulillah puasa perdana berjalan dengan lancar
walau tanpa ada keluarga yang menemani, serta semoga saja tidak sia-sia apa
yang aku jalani hari ini. Amin.
Mari kita panjatkan puja dan puji syukur kita
kehadirat Allah yang telah memberikan kita semua nikmat sehat, semoga limpahan
nikmat dan rahmat selalu diberikan kepada kedua orang tua ku agar dapat
menjalankan ibadah dengan lancar. Tak lupa juga, aku berdoa buat
sahabat-sahabat blogger semuanya, semoga amal ibadah puasa hari ini berkah dan
diterima sebagai amal ibadah yang akan menuntut kita semua menjadi manusia yang
lebih baik serta mampu mempertahankan gelar kita sebagai manusia yang mulia
disisi Allah SWT. Amin.
Post a Comment
komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau