Hidup
dalam bermasyarakat adalah satu kesatuan yang terjalin dengan aturan-aturan
atau adat yang berlaku, saling membutuhkan satu sama lain dan terus saling
berintraksi demi berlangsungnya kehidupan yang harmonis dan pencapaian ekonomi
masyarakat yang lebih baik. pembangunan ekonomi menjadi salah satu cara bagi
masyarakat dan pemerintah untuk menggulir kehidupan tradisional menuju kehidupan
masa depan yang modern. Kehidupan seperti ini akan terus berlangsung hingga
pada akhirnya (kiamat), karena semakin banyak kebutuhan manusia keinginan untuk
semakin hidup mewah akan terus bertambah, dengan kata lain keinginan manusia
tidak pernah berhenti selama nyawa masih dikandung badan.
Seiring
dengan perkembangan zaman yang modern, mau tidak mau, manusia harus mengikuti
perubahan tersebut, karena perubahan zaman akan terus berganti sehingga apabila
bertahan dengan pemikiran atau pola hidup zaman dahulu maka akan terlindas atau
tertindas dengan zaman itu sendiri, tentunya dengan syarat bahwa budaya yang
baik tidak boleh ditinggalkan dan budaya baru yang buruk tidak boleh diiuti
(menyesuaikan kondisi dengan kondisi). Kenyataan ini menjadi salah satu pemicu
besar dalam ranah kemiskinan yang ada di indonesia ini, banyak masyarakat tidak
memahami dan mengerti bagaimana cara mengikuti perubahan sehingga harus
bertahan pada titik nol dan tidak berpindah sama sekali. Banyak juga masyarakat
yang mampu mengikuti namun menjadi bringas dan selalu lapar akan keadaan
tesebut, sehingga orang-orang yang tidak mampu menjadi bahan dagangan yang
menjanjikan. Misalnya; perbudakan secara kasar dan perbudakan secara professional.
Tidak
hanya behenti pada kebingungan dalam mencari kebutuhan hidup sehari-hari, dunia
teknologi juga tidak dipahami sama sekali, bagaimana cara menggunakan dengan
positif dan menjadikan sebuah keuntungan besar sampai pada bagaimana cara
mengoperasionalkan secara manual? Kenyataan kedua inilah yang menjadikan banyak
masyarakat jatuh miskin dan tidak memiliki penghasilan tetap untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari. Misalnya; perusahaan-perusahaan kecil maupun besar
tidak lagi beroperasi secara manual melainkan menggunakan alat canggih,
sehingga orang yang tidak bisa mengoperasionalkan tidak akan mendapatkan
kesempatan. Sehingga salah satu cara yang harus ditempuh adalah dengan
mengenyam pendidikan setinggi-tingginya, namun dunia pendidikan juga hanya
sebatas formalitas dalam sebuah Negara. Hanya orang-orang berkesempatanlah
(memiliki uang) yang bisa mengenyam pendidikan setinggi-tingginya.
Para
calon-calon penguasa menjadikan dunia pendidikan hanya sekedar alat untuk
mendapatkan kekuasaan, setelah berkuasa, mereka seolah-olah buta dan tuli atas
masalah-masalah krusial yang terjadi pada dunia pendidikan. Masih banyak
generasi muda indonesia yang putus sekolah gara-gara biaya pendidikan terlalu
mahal walau bagi orang-orang kaya (mampu) itu masih terlalu kecil untuk bianya
pendidikan di indonesia. padahal pelayanan dan pengajaran yang dilakukan hanya
sebatas formalitas untuk menyelesaikan tugas, “sungguh dunia pendidikan yang
memilukan”.
Dilain
sisi, para generasi muda juga jenuh akan kondisi dunia yang sudah edan,
propaganda dunia kerja lebih menjanjikan dari pada pendidikan menjadikan banyak
generasi muda beralih propesi, dari siswa menjadi pengamen, dari siswa menjadi
pemulung, dari siswa menjadi pekerja, baik pekerja rumah tangga, buruh, dan
pegawai bahkan sebagai pencopet, perampok, teroris maupun yang lainnya, dengan
alih-alih biaya pendidikan yang tidak bisa dijangkau. Lebih baik keja terus
main facebookan ketimbang harus pusing dengan mata pelajaran dan
menghabis-habiskan uang. dan kenyataan ini sudah banyak terjadi di indonesia
ini.
Benar
juga apa kata Alfin Tofler bahwa dunia masa depan akan seperti "kampung
besar". Teknologi telah membuktikan tesis itu. Hampir semua informasi di
dunia ini serasa bisik-bisik tetangga di rumah sebelah. Semua serba terbuka,
semua serba milik publik. Dapat dibayangkan, kini lagu bangun tidur telah
berganti syair. Ya, "bangun tidur ku terus facebook, jangan lupa abdate
status, setelah abdate status ku terus chating, setelah chating ku ketemuan,
hehehe...” Hubungan sosial di dunia maya menerabas ruang dan waktu menjadikan
semua umat (yang mempunyai akses internet) terhubungkan oleh jalan teknologi
jaringan. Nah, salah satu jalan yang banyak dan dapat digunakan oleh peselancar
dunia maya untuk menjelajah dunia tanpa beranjak dari tempat duduk adalah blog.
Dan inilah
blog tempat saya mencoba mengeluarkan uneg-uneg tentang segala hal, tak ada
ukuran maupun batas namun bebas sesuai dengan yang ada dalam pikiran saya. Semoga
tulisan-tulisan yang ada bermanfaat buat anda, terutama bagi saya pribadi.
Post a Comment
komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau