Sumber Gambar; http://news.detik.com
Inilah wajah DPR RI dalam Rapat paripurna pembukaan
masa sidang ke-IV, sebuah sidang yang tak ubahnya hanya sebuah rapat biasa dan
tak bermakna, yang dalam jadwalnya dimulai pada pukul 10:00 WIB akhirnya molor
sampai setengah jam lebih, bukan hanya itu masih banyak anggota yang datang
terlambat dan tidak menghadiri rapat tersebut, baik dari partai demokrat
sebagai penguasa maupun partai-partai yang lainnya. Hal ini mungkin sudah biasa
bagi pemerintah, selalu mengkumandangkan kedisiplinan, ketaatan maupun yang
lainnya namun malah pemerintah sendiri yang mencontohkan tidak baik bagi
rakyatnya.
Padahal Ketua BK DPR RI Trimedya Panjaitan
pernah menyatakan akan memantau absensi anggota DPR. Ini untuk mengetahui
kedisiplinan anggota. Namun Guruh berpendapat lain. "Soal kehadiran, nggak
perlu anggota hadir setiap rapat. Kurang efektif, efisisen. Rapat itu apa sih?
Setiap anggota juga membawa misi partai masing-masing," ujar Guruh, (http://news.detik.com). Seorang anggota DPR tak harus selalu hadir
rapat untuk menunaikan misi partaiannya. Kalau dipaksakan rapat, maka bisa ngantuk.
"Dampaknya ada yang ngantuk dan lain sebagaianya," pungkasnya.
Sumber Gambar; http://news.detik.com
Anggota Komisi III DPR dari PD Ruhut Sitompul
tak sepakat dengan pemahaman Guruh Soekarnoputra yang menilai anggota DPR tak
wajib ikut rapat di DPR. Menurut Ruhut, pemahaman Guruh salah besar. "Jadi
sebenarnya anggota DPR itu rapat itu kewajiban nggak bisa dibilang enggak
dong," kata Ruhut kepada detikcom, Senin (13/5/2013). Menurut Ruhut setiap
anggota DPR harus patuh terhadap aturan yang ada di UU Parlemen. Setiap anggota
DPR harus patuh aturan, tidak diperkenankan sembarangan membolos. "Kita
harus ikut melaksanakan tugas DPR sebagai legislasi begitu juga budgeting dan
mengawasi. semua itu bisa diikuti kalau kita ikut semua rapat-rapat,"
lanjutnya, (http://news.detik.com).
Kenyataan seperti inilah yang terkadang membuat
rakyat indonesia merasa sudah jenuh dengan berbagai macam kelakukan para elit politik
yang ada di indonesia ini, mereka seolah-olah hanya sekedar mau numpang menjadi
anggota penting dalam pemerintah dan menikmati hasil dari numpang tersebut,
tidak betul-betul mempedulikan bagaimana nasib rakyat dan generasi bangsa
indonesia seutuhnya. Namun hal ini akan menjadi hal yang biasa, yang dianggap
hanya sebuah kesenangan semata, seumpama permainan game yang asik, namun inilah
kenyataan yang harus dihadapi oleh bangsa ini.
Ketika rakyat dan generasi membutuhkan uluran
tangan pemerintah malah pemerintah mengulurkan tangan untuk meminta rakyat dan
generasi bersabar dan terus memberikan yang terbaik bagi kehidupan sendiri dan
bangsa ini, seolah-olah antara pemerintah dan rakyat serta generasi bangsa
tumpang tindih dan sama-sama berharap karena pada dasarnya kehidupan manusia
memiliki tanggung jawab masing-masing untuk berjuang demi kehidupan yang lebih
sejahtera.
Sumber Gambar; http://news.detik.com
Post a Comment
komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau