Burex Talenta
Menjelang tibanya waktu PEMILUKADA di wilayah
propinsi Nusa Tenggara Barat, yaitu akan jatuh pada tanggal, 13 Mei 2013
mendatang adalah sebuah momentum yang sangat di tunggu-tunggu oleh masyarakat
NTB. Ia adalah sebuah memontum yang cukup banyak meyimpan tapsiran bagi
masyarakat-masyarakat tertentu. Masyarakat NTB yang mayoritas terdiri dari
masyarakat awam, sejuh ini sudah melakukan berbagai bentuk penapsiran terkait
siapa yang akan menjadi pemimpin di NTB kedepan ini. lembaga studi kajian
keagamaan (JIL) PMII Mataram melakukan survei dalam beberapa minggu ini.
sejalan dengan survei yang dilakukannya, ia telah menemukan sejumlah keterangan
dari masyarakat yang lagi asyik menebak siapa pemimpin yang pantas memimpin
Nusa Tenggra Barat ke-depan.
Beberapa pendekan yang dilakukan oleh sebagian
masyarakat kita terkait metode dalam menafsirkan siapa pemimpin NTB yang akan
terpilih, salah satunya adalah banyak masyarakat yang menggunakan metode dengan
meramalkan sebuah angka. Jika sejauh ini masyarakat awan yang selalu
menafsirkan pemimpin melalui ramalan-ramalan angka, hal tersebut adalah sebuah
hal yang lumrah atau sebuah kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat-masyarakat
tertentu di Nusa Tenggara Barat secara turun temurun. Penulis tidak mengetahui
sejauh mana keyakinan mereka atas ramalan tersebut. Pentas Demokrasi PEMILUKADA
propinsi Nusa Tenggara Barat jatuh pada tanggal 13-05 tahun ini, tampa kita
sadari bahwa gabungan angka tersebut menghasilkan angka 9.
Jika anda juga termasuk pengamat angka-angka
yang juga simfatik terhadap kebiasaan masyarakat kita selama ini, maka dalam
kesempatan ini juga sejenak kita sama-sama untuk menyaksikan dan mengingat
sejarah bahwa Islamisasi di wilayah Nusa Tenggara Barat sendiri juga tidak
terlepas dari perjuangan Wali Songo (wali 9). Misalkan Wayang kulit sendiri
yang merupakan simbol kebudayaan yang ada di pulau lombok merupakan sebuah
jejak sejarah perjuangan Wali Songo (sunan kali jaga).
Terlepas dari keyakinan kita masing-masing bahwa
di balik angka 9 yang merupakan jumlah wali songo ternyata banyak menyimpan
makna, kesuksesan Wali Songo dalam menyebarkan Islam cukup menjadi bukti bahwa
beliau yang terdiri dari 9 orang sejauh ini sudah sukses menyebarkan ajaran
Islam di Indonesia. Perjuangan wali songo dalam menyebarkan agama islam telah
diakui oleh bangsa ini, ORMAS terbesar di indonesia seperti NU misalkan, ORMAS
islam ini juga memiliki lambang berbintang 9 yang melambangkan Islamisasi di
Indonesia melalui perjuangan wali songo.
Sekitar 400 Tahun Sebelum Masehi, Hippocrates
telah membagi Manusia dalam 4 karakter dasar. Legenda China Sun Go Kong (Kera
Sakti) juga memiliki 4 tokoh karakter., dan bahkan dalam film animasi Spongebob
juga memiliki 4 tokoh karakter. Seakan semua terlihat kebetulan… Apakah
demikian? Sungguh Maha Kuasa Tuhan atas segala ciptaannya (Grand Design) yang
bersifat Universal. Di samping itu juga, Tuhan Yang Maha Esa sudah mengutuksan
beribu-ribu nabi dan rasul di muka bumi ini. subhanallah.....! hanya 4 Nabi dan
rasul yang diberikan kitab suci oleh-Nya. Nabi Muhammad SAW adalah Nabi Dan
Rasul diantara salah satunya, ia juga memiliki 4 Sifat dan mewakili 4 Sahabat
khulafaurrosyidin. Yang menjadi pertanyaan kita adalah bagaimana dengan daerah
NTB hari ini yang memiliki 4 pasangan calon Gubernur.
Melanjutkan ikhtiar dengan cara mengharumkan NTB
melalui pengabdian kepada masyarakat karena NTB ini adalah milik kita bersama
adalah sebuah gabungan jargon yang terdapat pada setiap pasangan Calon Gubernur
kita hari ini. Masyarakat NTB sangat berharap terhadap ke-4 jargon pasangan
CAGUB ini dapat berpungsi kalaupun hanya satu pasangan calon yang akan menjadi
gubernur di daerah ini. Suksesnya demokrasi hingga terpilihnya Gubernur di
daerah propinsi Nusa Tenggara Barat untuk Tahun 2013/2018 adalah sebuah
kemenangan secara bersama oleh masyarakat Nusa Tenggara Barat itu sendiri,
bukan kemenangan TIM masing-masing pasangan.
Masyarakat NTB sudah lama menanti bagaimana
pemerataan pembangunan yang lahir dari pemimpinnya. Masyarakat sangat mengahrapkan
pemimpin yang betul-betul mengisi kebutuhannya sebagai masyarakat petani,
nelayan dll. Begitu juga dengan ke-4 pasangan calon hari ini, ia juga semuanya
memiliki niat yang suci untuk menjadi pemimpin di daerah ini. ia sudah banyak
berjanji di masyarakat selama ini. Sebagai masyarakat yang tidak pernah putus
berharap, ia selalu menharapkan janji-janji dari Cagubnya demikian bukan
sekedar janji. Tetapi selebihnya masyarakat merindukan bukti perubahan positif
bagi daerah dan atas mereka sendiri yang sudah lama sebagai masyarakat
tertinggal di bangsa ini.
53 Tahun pulau Lombok dan Sumbawa menjadi wilayh
propinsi Nusa Tenggara Barat. Umur yang cukup panjang, namun perubahan yang
belum maksimal berdanpak kepada kesejahteraan masyarakat adalah sebuah bentuk
kegagalan pemimpin pada setiap priode dalam menata perubahan bagi daerah ini.
Siapa yang keliru dalam hal demikian. penulis sendiri mengatakan bahwa yang
keliru adalah bukan pemimpin, tetapi masyarakatlah yang keliru dalam memilih
pemimpin terbaik atas daerahnya sendiri.
Daerah yang terdidik adalah daerah yang mampu melahirkan mayarakat sejahtera,
mandiri dan mampu menjadi vioner bagi daerah lain. Daerah tentu sangat
membutuhkan seorang pemimpin yang profesional dalam berbuat, bukan pandai dalam
beretorika atau pandai berjanji sehingga membuat masyarakat terlena melalui
janji-janji mereka yang busuk. Pendidikan politik bagi masyarakat oleh PARPOL sejauh ini sudah melahirkan
banyak masyarakat kita yang terjangkit virus pargmatisme, hal demikian
terbentuk melalui doktrinisasi yang dilakukan oleh oknum-oknum politik
tertentu.
Sayangnya..! niat suci yang semulanya terbangun
pada masing-masing pasangan Cagub dan Cawagub yang diusung melalui PARPOL
terkadang ternodai oleh sikap oknum-oknum terentu melalui moneypolitik dll. “Hai
orang-orang yang beriman,,! Taatlah kepada Allah dan rasul-Nya dan pemimpin
diantara kamu”. Allah swt memiliki sifat pengasih dan penyayang (arrahman,
arrahiem), begitu halnya dengan nabi Muhammad saw memiliki 4 sifat yang
senantiasa menjadi contoh bagi setiap umatnya. Semoga saja dari 4 pasangan
calon gubernur Nusa Tenggara Barat Hari ini ada pasangan diantara mereka yang
patut ditaati oleh masyarakatnya sendiri, bukan sebaliknya bahwa mereka akan
menjadi pemimpin yang zolim atas daerah dan rakyatnya sendiri.
Post a Comment
komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau