Friday, February 14, 2014

0 Dulu Hadiah bagi Pengecut, Kini Bra “Hadiah” Kampanye




Sumber Gambar; http://nefosnews.com

 


Ini adalah berita yang paling menarik dan berbeda di tahun 2014 pra-pemilu, karena hal ini adalah menyangkut tentang kebutuhan pokok wanita, di mana kebutuhan ini adalah kebutuhan wajib dan dipakai sehari-hari. Inilah berita yang saya ambil dari salah satu media online.
 


NEFOSNEWS, Jakarta –  Bra lekat perempuan. Dulu, bra dibawa saat aksi protes simbolisasi sikap pengecut dan penakut. Kini, bra dijadikan “hadiah” caleg PKPI buat konstituennya. Politik makin absurd?

Indri Yuli Harti, caleg Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), mengaku sudah membagikan 10 ribu bra bertuliskan namanya. Bra itu dibagikannya saat bertemu para wanita di daerah Batang dan Pekalongan, Jateng. Tentu saja untuk kepentingan sosialisasi partai atau kampanye.

Apa yang dilakukan Indri ini tentu membuat takjub. Apalagi, bra selama ini juga dijadikan simbol ejekan saat orang melakukan aksi unjuk rasa. Misalnya yang dilakukan oleh para aktivis Komite Aksi Pemuda Antikorupsi (Kapak) pada 15 Februari 2009. Mereka memberi hadiah istimewa kepada Pansus Hak Angket Pengusutan Kasus Bank Century DPR.

Para wakil rakyat itu, menerima hadiah istimewa yang isinya sepasang bra dan g-string merah di dalam map merah. Mengapa bra dan g-string dijadikan hadiah istimewa? 

Inilah jawaban, Hendri Tri, salah satu aktivis Kapak saat itu. “Idrus Marham sebagai Ketua Pansus tidak boleh diintervensi. Kalau sampai diintervensi, pakai saja bra dan celana dalam ini.” Menurut Hendri, Pansus harus bekerja secara independen dan tidak boleh diintervensi oleh pihak manapun.

Tak hanya di Jakarta, di daerah, para pelaku demo juga membawa bra saat protes. Contohnya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mengatasnamakan Forum Koalisi Masyarakat Kediri (FKMK), di Jawa Timur. Mereka mengibarkan celana dalam dan bra.

Demo yang terjadi pada Desember 2009 silam itu, sedikitnya melibatkan 500 massa yang kecewa dan menduga adanya korupsi pada pembangunan Monumen Simpang Lima Gumul (SLG).

Aksi massa ini dilakukan di area SLG dengan didahului upacara bendera singkat. Pada saat itulah, massa mengibarkan masing-masing 4 CD dan bra untuk selanjutnya dihormati. "CD dan bra, kan penutup kemaluan. Ini kami ambil sebagai simbol, kalau memang penegak hukum sudah tidak bisa menegakkan hukum secara baik, kenapa kemaluannya ditutupi? Karena sama artinya mereka sudah tidak punya malu," kata Zamroni, koordinator aksi tersebut .

Belum lama ini, bra kembali dijadikan alat demo oleh ratusan pekerja perkebunan kelapa sawit PT Mitra Ogan yang mendatangi DPRD Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, pada Senin (10/2/2014). Para lelaki itu melakukan aksi demo dengan memakai bra di dada. Mereka menuntut ke DPRD agar menekan perusahaan memberikan kepastian penerimaan karyawan yang tak kunjung direalisasikan.

"Kami serahkan bra ini kepada DPRD sebagai simbol anggota dewan banci dan tak berwibawa lagi. Tidak berani membela rakyat, padahal tugasnya menyalurkan aspirasi rakyat. Ini juga sebagai simbul hukum telah mati," kata Sakirin Ketua Solidaritas Persatuan Buruh Remaja (SPBR) Mitra Ogan, di gedung DPRD OKU (10/2/2014).

Dari tahun ke tahun, agaknya simbol bra mempunyai makna tetap. Pengecut, penakut, atau tak tahu malu.

Namun kini, menjelang Pemilu 2014, bra tiba-tiba dimanfaatkan oleh seorang caleg untuk menggaet hati para perempuan di daerah pemilihannya.  Indri Yuli Harti, caleg Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), mengaku sudah membagikan 10 ribu bra bertuliskan namanya, buat para wanita di daerah Batang dan Pekalongan, Jateng.

Indri beralasan, namanya akan mudah diingat dengan membagikan bra tersebut. Harapannya, saat Pileg, masyarakat akan teringat dan mencoblos namanya.

Caleg berwajah cantik ini pun bercerita, menggunakan bra sebagai alat kampanyenya karena ketidaksengajaan. Saat itu, saat dia ingin membagikan barang-barang seperti kerudung atau kebutuhan perempuan lainnya kepada konstituennya. Mereka menanyakan apa saja barang yang dibawa oleh Indri. Spontan, Indri mengeluarkan berbagai barang belanjaan di tasnya. Dan salah satunya terdapat bra.

"Terus mereka langsung bilang, Ih mbak, saya juga mau dong dibawain bra," kata Indri menirukan ucapan warga. Sejak itulah, Indri terpikir untuk membagi-bagikan bra yang bertuliskan namanya.

"Pernah juga saya bawain kerudung, tapi mereka kurang ingat. Ternyata mereka lebih ingat kalau saya bawa bra. Memang tabu sih, tapi yang tabu kan hanya laki-laki. Hingga saat ini, sudah membagikan sekitar 10 ribu bra," ujar Indri, caleg dari Dapil Jateng X itu, di Kantor Pusat PKPI, pada Senin (10/2/2014).

Jika dulu bra menjadi simbol kekecewaan terhadap anggota dewan yang dianggap gagal menyalurkan aspirasi rakyat, kini justru sebaliknya. Bra dijadikan “sogokan” oleh calon wakil rakyat, agar rakyat memberikan suara kepadanya. Politik memang seringkali absurd.

Lalu akankah “sogokan” bra bakal mengantar Indri Yuli Harti ke Senayan? Entahlah. Hal yang pasti, bra bakal tetap berfungsi memperindah bagian tubuh terindah wanita. (yt astuti/kukuh bhimo nugroho)



Sumber Artikel: http://nefosnews.com/post/berita-analisa/dulu-hadiah-bagi-pengecut-kini-bra-hadiah-kampanye


Post a Comment

komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau

Simak juga Post Sarjana Muda 45 Minggu ini

Hidup hanyalah sekedar jalan-jalan untuk menikmati kehidupan, hidup hanyalah sekedar hembusan nafas untuk melangkah menikmati jeruji Tuhan, hidup hanyalah gambaran Tuhan akan kehidupan yang lebih abadi. Oleh karena itu…, tak perlu rebut, tak perlu risau, tak perlu bingung, tak perlu galau, tak perlu merasa tertipu, tak perlu merasa bahwa hidup ini tak adil, tak perlu memberontak, tak perlu bangga, tak perlu sombong. Yang perlu kita lakukan adalah menikmati setiap proses yang ada, karena proses akan menentukan bahwa jalan-jalan dibumi yang kita lakukan sukses atau gagal. (Surga ataukah Neraka).

Data Pengunjung

Popular Posts

My Archive RLM

 

Negara Pengunjung RLM


PUTRA NTB MENULIS
SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Statistic RLM

LOGO

LOGO
PUTRA LOMBOK MENULIS "BATUJAI"

Translate