Tuesday, February 4, 2014

0 Bumi dan Langit: Sebuah Analogi





Entah apa yang harus diungkapkan Ketika melihat ribuah rumah harus terendam banjir, Berhari-hari, bahkan berminggu-minggu, sehingga para penghuni rumah harus mengungsi dan tak tahu kondisi harta benda mereka. banjir seakan-akan mengusir mereka dari tidur yang indah, dari manisnya hidup, dari keluh kesah yang selama ini mereka rasakan, dari suka dan duka yang selama ini mereka jalankan. Banjir seolah-olah ingin membunuh mereka dengan ganas, ingin membuat mereka menjadi semakin tersiksa dan sengsara, ingin membuat mereka menjadi pengemis dan pemulung jalanan, ingin membuat mereka menjadi stress atau gila, bahkan seakan-akan ingin mengurangi jumlah penduduk yang semakin meningkat, dan mengurangi beban orang-orang miskin.




Begitu juga dengan gunung meletus yang terjadi di sumatera, yang telah menelan korban hingga puluhan, menelan penghasilan masyarakat tanpa prikemanusiaan (pri-kegunung-an, hehe), rumah mereka ditutupi dengan lumpur, udara mereka dirusak agar masyarakat tak mampu menghirup udara segar, sawah-sawah penghidupan mereka dibabat habis hingga tak ada lagi tanaman yang tersisa. Mereka terombang-ambing, tak tahu tempat mengadu, hanya berharap, gunung sinabung berhenti marah kepada mereka. pemerintah yang diharapkan, malah dijadikan momen politik yang menarik, mentang-mentang pemilu akan digelar sebentar lagi.


Sumber Gambar; www.harianjogja.com
 

Sungguh aneh, namun inilah kenyataan, hidup mereka tak seindah para pemain elit politik, yang tak akan mengeluh seperti keluhan rakyat miskin, tak akan menderita seperti rakyat kecil, dan tak akan menangis dan menjerit seperti jeritan kesedihan rakyat jelata. Karena mereka mungkin sudah tak bisa menangis dan menjerit, walau mereka sering mengungkapkan belasungkawanya melalui media, dan perlu ada mata pelajaran bagi pemerintah untuk menangis dan menjerit. Agar para pejabat pemerintah dapat merasakan penderitaan rakyat miskin.

Berbeda lagi dengan wajah media, media selalu memberikan hiburan dengan berbagai macam hiburan yang tak mendidik, artis-artis hanya memberikan lawakan yang akan membuat orang tertawa, terhibur, bahkan bisa melupakan pekerjaan mereka karena menonton lawakan yang tak bermutu, masyarakat terhipnotis dan para artis semakin terkenal dengan banyaran yang mahal.


Sumber Gambar; www.merdeka.com


Inilah kehidupan antara bumi dan langit, sebuah pilihan pandangan yang mau gak mau harus melihat phenomena yang menyayat hati, dan geram melihat pemerintah yang tak tahu cara menangis dan mejerit dalam penderitaan, mereka hanya bisa berteori dan memberikan program penanggulangan, yang ujung-ujungnya mereka mendapatkan hasil yang lebih besar dari dana yang diluncurkan, hal yang lumrah terjadi dan tidak bisa dipungkiri.


Sumber Gambar; bidakapamilya.blogspot.com 
 

Namun…, inilah rekayasa Tuhan yang telah menciptakan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini. Rekayasa yang harus dipelajari agar tidak terseret kedalam jurang yang curam dan menakutkan. Yang harus difahami sebagai bentuk ujicoba (ujian dan cobaan), dan peringatan bagi orang-orang yang tak mau bahagia diatas jeritan penderitaan saudara-saudaranya. Yang harus diresapi dan mengaplikasikan makna yang tersembunyi dibalik hasil pelajaran yang diterima, agar menjadi manusia yang lebih baik dan beriman, agar tidak bersifat seperti hewan.


Post a Comment

komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau

Simak juga Post Sarjana Muda 45 Minggu ini

Hidup hanyalah sekedar jalan-jalan untuk menikmati kehidupan, hidup hanyalah sekedar hembusan nafas untuk melangkah menikmati jeruji Tuhan, hidup hanyalah gambaran Tuhan akan kehidupan yang lebih abadi. Oleh karena itu…, tak perlu rebut, tak perlu risau, tak perlu bingung, tak perlu galau, tak perlu merasa tertipu, tak perlu merasa bahwa hidup ini tak adil, tak perlu memberontak, tak perlu bangga, tak perlu sombong. Yang perlu kita lakukan adalah menikmati setiap proses yang ada, karena proses akan menentukan bahwa jalan-jalan dibumi yang kita lakukan sukses atau gagal. (Surga ataukah Neraka).

Data Pengunjung

Popular Posts

My Archive RLM

 

Negara Pengunjung RLM


PUTRA NTB MENULIS
SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Statistic RLM

LOGO

LOGO
PUTRA LOMBOK MENULIS "BATUJAI"

Translate