Tuesday, February 19, 2013

0 MAKANAN TELAH TIBA, RAKYAT BERPESTA 10


Satu tahun perjalanan kedepan akan menjadi moment penting bagi bangsa indonesia, terutama para partai yang akan bertarung untuk menunjukkan jati diri yang terbaik kepada rakyat, moment ini pun sangat berarti bagi media sebagai pengntrol dan mempublikasikan kepada rakyat agar rakyat tidak buta informasi. Sensasi-sensasi positif akan terus dilakukan agar memilih dukungan yang banyak dan menjadi pemenang dipemilihan nantinya. Dengungan partai menjadi tontonan yang menarik untuk mengetahui rancangan kedepan terhadap bangsa indonesia agar rakyat tidak sengsara lagi oleh para koruptor pengecut yang telah merugikan bangsa indonesia dan membuat rakyat semakin menderita.

Saat ini, para pemain elit plitik sudah muncul sebagai sosok pahlawan kesiangan, berdalih bahwa bangsa saat ini sedang dirundung duka yang besar dan harus segera diselesaikan demi rakyat, rakyat sudah lama merasakan luka dan untuk saat ini harus disembukan agar luka tersebut tidak berlarut-larut, rakyat sudah lama bosan dengan segala tingkah laku para penguasa yang tidak bertanggungjawab, setelah mendapatkan keuntungan, mereka lari bagaikan kuda liar yang dikejar dan tidak mau meyerahkan dirinya begitu saja. Namun setelah ditangkap mereka bagaikan ayam yang sudah tidak bisa berkokok lagi, bungkam dan tidak mau mengakui kesalahan yang telah diperbuat.

Iming-iming yang ditebarkan saat ini bagaikan uang yang ditabur dan direbut oleh setiap orang namun setelah mereka menjadi pemimpin, mereka menaburkan duri sehingga rakyat semakin sakit dan tersiksa, malah harus mati karena merasakan kelaparan yang begitu menyakitkan. Para TKI dan TKW tidak pernah diperhatikan, mereka hanya memperhatikan hasil dari keringat yang harus mereka teteskan, padahal seselum mereka terpilih, para elit politik berani datang kekandang ayam agar mendapatkan simpati dan dukungan, karena tanpa ia berbuat seperti maka rakyat tak akan pernah memilihnya. Hembusan “rakyat sudah pinter dan tidak bisa dibodoh-bodohi” hanyalah sebuah hembusan belaka, mereka hanya saja mampu menjadi provokator ulung agar rakyat terdiam dan merasa tersanjung dengan bahasa manis para politikus berdasi.

Satu tahun kedepan adalah masa-sama sensasi luar biasa yang akan bergeming, bagaikan alunan nada musik dangdut Julia perez (Belah Duren), mereka turun untuk menari, bertarung untuk memberikan tarian yang terhebat sehingga rakyat bersorak dengan gembira. Rakyat yang sudah dikatakan pinter pun harus tergiur dan terhipnotis dengan tarian-tarian bahenol yang dimainkan. Pencitraan baik terhadap partai akan terus dilakukan demi mengharapkan dukungan, memohon dengan intelektual sopan agar terlihat lugu dan baik hati, isu-isu baru (saling menjelekkan) akan muncul kepermukaan dan pahlawan (partai) kesiangan akan muncul sebagai solusi yang hebat dalam pandangan masyarakat indonesia, bahwa partai dan calon inilah yang mampu membawa rakyat menjadi lebih baik.

Kesimpulan yang bisa diambil dari tingkah laku partai politik dalam perjalanan satu tahun kedapan adalah kepentingan partai lebih diutamakan dari permasalahan rakyat yang sudah lama mengeluarkan air mata darah. Kemenangan partai dalam mengambil hati rakyat akan menjadi rencana yang matang dalam menghadapi pemilu tahun depan. Karena jika tidak seperti ini maka partai tidak akan mendapat suara dari rakyat. Namun setelah itu berakhir maka akan berakhir pula pendekatan terhadap rakyat, mereka tinggal menata partai menjadi partai yang lebih unggul dan menguras segala sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan partai untuk pemilihan selanjutnya.

Terus, kapankah demokrasi yang sesungguhnya muncul sebagai tonggak pemilihan pemimpin bangsa yang berkeadilan social bagi seluruh rakyat indonesia? apakah disaat mau kiamat atau akan terus seperti ini? Wait And See. 

Post a Comment

komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau

Simak juga Post Sarjana Muda 45 Minggu ini

Hidup hanyalah sekedar jalan-jalan untuk menikmati kehidupan, hidup hanyalah sekedar hembusan nafas untuk melangkah menikmati jeruji Tuhan, hidup hanyalah gambaran Tuhan akan kehidupan yang lebih abadi. Oleh karena itu…, tak perlu rebut, tak perlu risau, tak perlu bingung, tak perlu galau, tak perlu merasa tertipu, tak perlu merasa bahwa hidup ini tak adil, tak perlu memberontak, tak perlu bangga, tak perlu sombong. Yang perlu kita lakukan adalah menikmati setiap proses yang ada, karena proses akan menentukan bahwa jalan-jalan dibumi yang kita lakukan sukses atau gagal. (Surga ataukah Neraka).

Data Pengunjung

Popular Posts

My Archive RLM

 

Negara Pengunjung RLM


PUTRA NTB MENULIS
SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Statistic RLM

LOGO

LOGO
PUTRA LOMBOK MENULIS "BATUJAI"

Translate