Thursday, February 21, 2013

0 Kesederhanaan Dalam Menjalani Hidup


“ada keramaian maka akan ada pengamen” hal tersebut adalah satu yang tidak bisa lepas. Namun ada juga yang tidak ada pengamennya, seperti; diskotik dan tempat-tempat yang memang memiliki pengamanan yang ketat terhadap pengamen, namun jika situasi rame dan bebas maka akan wajib ada pengamen, jadi siap-siap saja bawa uang recehan, agar tidak repot. Jika tidak maka ketika anda menemukan pengamen yang betul-betul membuat hati anda meraa iba, maka anda akan bingung mau ngasih apa? Karena mungkin uang anda semuanya warna merah dan  hijau sehingga anda harus menahan rasa iba itu serta hanya bisa melihat kesedihan diwajah pengamen tersebut. Namun banyak juga pengamen-pengamen yang terkadang membuat jengkel karena tingkah laku yang begitu rock and roll sehingga tak ada rasa kasihan sama sekali.

Malam itu adalah malam yang berbeda, kami bertujuh dengan menggunakan tiga sepeda motor meluncur ke (Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949) yang biasa dikenal dengan sebutan BENTENG. Setelah kami selesai parkir motor, kami berjalan menuju arah depan monument tersebut, tiba-tiba kami melihat para pedagang asongan berlari kesana kemari kayak dikejar pejaga keamanan malam, namun sebelum itu kami merasa heran karena kami tidak melihat pengejaran sama sekali. Penjual sate yang sedang berlari kearah kami membuat kami minggir dan semakin keheranan, setelah beberapa menit ternyata memang benar bahwa mereka berlari karena dikejar penjaga keamanan malam.

Kami pun melanjutkan melihat-lihat kondisi dan mengambil beberapa potho yang menarik buat kami, salah satunya adalah kaki raksasa yang berada dipinggiran jalan besar dan salah satu tempat pengamen mengais rezeki dengan mental yang kuat seperti terlihat pada gambar dibawah ini. dalam hati aku merasa bingung, apakah ada perbedaan antara ibu-ibu yang berlari tadi yang sedang mencari rezeki dengan jalan halal dengan pengamen-pengamen dan para pelukis tato yang juga mencari rezeki dengan jalan halal. Namun pikiran itu aku buang jauh-jauh dan berkata bahwa ini sudah biasa terjadi jika dalam keadaan lapar dan tidak bisa beli rokok atau memang ini sudah kewajiban penjaga malam untuk mengamankan kondisi.


Setelah mengambil beberapa potho yang menarik sambil narsis, kami masuk kedalam monument untuk melihat lebih dekat lagi serta berpotho lebih narsis lagi. Beberapa gambar pun sudah tersimpan didalam memori dan kami duduk-duduk sambil melihat beberapa anak muda sedang bermain sepeda skyboard, sebuah permainan yang asik namun terlihat hanya-hanya itu saja dan tidak ada gaya lain yang lebih menarik.

Selang beberapa menit kemudian datang seorang bapak-bapak penjual kopi, “mas…,mas…, beli kopi agar ada peneman yang asik?” kata bapak itu kepada salah satu rombongan anak muda disampaing kami. Namun mereka tidak membeli dan berjalan kearah kami. Namun sebelum ia menawarkan kami sudah duluan memanggilnya karena kami ingin menghilangkan rasa ngantuk yang menghampiri. “pak kopinya pak?” kata salah satu temen saya. Bapak itu pun duduk dan menyiapkan empat gelas kopi. Inilah gambar bapak sang penjual kopi tersebut.




Hidup bukanlah semata-mata untuk melihat dunia dan menjadi orang yang tersukses dan terkaya sehingga bisa melakukan apa saja yang kita inginkan, hidup hanyalah sebuah pelajaran tentang dunia dan memaknainya dengan jalan agama agar kita tidak menyesal pada akhir yang kekal. Menggapai kesuksesan hanyalah agar kita lebih bersyukur dan tidak menjadi orang sombong, karena bagaimana pun anda hebat, anda pasti akan berbaring ditanah dengan menggunakan kain kafan putih yang suci. Maka kita patut berdo’a “ya Allah, jika Engaku mentakdirkan hamba menjadi orang yang sukses maupun tidak maka janganlah Engkau tanamkan rasa sombong didalam diri hamba…”


Post a Comment

komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau

Simak juga Post Sarjana Muda 45 Minggu ini

Hidup hanyalah sekedar jalan-jalan untuk menikmati kehidupan, hidup hanyalah sekedar hembusan nafas untuk melangkah menikmati jeruji Tuhan, hidup hanyalah gambaran Tuhan akan kehidupan yang lebih abadi. Oleh karena itu…, tak perlu rebut, tak perlu risau, tak perlu bingung, tak perlu galau, tak perlu merasa tertipu, tak perlu merasa bahwa hidup ini tak adil, tak perlu memberontak, tak perlu bangga, tak perlu sombong. Yang perlu kita lakukan adalah menikmati setiap proses yang ada, karena proses akan menentukan bahwa jalan-jalan dibumi yang kita lakukan sukses atau gagal. (Surga ataukah Neraka).

Data Pengunjung

Popular Posts

My Archive RLM

 

Negara Pengunjung RLM


PUTRA NTB MENULIS
SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Statistic RLM

LOGO

LOGO
PUTRA LOMBOK MENULIS "BATUJAI"

Translate