Sumber Gambar; news.detik.com
Tidak menutup kemungkinan bahwa ketika gagal
bertarung dalam pemilu 2014, tanggal 9 april besok, akan bermunculan Caleg stres
diberbagai daerah. Misalnya; pada tahun lalu, pemilu 2009, media telvisi atau
media online mempublikasikan tentang caleg yang stres akibat kekalahannya dalam
pemilihan. Kota Banjar, Jawa Barat,
Srihayati, 23, ditemukan tewas gantung diri sekitar pukul 07.30 WIB Selasa
(14/4).Ibu muda yang mencalonkan diri untuk daerah pemilihan (dapil) I Kota
Banjar dengan nomor urut 8 itu ditemukan tewas di sebuah saung bambu di Dusun
Limusnunggal RT01/01, Desa Bangunjaya,Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Ciamis
(http://afatih.wordpress.com/2009/04/22/daftar-caleg-stress-pemilu-2009/)).
Bahkan, apa yang pernah diberikan kepada warga
ditarik kembali sebagai bentuk rasa kecewa (Di Ternate, Maluku Utara, seorang
caleg berinisial HT meminta kembali televisi yang sudah disumbangkan ke warga.
Ini dilakukan karena perolehan suara sang caleg sangat rendah. Kejadian ini
terjadi di RT 02 Kelurahan Falawaja II, Kota Ternate Selatan (http://afatih.wordpress.com)).
Sedangkan pemerintah juga menegaskan bahwa; Ketua
DPR RI Marzuki Alie mengatakan kasus pemilu lima tahun lalu yang menyisakan
cerita para caleg yang stres karena tidak terpilih dan sudah mengeluarkan uang
yang tidak sedikit, harus dijadikan pembelajaran bagi caleg-caleg yang maju di
pemilu 2014. Pasalnya, kata politisi Demokrat itu, para caleg jangan terlalu
nafsu dengan kondisi keuangan yang tidak memadai. Bahkan, dikhawatirkan menjual
rumah dan harta bendanya demi maju sebagai wakil rakyat. Ia juga mewanti-wanti
agar rumah sakit jiwa diperbanyak usai pemilu ini.
"Rumah sakit jiwa harus banyak soal pileg.
Seperti pemilu kemarin banyak yang stres, jual rumah. Pileg butuh uang banyak,
harus diperhitungkan," jelas Marzuki di Gedung Nusantara III, DPR RI,
Selasa (7/1). Marzukie pun tidak menepis perlu merogoh kocek untuk kembali maju
sebagai anggota dewan. Namun, ia memastikan dana yang dipakai halal dan
merupakan investasinya selama ini. "Ini investasi saya. Saya tidak mau
mempunyai beban bila dana karena dikasih," pungkasnya. (Laporan: Firardy
Rozy, http://politik.rmol.co)
Namun, Dari salah satu media online Bali menjelaskan
bahwa; Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali di Kabupaten Bangli tidak menyiapkan
kamar khusus untuk mengantisipasi caleg stres akibat gagal “bertarung” dalam
Pemilu Legislatif, 9 April 2014. Direktur RSJ Provinsi Bali dr Ni Made Yuniti
menyatakan untuk menghindari stres yang berlebihan yang berujung pada gangguan
kejiwaan, para caleg semestinya sedari awal dapat mempersiapkan mental. Ia mengemukakan,
kapasitas tempat tidur yang terletak di kabupaten berhawa sejuk itu kini sudah
bertambah lagi 100 semenjak pembangunan gedung yang baru.
Meskipun ada penambahan tempat tidur, namun yang
sudah terisi juga cukup tinggi yakni mencapai 90 persen. Hal senada disampaikan
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya mengatakan RSJ memang
harus melayani siapapun itu yang mengalami gangguan psikologi dan kejiwaan
serta tidak hanya caleg yang stres. Berdasarkan daftar calon tetap (DCT) di
Provinsi Bali untuk DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota total ada 3.230
caleg. (Bali, Menara-FM.com)
Bagaimanakah cerita Caleg tahun ini, apakah akan memberikan warna bagi media online maupun media televisi? wait and see.
Post a Comment
komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau