Ilustrasi Gambar; www.republika.co.id
Perencana pemerintah akan kenaikan harga bahan
bakar minyak (BBM) hampir final dan kemungkinan besar akan disetujui dalam
rapat paripurna DPR-RI, 17 Juni 2013, lima hari kemudian. Kenaikan ini memicu
berbagai macam perkembangan, baik dari kalangan mahasiswa, masyarakat bahkan berasal
dari partai. walau pemerintah telah berupaya untuk menetralkan segala perkembangan yang muncul, namun hal tersebut
tidak menjadi alasan bagi kalangan mahasiswa untuk melakukan unjuk rasa menolak
kenaikan tersebut, namun mengingat apa yang pernah dikatakan oleh presiden RI
beberapa minggu yang lalu bahwa kenaikan ini tidak akan terjadi apabila lebih
banyak dampak buruk yang terjadi pada masyarakat.
Berbagai kalangan mahasiswa turun kejalan
menyuarakan aspirasinya, bahkan kenaikan BBM hanya dinilai akan merugikan
rakyat miskin walau ada umpan yang diberikan oleh pemerintah, umpan tersebut
hanya sekedar akan memanjakan rakyat, tidak memberikan solusi yang pas agar
tidak adanya rakyat miskin di indonesia ini. berbagai paartai pun kembali
bernyanyi dengan lagu-lagu yang rapi nan merdu bahwa “umpan dari pemerintah
hanya akan menguntung partai penguasa sehingga hal tersebut dinilai tidak
jantan dalam bertarung”. Seperti yang terjadi pada pemilu tahun lalu.
Dari sebuah berita online http://www.tempo.co, Ketua Fraksi Partai Golkar
DPR RI, Setya Novanto, di Kupang, Rabu, 12 Juni 2013. Kenaikan BBM ini,
katanya, akan membuat adanya penghematan negara sebesar Rp 48 triliun. Dari
total penghematan itu, sebesar Rp 30 triliun akan dikembalikan kepada
masyarakat dalam berbagai program pemerintah untuk membantu masyarakat,
terutama masyarakat miskin di daerah pedesaan. "Kenaikan wajib dilakukan
karena negara mengalami defisit 3,26 persen. Ini tidak wajar lagi sehingga
harus dinaikkan. Dia merincikan, program yang akan diluncurkan pemerintah
terkait kenaikan BBM ini, yakni program beras untuk orang miskin (Raskin)
sebesar Rp 4.3 triliun, Program Bantuan Siswa miskin sebesar Rp 7,5 triliun,
program peningkatan infrastruktur pedesaan sebesar Rp 6 triliun, program
Bantuan Langsung sementara untuk masyarakat miskin sebesar Rp 11,6 triliun dan
program Keluarga Harapan sebesar 0,7 Triliun.
Namun, dari berita online http://bisniskeuangan.kompas.com, Rapat
Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera pada Minggu (11/5/2013) lebih banyak
membahas tentang rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada akhir
bulan ini. Sejauh ini, PKS cenderung menolak rencana itu karena dinilai
merugikan rakyat. Menurut Refrizal, dari rapat tadi malam, Majelis Syuro sudah
mengamanatkan kepada Dewan Tingkat Tinggi Partai untuk mengambil keputusan hari
per hari hingga menit per menit. Refrizal mengungkapkan partainya tidak akan
berpatokan pada keputusan koalisi. PKS, lanjutnya, hanya melihat faktor
merugikan atau tidak kebijakan kenaikan BBM kepada rakyat. "Kami mendukung
rakyat yang pasti.
Ketua Fraksi Hanura di DPR Syarifudin Suding
menegaskan bahwa Fraksi Hanura tidak akan berubah pendirian, yakni menolak kenaikan
harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Menurutnya, penolakan ini tidak berkaitan
dengan posisi politik Hanura sebagai partai oposisi. Ketika dijumpai Kontan,
sebelum menghadiri Sidang Paripurna DPR di Gedung DPR, Selasa, (11/6), Suding
menegaskan partai Hanura memang adalah partai oposisi. Namun bukan karena ini
lantas Hanura menolak semua kebijakan pemerintah. Menurutnya, sepanjang
kebijakan yang diambil pemerintah menunjukkan keberpihakan kepada rakyat,
Hanura pasti akan mendukung. "Dalam konteks kenaikan BBM, Hanura melihat
kebijakan ini jelas tidak menunjukkan keberpihakan pada rakyat,” kata Suding. Mengenai
kompensasi Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebagai konsekuensi
kebijakan kenaikan BBM bersubsidi, Suding menolak berkomentar. Menurutnya,
Hanura tidak akan mau bicara tentang posisi BLSM. "Bagaimana mungkin
Hanura bicara BLSM sementara kami dari awal tegas menolak kenaikan BBM? Kecuali
kami bersikap menerima, baru bicara BLSM”. http://nasional.kontan.co.id.
http://www.hukumonline.com,
Sementara itu, anggota Komisi VII dari F-PDIP Dewi Aryani menegaskan subsidi
merupakan hak dasar rakyat yang dilindungi konstitusi, yakni UUD 1945. Subsidi
juga menjadi tolok ukur keberhasilan pemerintah dalam mengelola negara. Oleh
sebab itu, jika subsidi terus dikurangi, ini menjadi bukti bahwa pemerintah
telah gagal menjaga amanat rakyat. Dewi mengatakan, data yang diolah dari
berbagai sumber menyatakan bahwa kurun waktu 2005 sampai dengan 2012 kenaikan
belanja birokrasi sebesar 20,09 persen dan penurunan subsidi BBM untuk rakyat
justru sebesar 53,57 persen. Pada tahun 2005, belanja birokrasi sebesar 39,5
persen, subsidi BBM sebesar 18,7 persen, tahun 2012 belanja birokrasi melonjak
menjadi 20,4 persen dan subsidi BBM menurun tajam hanya menjadi 8,7 persen. "Sepatutnya
kedua kebijakan yang ditawarkan pemerintah harus ditolak. Mengingat telah
terjadi liberalisasi kebijakan publik di negeri ini. Pemerintah tidak
menghitung dengan cermat efek dan risiko dari kebijakan yang tidak dilahirkan
dengan proses yang benar”.
Ilustrasi Gambar; adjeizid.wodpress.com
Inilah
alasan-alasan partai menolak kenaikan harga BBM
“http://www.citizenjurnalism.com”
GOLKAR
“Suara Golkar adalah suara rakyat, bilamana
rakyat menderita kami mengkaji kembali, penghematan memang seharusnya dilakukan
pemerintah. Maka kami menyatakan menolak penaikan harga BBM,” ujar juru bicara
Fraksi Partai Golkar
PDIP
PDI Perjuangan tidak akan memberikan argumentasi
lagi atau alasan mengapa menolak kenaikan harga BBM karena argumen-argumen
penolakan PDI Perjuangan itu ternyata terbukti benar. Fraksi PDI
Perjuangan sudah tegas menolak kebijakan pemerintah yang akan menaikkan harga
BBM. PDI Perjuangan meminta bahwa tidak perlu ada putaran kedua untuk
memutuskan naik atau tidaknya harga BBM dalam paripurna ini, kata
Theodorus Jacob Koekrits, juru bicara Fraksi PDI Perjuangan .
PKS
“PKS istiqomah dengan sikap-sikapnya.
PKS senantiasa bersama rakyat dan membela kepentingan rakyat”, ujar
Sekretaris FPKS di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Abdul Hakim
PPP
“Setelah melihat perkembangan situasi dan
melihat aspirasi masyarakat, PPP menilai situasi sosial saat ini tidak dapat
menerima kenaikan BBM. Maka kami berharap pemerintah menunda kenaikan BBM
sampai kondisi masyarakat bisa menerima,” kata Sekjen PPP M. Romahurmuziy.
GERINDRA
Gerindra sejak awal memahami beban subsidi
pemerintah, dalam pandangan kami rencana usul yang menaikkan harga BBM, akan
membebani kehidupan masyarakat, akan menciptakan kemiskinan baru, akan
menciptakan kualitas manusia yang menurun kata Juru Bicara Fraksi Gerindra,
Ahmad Muzani.
Hanura
”Jika pemerintah melakukan renegosiasi
kontrak karya, maka tak perlu menaikkan harga BBM.”
Namun yang paling menarik adalah berita online
dari http://news.okezone.com, Menteri
Negara (Meneg) Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, menilai penolakan
kenaikan harga BBM yang dilakukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dinilai
sebagai tindakan bodoh. "Sikap PKS yang menolak kenaikan BBM adalah
tindakan bodoh-bodohan," katanya usai menghadiri acara peringatan Hari
Jadi Bogor, yang bertempat di Sentul International Convention Center (SICC),
kemarin.
Dahlan meyakini, penolakan kenaikan BBM bukanlah
sikap partai melainkan sikap sebagian oknum PKS. "Yang menolak BBM adalah
oknum Partai Keadilan Sejahtera," ungkapnya. Kata Dahlan, sikap ngotot PKS
untuk menolak kenaikan BBM, karena alasan subsidi BBM sebesar Rp300 triliun
merusak pengelolaan anggaran. "Uang sebesar Rp300 triliun tersebut, di
mata dunia sangat jelek," bebernya. Kata dia, tidak bisa dipungkiri
kenaikan BBM akan menaikkan inflasi Indonesia dua kali lipat, yakni sebesar 7,3
persen. Apalagi, di waktu yang bersamaan masyarakat Indonesia dihadapkan pada
bulan puasa dan masuk sekolah, sehingga bisa dipastikan semua kebutuhan pokok
akan mengalami kenaikan.
Wait and see
apa yang akan terjadi selanjutnya.
2 comments
yg jelas kenaikan harga minyak dunia itu bohong besar.
Thanks atas komentarnya bang. setuju, hanya sebuah manipulasi aja.
Post a Comment
komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau