Coretan Seorang Kader PMII
By; Hakan Syukur
Tak terasa bahwa Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia (PMII) sudah memasuki usia yang ke-53 (17-04-1960—17-04-2013), usia
tua namun selalu muda dengan semangat yang membara demi mengawal perubahan
bangsa ini. semoga semangat dan cita-cita luhur yang sudah terbentuk dari dulu
selalu terbungkus dengan rapi sebagai pembelajaran kader agar PMII semakin jaya
dan terus menjadi garda depan dalam membela kaum yang lemah.
Pandangan saya; PMII secara khusus memiliki
peran penting dalam perubahan pandangan masyarakatan
serta menjadi pengawal masyarakat sejati, tidak hanya mementingkan kepentingan
pribadi namun lebih kepada kepentingan sosial yang tinggi. Pemberdayaan masyarakat
demi kemandirian bangsa tidak kalah penting dan strategis daripada aspek perjuangan
politik kekuasaan yang hanya merusak generasi dan menyengsarakan rakyat.
Perjuangan di lapangan kemasyarakatan diarahkan menjadi tujuan penting untuk
terbentuknya masyarakat utama atau masyarakat madani (civil society) sebagai pilar
utama terbentuknya negara yang berkedaulatan rakyat. Peran kemasyarakatan tersebut
dilakukan oleh organisasi-organisasi kemasyarakatan seperti halnya PMII.
PMII sebagai organisasi independen yang
mengemban misi perubahan serta berdakwah amar ma'ruf nahi munkar senantiasa
bersikap aktif dan konstruktif dalam usaha-usaha pembangunan dan reformasi
nasional sesuai dengan khittah (garis) perjuangannya serta tidak akan tinggal
diam dalam menghadapi kondisi-kondisi kritis yang dialami oleh bangsa dan
negara. Karena itu, PMII senantiasa terpanggil untuk berkiprah dalam perubahan
berbangsa dan bernegara.
Hal inilah yang harus disadari oleh kader lama (Pengurus
KOM maupun Rayon) maupun baru PMII, khususnya di Mataram (NTB), sehingga Ada beberapa
hal yang harus diperhatikan yang selama ini selalu menjadi pemicu mati surinya
PMII Kota Mataram.
1. Budaya PMII
Tradisi menumbuhkan intelektual generasi dalam
tujuan yang luhur telah ditanamkan sejak terbentuknya Pergerakan Mahasiswa
Islam Indonesia yang ditandai dengan hadirnya paradigm kritis transpormatif (PKT)
dan nilai dasar pergerkan (NDP) sebagai landasar berpikir. Kedua hal ini bagi
saya merupakan sebuah modal utama dalam berpikir kritis dan mengerti akan
aturan yang ada. Sehingga para kader-kader baru mampu menjadi garda depan dalam
mengawali perubahan terhadap permasalahan rakyat indonesia saat ini.
Namun melihat dari perkembangan ini, para
kader-kader PMII khususnya kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah mulai
menipis, budaya yang ditanamkan adalah budaya individualime bukan budaya
komunikasi. Pertengkaran internal menjadi sebuah momok yang menakutkan terhadap
keberlangsungan PMII kedepannya terutama perkembangan intelektual kader yang
ada. Melihat realita yang menyedihkan ini, terlintas sebuah tujuan terbentuknya
PMII yang luhur akan menjadi rusak dan tidak searah lagi. PMII hanya sebatas
nama dan kepentingan-kepentingan individual yang menjurus terhadap perusakan
dan pencemaran nama baik PMII.
Sehingga salah satu yang harus dibenah adalah
bagaimana nilai kandungan konsep-konsep yang menyatakan isi dari budaya
organisasi? dimana intinya merupakan keyakinan yang mendasar dari sebuah organisasi
dalam merespons permasalahan bertahan dalam lingkungan eksternal dan masalah
integrasi internal. Permasalahan eksternal terkait dengan filosofi keberadaan
organisasi (PMII), visi, misi serta strategi untuk mencapai tujuan serta cara
mengevaluasi keberhasilan. Sedangkan permasalahan internal memiliki fokus
penanganan masalah-masalah konflik, stress, kepuasan anggota yang terjadi dialami
oleh anggota organisasi (PMII).
Fungsi utama dari budaya adalah membantu memahami
lingkungan dan menentukan bagaimana meresponnya, yang karenanya mengurangi
kecemasan, ketidakpastian, dan kebingungan. Permasalahan internal dan eksternal
amat saling terkait, organisasi harus menghadapi mereka secara simultan. Saat
solusi dikembangkan melalui pengalaman, mereka menjadi asumsi bersama yang
diturunkan kepada anggota baru, Gary Yukl (2010).
Oleh karena itu, tak salah jika banyak kader
yang harus lari dan mencari tempat persembunyian terakhir sebagai basis pergerakannya
dalam mencari jati diri, baik itu kader yang militant maupun kader simpatisan.
2. Arah Gerakan PMII
Upaya meraih
keunggulan kompetitif dapat dilakukan jika PMII mampu fleksibel dalam merespon
perubahan dan perkembanga di lingkungan yang ada melalui transformasi
organisasi maupun SDM dengan pendekatan reengineering, rethinking,
restructuring terhadap desain PMII yang telah berkembang dalam literatur-literatur
manajemen baru. Untuk membangun tatanan baru, PMII memerlukan transformasi
shared values (nilai yang dianut bersama) yang dipengaruhi oleh strategy,
structure, system, staff, style (gaya budaya PMII), bagaimana pemimpin sebagai kunci
berperilaku dalam mencapai tujuan PMII), serta skill atau kemampuan khusus dari
personil PMII secara keseluruhan. Sehingga arah gerakan PMII kedepannya semakin
ganas namun terarah.
3. Kedisiplinan Dalam Berorganisasi
“Budaya yang baik
akan menghasilkan generasi yang baik” salah satu yang masih belum teratur saat
ini adalah budaya disiplin, budaya yang akan mengajarkan para kader untuk lebih
teratur dan terarah dalam merencakan serta memajukan arah gerakan PMII. Tanpa pengajaran
mengenai budaya disiplin ini, mungkin tidak akan pernah berubah budaya yang
sudah ada saat ini. budaya saling menunggu dan pergi karena yang ditunggu tak
hadir.
Budaya-budaya
inilah kemudian menjadi keretakan dalam internal yang selama ini saya kenal,
saling menjatuhkan, berbicara dibelakang, tidak adanya pembelajaran universal
rasa serta manisnya rasa satu menjadi hantu yang bisa ditakuti dan tidak.
sehingga banyak organisasi lain memanfaatkan keadaan yang menguntungkan
tersebut. Oleh karena itu, penanaman budaya disiplin akan menjadi salah satu
solusi untuk mempererat kembali hubungan internal demi terciptanya kader yang
berwarna-warni dalam mengiringi pertumbuhan bangsa yang semakin edan.
Selamat ulang tahun PMIIQ, semangat mu selalu
aku bawa sebagai tongkat kekuatan ku untuk meraih masa depan, terima kasih atas
pengalaman pembelajaran yang berharga yang kau berikan kepada ku. akan aku
tanam nilai sosial, agama, serta nilai-nilai yang pernah kau ajarkan dalam
hidup ku. TANGAN TERKEPAL DAN MAJU KEMUKA…, SALAM PERGERAKAN…
Post a Comment
komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau