Belajar adalah sesuatu yang berharga untuk
dilakukan untuk membiasakan diri dalam berpikir, baik itu belajar yang bersifat
sosial, agama, maupun belajar dalam kehidupan berkeluarga serta dalam
menggunakan waktu yang sebaik-baiknya. Belajar adalah salah satu cara untuk
memahami teori yang luar, yang kemudian bisa digunakan dalam menjalani hidup
(mengaplikasikannya) sehari-hari. Karena tanpa teori, aplikasi hidup tidak akan
maksimal begitu juga sebaliknya, namun ketika aplikasi atau praktik yang
dilakukan terkadang tidak membutuhkan teori namun lebih kepada pemahaman secara
alamiah.
Banyak cara orang dalam belajar, santai, tidak
terlalu santai, serius, tidak terlalu serius, baik itu menggunkan media
elektronik maupun media biasa atau membaca secara langsung dari buku.
S) Sering (Often)
Kata sering
merupakan kata yang harus kita perhatikan, akan tetapi bukan memperhatikan hurufnya
namun maknanya. Apakah anda pernah berpikir dengan kata sering? Jikalau anda
tidak pernah, maka setelah membaca artikel ini, anda harus memperhatikannya? Baik
itu apakah anda sering membaca? sering menelurkan ide? sering berbuat terbaik
buat orang lain? Sering berintraksi dan berkomunikasi dengan orang lain? Sering
berdiskusi dengan orang lain? Dan sering-sering yang lain. Sehingga anda tahu
dimana kekurangan anda selama ini.
Kenapa anda harus
memperhatikan kata sering? Pertanyaan sederhana namun akan memberikan jawaban
yang universal terhadap diri anda. Namun ada tiga kemungkinan yang harus kita
pahami tentang kata sering, pertama; sering yang tidak bermakna, kedua sering
yang biasa-biasa saja, ketiga; sering yang bermakna. Nah…, dimanakah kebiasaan
anda saat ini?
Mungkin terlalu
munafik jika saya mengatakan bahwa anda harus seirng belajar, berbuat yang
terbaik, sering berdiskusi dan yang lainnya, namun hanya saja anda harus bisa
menyeimbangkan diri dalam kata sering tersebut, jangan sampai kesenangan atau
nafsu saja yang dipenuhi namun intelektual otak tidak pernah terisi, apalagi
jika anda adalah seorang mahasiswa, yang harus mampu mempertanggungjawabkan Almamater
serta gelar anda sebagai seorang Maha-Siswa.
“pahamilah penyebab
apa yang anda akan lakukan sehingga anda mengerti bagaimana akibatnya, karena
tak ada akibat tanpa sebab”
“tujuan adalah hal
yang terpenting dari perencanaan namun yang tak kalah pentingnya adalah kondisi
dimana anda merencanakannya”
E) Etika (ethics)
Etika berasal dari
bahasa yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat
kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individu atau kelompok
sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah
dilakukan. Atau etika adalah sikap sopan santun maupun tutur kata yang baik
terhadap menjaga hubungan dan pergaulan, baik terhadap keluarga, masyarakat
maupun yang lainnya.
Tentunya etika
dimiliki oleh setiap manusia, namun apakah etika itu dijalankan atau tidak
tergantung masing-masing individu yang memilikinya. Terus apa hubungan etika
dengan kata serius dalam pembahasan ini? hubungannya adalah karena ikatan yang
tidak dapat dipisahkan dari diri anda. Serius adalah hal yang dilakukan oleh
seseorang dalam mencapai masa depan yang baik atau dalam mendapatkan pasangan
sejati. Sehingga serius adalah sebuah sifat yang dimiliki dan orang yang serius
harus memiliki etika yang baik dalam merencakan masa depan.
Kata etika bukan
hanya sifat yang baik yang harus dijaga namun etika merupakan sebuah aturan
tersendiri dalam jalan yang kita lalui. Misalnya; Etika dalam berkendaraan,
etika dalam bertetangga, etika dalam berusaha, etika dalam menempuh pendidikan,
etika dalam bergaul dengan sahabat, etika dalam berpacaran sampai pada etika
dalam menempuh masa depan. Semuanya memiliki cara tersendiri dalam beretika
tergantung rencana apa yang akan dilakukan. Sehingga dalam sebuah keseriusan
juga perlu etika yang baik untuk mengurangi rasa penyesalan atau kegagalan,
sehingga anda lebih merasa nyaman dan optimis dalam merencakannya.
“kontrollah diri
anda dengan aturan yang sesuai dengan kemampuan anda”
“kata orang hidup
hanya sekali namun bagi saya hidup itu berkali-kali ketika kita memahami arti
hidup yang lebih mendalam” oleh karena itu, anda perlu aturan agar anda
merasakan hidup berkali-kali.
R) Radikal (Radical)
Dari pemahaman
sederhana, radikal lebih kepada kekerasan sedangkan kata serius lebih kepada
semangat, terus radikal apa hubungan dengan kata serius? Bagi saya radikal
bukan hanya pada kekerasan fisik namun juga pada kekerasan dalam berpikir,
bahkan lebih bahaya radikal dalam bepikir ketimbang radikal dalam fisik. Radikal
fisik mungkin hanya sekedar luka ringan atau berat sedangkan radikal pikiran
lebih kepada pemikiran yang akan membawa anda pada jalan kesesatan, sehingga
jika anda tidak mampu menyeimbangkan, mungkin anda bisa menjadi orang gila, gila
dalam berpikir dan gila dalam kehidupan.
Radikal yang lebih
kedalam pembahasan ini adalah terlalu membawa anda kepada berpikir, yang
artinya anda lebih senang berpikir ketimbang aplikasi dari pikiran anda sendiri
(excessive theory), kalau dalam
bahasa kedokteran overdosis terhadap
obat. Saya yakin bahwa anda tidak hal tersebut terjadi kepada anda? Oleh karena
itu, anda harus mampu menyeimbangkan pikiran atau keseriusan anda dalam berpikir,
jangan sampai pikiran mengusai anda.
“menyesal adalah
hal yang biasa namun mengurangi penyesalan adalah hal yang luar biasa”
Kata orang “hidup
mandiri adalah ketika kita bisa berusaha dengan menghasilkan uang yang
berlimpah” namun bagi saya “hidup mandiri adalah ketika kita mampu berdiri
tegak ketika orang lain telah lemah walau kita tak bisa apa-apa”
I) Ilusi (Illusion)
Mungkin anda akan
lebih bingung lagi tentang ini, ilusi dengan kata serius? Pernahkah anda
merasakan dalam diri anda sendiri? Atau melihat teman anda sering berilusi
ketika dalam keseriusan? Apa sih pengertian ilusi? Ilusi fisiologis, seperti
yang terjadi pada afterimages atau kesan gambar yang terjadi setelah
melihat cahaya yang sangat terang atau melihat pola gambar tertentu dalam waktu
lama. Ini diduga merupakan efek yang terjadi pada mata atau otak setelah
mendapat rangsangan tertentu secara berlebihan. Ilusi kognitif diasumsikan
terjadi karena anggapan pikiran terhadap sesuatu di luar. Pada umumnya ilusi
kognitif dibagi menjadi ilusi ambigu, ilusi distorsi, ilusi paradoks dan ilusi
fiksional.
Secara sederhana
ilusi adalah sesuatu yang bersifat angan-angan yang muncul dari dalam pikiran anda.
Sehingga ketika anda serius dan merasa bahwa apa yang anda lakukan akan
berhasil, pasti anda berangan-angan atau berilusi akan pencapaian yang akan
dapatkan. Yang jelas bahwa jangan terlalu berlebihan dalan dalam
berangan-angan, cukup dengan kata sederhana saja.
“angan-angan yang
paling berharga adalah ketika anda bergerak untuk mencapai angan-angan tersebut”
U) Umpama (Instance)
Umpama adalah
sebuah gambaran yang kita gambarkan dimana merujuk pada gambaran yang lainnya,
atau memberikan contoh yang lain sesuai dengan apa yang kita ingin gambarkan. Banyak
orang yang mengumpamakan dirinya menjadi orang sukses, menjadi orang hebat,
menjadi artis atau yang lainnya, namun hanya sekedar hayalan yang tak berguna
karena tak pernah mau mewujudkannya.
Mengumpamakan diri
adalah sebagai semangat didalam diri agar ada mitivasi yang menjanjikan. Sehingga
anda tidak merasa lemah dan tidak punya skill dalam mewujudkan hal tersebut. Karena
biasanya orang yang selalu namun tidak over dalam mengumpamakan dirinya,
terkadang lebih semangat dari pada orang yang tidak bernai mengumpamakan
dirinya. Namun terkadang perumpamaan itulah yang membuat orang merasa lemah. Oleh
karena itu, janganlah terlalu berharap tinggi, namun mulailah dari kata
sederhana, baik itu pekerjaan maupun hal yang lain.
S) serabutan (Odd)
Kata serabutan
sangat jauh sekali dengan kata serius, kata seabutan lebih kepada pekerjaan
yang tidak menentu, atau tidak jelas sedangkan kata serius lebih kepada
kejelasan terhadap apa yang kita lakukan karena sudah memiliki perencanaan yang
matang. Terus sekali lagi apa hubungannya? Yang jelas bahwa kita tidak boleh
berpikir sempit terhadap sesuatu, kita harus bisa menjelaskan dari segala sisi
yang ada agar bisa memberikan jawaban yang pas terhadap apa yang kita inginkan.
Banyak orang yang
terlalu serius namun jarang berhasil sehingga putus asa, sehingga tak ada kata
lain yang diungkapkan selain mengerjakan pekerjaan apa adanya yang penting
halal, yang artinya pekerjaan serabutan. Salah satu penyebabnya adalah
keseriusan yang terlalu mendalam sehingga ketika mengalami game over anda tidak bisa mengontrol diri karena membayangkan
bagaimana anda letihnya dalam melakukan hal tersebut dengan perjuangan yang
berat.
Oleh karena itu,
jangan sampai anda menjadi pekerja serabutan dengan kesalahan yang anda buat
atau dengan keseriusan yang terlalu mendalam.
Post a Comment
komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau