Monday, May 13, 2013

0 Srigala Berbulu Domba




Hidup dalam bermasyarakat adalah satu kesatuan yang terjalin dengan aturan-aturan atau adat yang berlaku, saling membutuhkan satu sama lain dan terus saling berintraksi demi berlangsungnya kehidupan yang harmonis dan pencapaian ekonomi masyarakat yang lebih baik. pembangunan ekonomi menjadi salah satu cara bagi masyarakat dan pemerintah untuk menggulir kehidupan tradisional menuju kehidupan masa depan yang modern. Kehidupan seperti ini akan terus berlangsung hingga pada akhirnya (kiamat), karena semakin banyak kebutuhan manusia keinginan untuk semakin hidup mewah akan terus bertambah, dengan kata lain keinginan manusia tidak pernah berhenti selama nyawa masih dikandung badan.

Seiring dengan perkembangan zaman yang modern, mau tidak mau, manusia harus mengikuti perubahan tersebut, karena perubahan zaman akan terus berganti sehingga apabila bertahan dengan pemikiran atau pola hidup zaman dahulu maka akan terlindas atau tertindas dengan zaman itu sendiri, tentunya dengan syarat bahwa budaya yang baik tidak boleh ditinggalkan dan budaya baru yang buruk tidak boleh diiuti (menyesuaikan kondisi dengan kondisi). Kenyataan ini menjadi salah satu pemicu besar dalam ranah kemiskinan yang ada di indonesia ini, banyak masyarakat tidak memahami dan mengerti bagaimana cara mengikuti perubahan sehingga harus bertahan pada titik nol dan tidak berpindah sama sekali. Banyak juga masyarakat yang mampu mengikuti namun menjadi bringas dan selalu lapar akan keadaan tesebut, sehingga orang-orang yang tidak mampu menjadi bahan dagangan yang menjanjikan. Misalnya; perbudakan secara kasar dan perbudakan secara professional.

Tidak hanya behenti pada kebingungan dalam mencari kebutuhan hidup sehari-hari, dunia teknologi juga tidak dipahami sama sekali, bagaimana cara menggunakan dengan positif dan menjadikan sebuah keuntungan besar sampai pada bagaimana cara mengoperasionalkan secara manual? Kenyataan kedua inilah yang menjadikan banyak masyarakat jatuh miskin dan tidak memiliki penghasilan tetap untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Misalnya; perusahaan-perusahaan kecil maupun besar tidak lagi beroperasi secara manual melainkan menggunakan alat canggih, sehingga orang yang tidak bisa mengoperasionalkan tidak akan mendapatkan kesempatan. Sehingga salah satu cara yang harus ditempuh adalah dengan mengenyam pendidikan setinggi-tingginya, namun dunia pendidikan juga hanya sebatas formalitas dalam sebuah Negara. Hanya orang-orang berkesempatanlah (memiliki uang) yang bisa mengenyam pendidikan setinggi-tingginya.

Para calon-calon penguasa menjadikan dunia pendidikan hanya sekedar alat untuk mendapatkan kekuasaan, setelah berkuasa, mereka seolah-olah buta dan tuli atas masalah-masalah krusial yang terjadi pada dunia pendidikan. Masih banyak generasi muda indonesia yang putus sekolah gara-gara biaya pendidikan terlalu mahal walau bagi orang-orang kaya (mampu) itu masih terlalu kecil untuk bianya pendidikan di indonesia. padahal pelayanan dan pengajaran yang dilakukan hanya sebatas formalitas untuk menyelesaikan tugas, “sungguh dunia pendidikan yang memilukan”.

Dilain sisi, para generasi muda juga jenuh akan kondisi dunia yang sudah edan, propaganda dunia kerja lebih menjanjikan dari pada pendidikan menjadikan banyak generasi muda beralih propesi, dari siswa menjadi pengamen, dari siswa menjadi pemulung, dari siswa menjadi pekerja, baik pekerja rumah tangga, buruh, dan pegawai bahkan sebagai pencopet, perampok, teroris maupun yang lainnya, dengan alih-alih biaya pendidikan yang tidak bisa dijangkau. Lebih baik keja terus main facebookan ketimbang harus pusing dengan mata pelajaran dan menghabis-habiskan uang. dan kenyataan ini sudah banyak terjadi di indonesia ini.

Benar juga apa kata Alfin Tofler bahwa dunia masa depan akan seperti "kampung besar". Teknologi telah membuktikan tesis itu. Hampir semua informasi di dunia ini serasa bisik-bisik tetangga di rumah sebelah. Semua serba terbuka, semua serba milik publik. Dapat dibayangkan, kini lagu bangun tidur telah berganti syair. Ya, "bangun tidur ku terus facebook, jangan lupa abdate status, setelah abdate status ku terus chating, setelah chating ku ketemuan, hehehe...” Hubungan sosial di dunia maya menerabas ruang dan waktu menjadikan semua umat (yang mempunyai akses internet) terhubungkan oleh jalan teknologi jaringan. Nah, salah satu jalan yang banyak dan dapat digunakan oleh peselancar dunia maya untuk menjelajah dunia tanpa beranjak dari tempat duduk adalah blog.

Dan inilah blog tempat saya mencoba mengeluarkan uneg-uneg tentang segala hal, tak ada ukuran maupun batas namun bebas sesuai dengan yang ada dalam pikiran saya. Semoga tulisan-tulisan yang ada bermanfaat buat anda, terutama bagi saya pribadi.

Post a Comment

komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau

Simak juga Post Sarjana Muda 45 Minggu ini

Hidup hanyalah sekedar jalan-jalan untuk menikmati kehidupan, hidup hanyalah sekedar hembusan nafas untuk melangkah menikmati jeruji Tuhan, hidup hanyalah gambaran Tuhan akan kehidupan yang lebih abadi. Oleh karena itu…, tak perlu rebut, tak perlu risau, tak perlu bingung, tak perlu galau, tak perlu merasa tertipu, tak perlu merasa bahwa hidup ini tak adil, tak perlu memberontak, tak perlu bangga, tak perlu sombong. Yang perlu kita lakukan adalah menikmati setiap proses yang ada, karena proses akan menentukan bahwa jalan-jalan dibumi yang kita lakukan sukses atau gagal. (Surga ataukah Neraka).

Data Pengunjung

Popular Posts

My Archive RLM

 

Negara Pengunjung RLM


PUTRA NTB MENULIS
SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Statistic RLM

LOGO

LOGO
PUTRA LOMBOK MENULIS "BATUJAI"

Translate