Tuesday, May 14, 2013

0 Manusia grobal vs pasal 34 UUD 1945


Bapak Elza Peldi Taher
Sumber Gambar; elzataher.blogspot.com


Manusia grobak adalah salah satu karya Elza Peldi Taher yang berbentuk puisi esai, sebuah puisi yang menyentuh dan akan membuat anda meneteskan air mata jika anda betul-betul merasi setiap kata-kata yang tersusun rapi dan mengandung arti yang mendalam dari puisi tersebut. Manusia Gerobak Vs Pasal 34 UUD 45, didiskusikan dengan menarik oleh stasiun televisi (TVRI) pada tanggal 13 mey 2013, dengan moderator Soegeng Sarjadi, DR. Ichsanuddin Noorsy dan Budiarto Shambazy dr KOMPAS serta bapak Elza Peldi Taher sendiri.

Luluh lantak sudah kalbu atmo
Mulut pun tiada terucap
Getir terasa perih
Pedih tak terhingga
Atmo terus mengayunkan langkah kaki
Menyusuri jalan ramai
Hiruk pikuk tak dihiraukan
Dia terus melangkah
Berselimut sarung kumal
Digendongnya jasad itu
Ditutup rapi
Ditaruh di depan dadanya yang datar kurus
Membawa jenazah anak balita
Seperti seorang bapak yang menuju tanah perkuburan

Melihat diskusi yang menarik itu, membuat saya terfokus dan tak ingin menonton film barat yang lagi seru-serunya di trans, apalagi ketika melihat DR. Ichsanuddin Noorsy berbicara masalah manusia gerobak dan mengkaitkan dengan pasal 34 UUD 45 yang berbunyi ”fakir miskin dan anak telantar dipelihara oleh negara”, beliau mencoba mengkritik pemerintah dengan begitu semangatnya sehingga saya merasa lebih semangat lagi melihat beliau berbicara, apalagi ketika beliau mengatakan bahwa pasal 34 UUD 45 salah diterjemahkan dari dulu oleh Pemerintah dan oleh hampir semua lapisan masyarakat, sampai ada istilah Jaminan Sosial untuk rakyat miskin, dll.
Menurut beliau, baru Jokowi satu-satunya yang melakukan jaminan kesehatan untuk rakyat miskin tanpa harus iyuran atau tanpa melalui proses menjadi anggota asuransi. Begitu banyak perusahaan swasta saat ini yang melakukan trobosan dengan mencoba memberian jaminan kesehatan, kecelakaan, serta jaminan-jaminan yang lain, namun tidak semua rakyat miskin bisa merasakan hal tersebut, alih-alih tidak punya modal untuk menjadi anggota dari program tersebut. Tidak hanya itu, menurut DR. Ichsanuddin Noorsy bahwa saat ini fakir miskin dan anak telantar tidak lagi dipelihara oleh Negara melainkan mereka harus memelihara diri mereka sendiri. Dan pasal ini jarang sekali dibahas oleh pemerintah bahkan hanya sebagai pajangan UUD saja.

Berhenti di depan sebuah stasiun kereta
Tanpa bekal uang sedikit pun
Kereta rakyat, kereta ekonomi
Bisa menumpang tanpa bayar
Bisa duduk merdeka diatas gerbong
Kereta itu akan mengantarkan atmo
Ketempat tujuan
Atmo meraih jasad putrinya
Diselimuti sarung kumal
Lalu dibopongnya
Diraihnya tangan mungil anak laki-lakinya
Gerobak yang setia menemaninya
Ditinggalkan begitu saja
Tak ada harta yang berguna didalamnya


Harapan yang menarik yang saya dengar dari bapak Soegeng Sarjadi tentang puisi esai manusia gerobak ini bahwa buku ini bisa menjadi oleh-oleh untuk para pejabat dari tingkat desa sampai tingkat kota bahkan presiden sekalipun agar kemiskinan dan anak-anak terlantar tidak ada lagi di indonesia yang makmur ini, yang disesuaian dengan pancasila, sila kelima. Semoga tulisan ini bermanfaat buat anda dan terutama buat saya pribadi sebagai bekal dalam berjuang menggapai masa depan yang lebih baik. jika anda merasa tertarik dengan puisi esai karya Elza Peldi Taher, segera cari di toko buku terdekat anda. Hehehhehhehehe.

Post a Comment

komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau

Simak juga Post Sarjana Muda 45 Minggu ini

Hidup hanyalah sekedar jalan-jalan untuk menikmati kehidupan, hidup hanyalah sekedar hembusan nafas untuk melangkah menikmati jeruji Tuhan, hidup hanyalah gambaran Tuhan akan kehidupan yang lebih abadi. Oleh karena itu…, tak perlu rebut, tak perlu risau, tak perlu bingung, tak perlu galau, tak perlu merasa tertipu, tak perlu merasa bahwa hidup ini tak adil, tak perlu memberontak, tak perlu bangga, tak perlu sombong. Yang perlu kita lakukan adalah menikmati setiap proses yang ada, karena proses akan menentukan bahwa jalan-jalan dibumi yang kita lakukan sukses atau gagal. (Surga ataukah Neraka).

Data Pengunjung

Popular Posts

My Archive RLM

 

Negara Pengunjung RLM


PUTRA NTB MENULIS
SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Statistic RLM

LOGO

LOGO
PUTRA LOMBOK MENULIS "BATUJAI"

Translate