Thursday, May 16, 2013

0 RAPAT PARIPURNA PEMBUKAAN MASA SIDANG KE IV DPR RI


Sumber Gambar; http://news.detik.com


Inilah wajah DPR RI dalam Rapat paripurna pembukaan masa sidang ke-IV, sebuah sidang yang tak ubahnya hanya sebuah rapat biasa dan tak bermakna, yang dalam jadwalnya dimulai pada pukul 10:00 WIB akhirnya molor sampai setengah jam lebih, bukan hanya itu masih banyak anggota yang datang terlambat dan tidak menghadiri rapat tersebut, baik dari partai demokrat sebagai penguasa maupun partai-partai yang lainnya. Hal ini mungkin sudah biasa bagi pemerintah, selalu mengkumandangkan kedisiplinan, ketaatan maupun yang lainnya namun malah pemerintah sendiri yang mencontohkan tidak baik bagi rakyatnya.

Padahal Ketua BK DPR RI Trimedya Panjaitan pernah menyatakan akan memantau absensi anggota DPR. Ini untuk mengetahui kedisiplinan anggota. Namun Guruh berpendapat lain. "Soal kehadiran, nggak perlu anggota hadir setiap rapat. Kurang efektif, efisisen. Rapat itu apa sih? Setiap anggota juga membawa misi partai masing-masing," ujar Guruh, (http://news.detik.com). Seorang anggota DPR tak harus selalu hadir rapat untuk menunaikan misi partaiannya. Kalau dipaksakan rapat, maka bisa ngantuk. "Dampaknya ada yang ngantuk dan lain sebagaianya," pungkasnya.


Sumber Gambar; http://news.detik.com

Anggota Komisi III DPR dari PD Ruhut Sitompul tak sepakat dengan pemahaman Guruh Soekarnoputra yang menilai anggota DPR tak wajib ikut rapat di DPR. Menurut Ruhut, pemahaman Guruh salah besar. "Jadi sebenarnya anggota DPR itu rapat itu kewajiban nggak bisa dibilang enggak dong," kata Ruhut kepada detikcom, Senin (13/5/2013). Menurut Ruhut setiap anggota DPR harus patuh terhadap aturan yang ada di UU Parlemen. Setiap anggota DPR harus patuh aturan, tidak diperkenankan sembarangan membolos. "Kita harus ikut melaksanakan tugas DPR sebagai legislasi begitu juga budgeting dan mengawasi. semua itu bisa diikuti kalau kita ikut semua rapat-rapat," lanjutnya, (http://news.detik.com).

Kenyataan seperti inilah yang terkadang membuat rakyat indonesia merasa sudah jenuh dengan berbagai macam kelakukan para elit politik yang ada di indonesia ini, mereka seolah-olah hanya sekedar mau numpang menjadi anggota penting dalam pemerintah dan menikmati hasil dari numpang tersebut, tidak betul-betul mempedulikan bagaimana nasib rakyat dan generasi bangsa indonesia seutuhnya. Namun hal ini akan menjadi hal yang biasa, yang dianggap hanya sebuah kesenangan semata, seumpama permainan game yang asik, namun inilah kenyataan yang harus dihadapi oleh bangsa ini.

Ketika rakyat dan generasi membutuhkan uluran tangan pemerintah malah pemerintah mengulurkan tangan untuk meminta rakyat dan generasi bersabar dan terus memberikan yang terbaik bagi kehidupan sendiri dan bangsa ini, seolah-olah antara pemerintah dan rakyat serta generasi bangsa tumpang tindih dan sama-sama berharap karena pada dasarnya kehidupan manusia memiliki tanggung jawab masing-masing untuk berjuang demi kehidupan yang lebih sejahtera.

Sumber Gambar; http://news.detik.com

Post a Comment

komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau

Simak juga Post Sarjana Muda 45 Minggu ini

Hidup hanyalah sekedar jalan-jalan untuk menikmati kehidupan, hidup hanyalah sekedar hembusan nafas untuk melangkah menikmati jeruji Tuhan, hidup hanyalah gambaran Tuhan akan kehidupan yang lebih abadi. Oleh karena itu…, tak perlu rebut, tak perlu risau, tak perlu bingung, tak perlu galau, tak perlu merasa tertipu, tak perlu merasa bahwa hidup ini tak adil, tak perlu memberontak, tak perlu bangga, tak perlu sombong. Yang perlu kita lakukan adalah menikmati setiap proses yang ada, karena proses akan menentukan bahwa jalan-jalan dibumi yang kita lakukan sukses atau gagal. (Surga ataukah Neraka).

Data Pengunjung

Popular Posts

My Archive RLM

 

Negara Pengunjung RLM


PUTRA NTB MENULIS
SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Statistic RLM

LOGO

LOGO
PUTRA LOMBOK MENULIS "BATUJAI"

Translate