Tuesday, November 26, 2013

0 PEMILU: Mau Menjadi 'Artis' or 'Presiden'

Sumber Gambar; roti-hidup.blogspot.com 



Pemilu 2014 bagai Indonesian idol yang didramatisis dengan berbagai macam cara untuk memikat hati rakyat Indonesia, karena akan menjadi ajang bergensi yang akan menjadi tontonan paporit bagi masyarakat. kenyataan ini, menjadi salah satu alasan bahwa calon berbakat yang dilahirkan akan menjadi penyanyi kesukaan masyarakat sehingga pendapatan akan meningkat dan banyak sponsor yang rela mengeluarkan uangnya untuk membayar iklan yang akan ditampilkan. Indonesian Idol menjadi salah satu acara talent show yang paling banyak diminati di Indonesia, apalagi juri yang sudah dianggap senior dalam dunia musisi dengan bakat yang berbeda-beda.

Ribuan orang berbondong-bondong datang untuk menunjukkan bakat menyanyi mereka dalam kompetisi populer tersebut. Hingga akhirnya, hanya terpilih satu orang saja yang berhak dinobatkan sebagai Idola Indonesia di setiap musimnya. Ajang Indonesian Idol bisa dibilang dan diyakini menjadi salah satu pintu masuk penting untuk melangkah lebih lanjut sebagai seorang bintang. Namun, tak semua pemenang ajang ini yang ketenarannya semakin melejit. Ada juga yang meredup.

Nah…, salah satu yang ingin saya bahas yang berkaitan dengan hal tersebut adalah ‘artis pemilu 2014’ yang memiliki beberapa persamaan dan perbedaan dari sudut pandang dalam mengambil hati masyarakat antara Indonesian idol dengan PEMILU adalah sama-sama menghilang setelah menjadi winner walau masyarakat tetap mengenalnya, serta sama-sama berlaga diwaktu musimnya telah tiba (PEMILU Vs Pemilihan The Next winner Indonesian idol). dengan perbedaan yang cukup sederhana namun mencolok, yakni; idonesian idol memilih penyanyi berbakat yang tidak ada sangkut pautnya dengan nasib bangsa sedangkan PEMILU menyangkut nasib bangsa selanjutnya.

Efektifkah para calon menjadi pemimpin bangsa dalam kaitannya dengan kampaye hanya ketika mau berlaga?

            Jawaban saya ‘ya’bagaimana jawaban anda? Calon pemimpin tentu saja memiliki berbagai macam cara dalam memenangkan PEMILU, baik dengan serangan fajar maupun dengan berbagai janji-janji untuk dilakukan setelah kemenangan didapatkan. Para pemimpin berbondong-bondong turun gunung hanya sekedar melihat penderitaan rakyat dengan pengawalan yang ketat serta bebas dari kemacetan. Selain itu, para calon mencoba membandingkan-bandingkan diri dengan para pemimpin sebelumnya untuk melihat respon masyarakat, yang dulu tidak pernah aktif dijejaring sosial, kini menjadi aktif bahkan full time.

            Keadaan ini sudah menjadi identitas generasi Indonesia yang tidak bisa difungkiri lagi, karena selain biaya murah, juga membuat masyarakat penasaran dengan calon (artis dadakan) dalam PEMILU, sehingga berdampak pada popularitas yang semakin melejit. Selain itu, tidak pernah ada janji yang akan membuatnya terikat dan membuat namanya menjadi rusak ketika mau mencalonkan diri sebagai calon presiden maupun lainnya, mereka merasa bebas dan bisa berbuat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Sehingga sangat efektif ketika calon kampaye saat ajang sedang segera berlangsung, namun pertanyaannya adalah; apakah calon akan tetap turun gunung melihat kondisi rakyatnya setelah kemenangan dicapai?

Sebaliknya, selama ini tidak ada calon pemimpin yang terus kampayekan dirinya sebagai calon presiden maupun yang lainnya ketika awal pemerintahan, the next calon hanya sibuk dengan urusan-urusan pemerintahan dan jauh dari rakyat. Bahkan tidak pernah terpikirkan sama sekali untuk menjadi calon presiden maupun yang lain dalam ajang selanjutnya, perang politik untuk saling menjatuhkan masih memanas, kekalahan terus dipelajari, kemangan terus diteliti, sehingga urusan rakyat terbengkalai, kemiskinan tidak pernah selesai, masalah-masalah sosial baru muncul secara berturut-turut. Sehingga kemudian menempatkan rakyat hanya sekedar pelengkap bangsa yang tinggal atau menetap untuk selamanya, rakyat hanya sekedar mobil pengantar menuju tujuan, sehingga rakyat hanya berguna disaat ajang pemilihan akan segera berlangsung

Siapakah presiden Indonesia selanjutnya?

W A I T AND S E E



Post a Comment

komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau

Simak juga Post Sarjana Muda 45 Minggu ini

Hidup hanyalah sekedar jalan-jalan untuk menikmati kehidupan, hidup hanyalah sekedar hembusan nafas untuk melangkah menikmati jeruji Tuhan, hidup hanyalah gambaran Tuhan akan kehidupan yang lebih abadi. Oleh karena itu…, tak perlu rebut, tak perlu risau, tak perlu bingung, tak perlu galau, tak perlu merasa tertipu, tak perlu merasa bahwa hidup ini tak adil, tak perlu memberontak, tak perlu bangga, tak perlu sombong. Yang perlu kita lakukan adalah menikmati setiap proses yang ada, karena proses akan menentukan bahwa jalan-jalan dibumi yang kita lakukan sukses atau gagal. (Surga ataukah Neraka).

Data Pengunjung

Popular Posts

My Archive RLM

 

Negara Pengunjung RLM


PUTRA NTB MENULIS
SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Statistic RLM

LOGO

LOGO
PUTRA LOMBOK MENULIS "BATUJAI"

Translate