Wednesday, August 28, 2013

0 Kasus Kemiskinan Yang Terlupakan


Kemiskinan merupakan sebuah cerita yang tak pernah usai, selalu menjadi sejarah yang mengharukan bagi Negara Indonesia, kebijakan-kebijakan pro-rakyat demi membangun rakyat Indonesia yang mandiri hanya sebuah dongengan suara merdu dan tinta hitam belaka, namun kenyataan yang ada, Indonesia masih dibawah garis kemiskinan. Beberapa bulan yang lalu, Indonesia mengucurkan dana bagi rakyat miskin, lewat BLSM pasca kenaikan harga BBM, dengan harapan dan impian para pemegang kebijakan, rakyat miskin mampu berjalan dan bertahan hidup diatas melonjaknya harga sembako. Selain itu, pemerintah berharap pemberian BLSM tepat sasaran namun sayang, BLSM hanya sebuah keuntungan semata yang dibanggakan oleh para pemuja uang.

Melihat fenomena media akhir-akhir ini, mungkin bagi sebagian orang, tontonan-tontonan yang berganti setiap hari, itu sudah biasa dan tidak ada masalah. Namun bagi sebagian orang termasuk saya semua itu begitu ganjal, baik dari berita-berita yang disajikan, karena isu yang dibangun selalu berubah-ubah sehingga tidak ada kejelasan dan keterbukaan yang rill terlihat untuk masyarakat. Misalnya, beberapa minggu yang lalu, ketika masih dalam keadaan atau suasa puasa, ketua KPK (Abraham Samad) membuat statement tentang kasus hambalang yang akan segera diselesaikan, bahkan orang-orang yang terlibat dalam kasus ini akan segera dijerat setalah lebaran ini. Ketua KPK dengan tegas tanpa ada rasa takut sedikitpun meminta dukungan penuh masyarakat Indonesia agar kasus hambalang yang merugikan Negara dan rakyat tersebut dapat segera dituntaskan.

Tidak hanya itu, banyak kasus-kasus korupsi yang lebih besar lagi masih tersembunyi. Rakyat Indonesia dinina-bobokkan dengan kasus kasus yang hal tersebut dianggap penting dan rakyat Indonesia harus mengetahuinya sehingga kasus-kasus korupsi tertutup dan tidak dapat diselesaikan sesuai dengan janji para pemegang kebijakan. Sehingga rakyat terdoktrin dengan sibuknya agenda pemerintah demi mengamankan Negara ini, padahal hal tersebut hanya sebuah mainan atau drama yang sedang disajikan dan diperuntukkan bagi rakyat.

Tertangkapnya kepala SKK migas adalah salah bukti pengalihan isu oleh pemerintah untuk meredam keadaan sehingga para penghabis uang Negara atau rakyat (koruptor) dengan bebas berkeliaran dan memberikan mereka kesempatan untuk memperkuat diri. Sungguh jauh berbeda ketika tertangkap basahnya kepala SKK migas atas menerima suap dengan koru'ptor-koruptor yang menghabiskan uang Negara seperti kasus hambalang, bank century dan yang lainnya. Jika kita berpikir secara sederhana “suap Vs koruptor” yang paling membahayakan Indonesia adalah koruptor atau orang-orang yang menghabiskan uang Negara atau rakyat demi kepentingan ekonomi pribadi. Namun alangkah baiknya jika kedua hal tersebut tidak terjangkit pada pemerintah dan intelektual-intelektual hebat yang ada di Indonesia ini.

Dari fenomena-fenomena yang ada saat ini, salah satu yang dilupakan walau para pemegang kebijkan inget akan tugas tanggungjawab mereka adalah kasus kemiskinan yang tak pernah dapat terselesaikan, pembangunan yang didengung-dengungkan untuk kesejahteraan rakyat, ternyata menjadi penyakit baru yang tidak bias dimunafikkan, pembangunan hanya menjadi keuntungan segelintir orang dan bukan untuk rakyat miskin semata. Semakin banyak pembangunan terjadi, semakin banyak rakyat yang harus berjuang hidup lebih keras lagi, bahkan mereka harus tinggal ditempat yang tidak layak karena rumah mereka digusur dan mereka harus tinggal diemperan took bahkan dimana pun badan mereka bisa direbahkan.


BERSAMBUNG


Post a Comment

komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau

Simak juga Post Sarjana Muda 45 Minggu ini

Hidup hanyalah sekedar jalan-jalan untuk menikmati kehidupan, hidup hanyalah sekedar hembusan nafas untuk melangkah menikmati jeruji Tuhan, hidup hanyalah gambaran Tuhan akan kehidupan yang lebih abadi. Oleh karena itu…, tak perlu rebut, tak perlu risau, tak perlu bingung, tak perlu galau, tak perlu merasa tertipu, tak perlu merasa bahwa hidup ini tak adil, tak perlu memberontak, tak perlu bangga, tak perlu sombong. Yang perlu kita lakukan adalah menikmati setiap proses yang ada, karena proses akan menentukan bahwa jalan-jalan dibumi yang kita lakukan sukses atau gagal. (Surga ataukah Neraka).

Data Pengunjung

Popular Posts

My Archive RLM

 

Negara Pengunjung RLM


PUTRA NTB MENULIS
SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Statistic RLM

LOGO

LOGO
PUTRA LOMBOK MENULIS "BATUJAI"

Translate