Oleh: KOPRI PMII IAIN
MATARAM
Dalam sejarah, cinderela pergerakan memainkan peranan penting dalam
menopang kemajuan organisasi. Lahirnya KOPRI adalah bukti sejarah betapa sang
cinderela pergerakan menjadi inspirator pemersatu. Dengan spirit membangun
persatuan, mereka mampu mematahkan gagasan kesatuan organisasi sebagai gagasan
teori. Dalam organisasi, perubahan juga dikendalikan sang cinderela pergerakan,
sebab mereka diyakini memiliki gagasan-gagasan yang cemerlang, brilian, dan
luar biasa dalam menyusun perubahan sehingga lebih cepat menangkap semangat
perjuangan.
Cinderela pergerakan hingga kini menjadi jantung pembaruan organisasi.
Kiprah dan keikut sertaan sang cinderela pergerakan dalam segala sektor
diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dalam membangun organisasi yang
saat ini berada dalam krisis moral. Semangat perubahan cinderela pergerakan
harus tetap berjalan dan tertanam sebab, dalam kondisi apapun cinderela
pergerakan berpotensi menjadi penyeimbang sistem atau semacam kontrol dalam
organisasi. Inilah peran sang cinderela pergerakan yang slalu dinantikan
organisasi.
Rentangan tidak selamanya berjalan dalam garis yang lurus, begitu
juga dengan gerak sang cinderela pergerakan yang senantiasa berada dalam
gerakan yang bimbang. Terkadang berada dalam garis yang progresif dan menanjak,
tetapi juga tidak jarang mengalami masa-masa kritis. Jika kondisi cinderela
pergerakan mengalami kondisi kritis, ini menandakan tantangan makin besar. Ada
sistem yang tidak berjalan yang cendrung memperlemah peran dan kekuatan
cinderela pergerakan sebagai agent of
change dan agen of control.
Kini, eksistensi cinderela pergerakan sebagai penerus generasi
untuk masa mendatang kian lumpuh dan rapuh. Pandangan tersebut ditopang oleh
kenyataan bahwa cinderela pergerakan dominan terjerembab dalam prilaku yang
tidak lagi produktif. Wacana organisasi menjadi wacana praksis yang populer di
kalangan cinderela pergerakan. Mereka larut dalam kebanggaan budaya luar yang
mengikis semangat berorganisasi. Kepedulian terhadap organisasi tidak lagi
mewarnai prilaku cinderela pergerakan. Akhirnya semangat perjuangan dan
perubahan hilang dari prilaku sang cinderela pergerakan.
Kendati demikian, wacana
menghimpun kembali kekuatan cinderela pergerakan yang tidak hanya berserak
perlu dilakukan. Peran cinderela pergerakan harus dikembalikan. Jika tidak,
martabat, moral, dan keberlangsungan organisasi akan dipertarungkan masa kini
dan akan datang. Lantas, jika cinderela pergerakan masih dihiasi oleh prilaku
yang tidak lagi produktif dan apatis akan kondisi organisasi maka, organisasi
tidak hanya dipandang sebelah mata, tetapi juga akan digilas oleh
kekuatan-kekuatan dari luar.
“ INTIM 02 ”
Post a Comment
komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau